Tampilkan postingan dengan label bakteri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bakteri. Tampilkan semua postingan

Software Pertama Di Dunia Yang Mensimulasikan Kehidupan Organisme


Ilmuwan di Stanfrod University, California dan J. Craig Venter Institute mengembangkan software pertama di dunia yang mampu mensimulasikan kehidupan sebuah organisme utuh, sebuah bakteria bersel tunggal yang hidup didalam alat kelamin dan saluran pernafasan manusia.

Kemajuan ini diharapkan dapat mempermudah para ilmuwan mengungkap seluk-beluk penyakit kanker dan Alzheimer yang masih misterius.

Markus W. Covert, seorang asisten profesor bioengineering di Stanford mengatakan, "Banyak orang bertanya-tanya, 'Mengapa kita belum bisa menyembuhkan penyakit-penyakit itu?' Jawabannya adalah, tentu saja, karena kanker bukan persoalan satu gen; akan tetapi masalah dengan banyak sekali faktor."


Simulasi kehidupan lengkap dari pathogen, Mycoplasma genitalium, dipresentasikan ada hari Jum'at lalu di media jurnal Cell. Simulasi tersebut menggambarkan seluruh 525 gen dalam organisme tersebut.

Software ini bisa menyajikan setengah gigabyte data dalam 10 jam.

Dr. Covert berharap software ini bisa dicoba mensimulasi sel yang lebih rumit seperti E. Coli yang memiliki 4,288 gen, dan pada akhirnya sel manusia dalam beberapa tahun kedepan.

Ilmuwan Jepang "Berternak" Bakteri Cerdas

Bakteri mampu menyelesaikan masalah-masalah logika. Konsep kerja mereka sama seperti menyusun puzzle atau menyatukan kotak-kotak permainan Sudoku. Ini mengindikasikan bahwa mereka bisa dilatih.

Tim penelitian yang dipimpin Ryo Taniuchi melakukan percobaan melibatkan 16 jenis bakteri yang disusun dalam sebuah sangkar dengan warna-warna dan angka-angka identik. Masing-masing koloni (menjadi) memiliki karakteristik genetis yang serupa, tergantung pada tipe sel apa yang dibawanya dalam kotak puzzle itu.

"...Kami tertarik pada manfaat rekombinasi (pertukaran besar informasi genetik) bisa berperan selama kehidupan. Kami menyelidiki keuntungan yang diberikan rekombinasi itu pada penciptaan keragaman genetik baru dan perlindungan yang diberikannya untuk melawan akumulasi mutasi yang mengganggu...," ungkapTaniuchi.

Bakteri merespon pada salah satu dari empat warna untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan sebuah kelas enzim yang berguna untuk rekombinasi DNA. Enzim-enzim ini mentransmit pesan tentang lokasi dan warna bakteri yang berada di kotak yang berbeda.

Informasi genetik yang tersimpan dalam "pesan-pesan" ini mencegah bakteri untuk membedakan diri dan menjadi berwarna sama seperti bakteri pengirim pesan. Dengan demikian, ilmuwan bisa mengamati pola saat bakteri yang berbeda mengenali jalur warna apa yang harus diambil untuk menyelesaikan soalnya.

Karena itulah, saat Anda meninggalkan toilet umum, jangan lupa memberi salam pada kawan-kawan kecil kita yang cerdas.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...