Oala Magz - Idenya cukup simpel: panel surya berputar mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari sehingga menangkap sebanyak mungkin energi matahari. Sistem pelacak energi matahari telah ada selama beberapa waktu, namun seorang gadis remaja 19 tahun mengklaim telah membuat sistem yang lebih baik.
Eden Full adalah gadis dibalik SunSaluter, sebuah teknologi yang dapat mengoptimalkan pengumpulan energi matahari hingga 40%, dengan biaya $10 per pemasangan.
Full mengatakan alat ini dapat menurunkan periode payback bagi panel surya hingga lima tahun. Ia mengatakan jika SunSaluter dipasang pada 15% dari panel-panel surya yang ada pada saat ini, pada tahun 2030 ia akan meningkatkan efisiensi begitu banyak sehingga cukup untuk memberi listrik sebuah kota sebesar Philadelphia dan bebas karbon.
Full memenangkan hadiah sebesar $10,000 pada Mashable Social Good Summit minggu lalu untuk SunSaluter dalam tantangan Startups For Good.
Mahasiswi Princeton ini mengambil cuti kuliah untuk mengejar terwujudnya teknologi SunSaluter-nya, dengan dukungan dari Princeton sendiri dan dari cofounder PayPal, Peter Thiel, yang telah banyak membiayai pemuda-pemudi yang menjanjikan sepertinya.
Full telah menguji teknologinya dengan dua prototipe di Kenya, dimana dua desa dengan 1,000 penduduk merasakan manfaat alat ini.
Teknologi ini bekerja secara pasif, tak membutuhkan listrik: mekanismenya terbuat dari bambu dan gulungan logam yang mengembang dan otomatis mengarah ke matahari. Dan membutuhkan perawatan sekitar setahun sekali saja, lebih sedikit dari sistem yang ada saat ini.
Full berkata ia pikir dunia bisa lebih ambisius terhadap rencana-rencana energi ramah lingkungan untuk beberapa dekade kedepan. SunSaluter cocok dipakai untuk panel ukuran kecil maupun besar, dan bisa menurunkan biaya tenaga surya yang ada ataupun menaikkan hasilnya dengan biaya yang sama.
Eden Full adalah gadis dibalik SunSaluter, sebuah teknologi yang dapat mengoptimalkan pengumpulan energi matahari hingga 40%, dengan biaya $10 per pemasangan.
Full mengatakan alat ini dapat menurunkan periode payback bagi panel surya hingga lima tahun. Ia mengatakan jika SunSaluter dipasang pada 15% dari panel-panel surya yang ada pada saat ini, pada tahun 2030 ia akan meningkatkan efisiensi begitu banyak sehingga cukup untuk memberi listrik sebuah kota sebesar Philadelphia dan bebas karbon.
Full memenangkan hadiah sebesar $10,000 pada Mashable Social Good Summit minggu lalu untuk SunSaluter dalam tantangan Startups For Good.
Mahasiswi Princeton ini mengambil cuti kuliah untuk mengejar terwujudnya teknologi SunSaluter-nya, dengan dukungan dari Princeton sendiri dan dari cofounder PayPal, Peter Thiel, yang telah banyak membiayai pemuda-pemudi yang menjanjikan sepertinya.
Full telah menguji teknologinya dengan dua prototipe di Kenya, dimana dua desa dengan 1,000 penduduk merasakan manfaat alat ini.
Teknologi ini bekerja secara pasif, tak membutuhkan listrik: mekanismenya terbuat dari bambu dan gulungan logam yang mengembang dan otomatis mengarah ke matahari. Dan membutuhkan perawatan sekitar setahun sekali saja, lebih sedikit dari sistem yang ada saat ini.
Full berkata ia pikir dunia bisa lebih ambisius terhadap rencana-rencana energi ramah lingkungan untuk beberapa dekade kedepan. SunSaluter cocok dipakai untuk panel ukuran kecil maupun besar, dan bisa menurunkan biaya tenaga surya yang ada ataupun menaikkan hasilnya dengan biaya yang sama.