Tampilkan postingan dengan label simpanse. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label simpanse. Tampilkan semua postingan

11 Monster Legenda Afrika


Terdapat banyak negara dan komunitas tersembunyi di Afrika yang memiliki kisah-kisah tentang monster. Berikut 11 diantaranya.

1. Inkanyamba



Inkanyamba adalah hewan pemakan daging mirip belut raksasa dalam legenda suku Zulu dan Xhosa di Afrika Selatan. Legenda kuno mengatakan Inkanyamba bisa mengendalikan cuaca. Mereka disebut memiliki sirip dan bisa tumbuh hingga ukuran yang sangat besar.

Sebenarnya ada banyak belut air tawar di Afrika Selatan yang bisa tumbuh hingga 1,8 meter, tapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kisah-kisah Inkanyamba.

2. Kongamato

Kongomati adalah hewan terbang di kawasan Zambia, Angola dan Kongo. Makhluk ini dideskripsikan mirip dengan reptil terbang jaman purba, pterosaurus. Deskripsi ini dikatakan oleh penjalajah Inggris, Frank Welland pada tahun 1932, namun bagi penduduk lokal legenda ini sudah ada lebih lama sebelum itu.


Makhluk ini hidup di sungai dan rawa dan memiliki sayap yang sangat lebar, tapi tidak memiliki bulu. Makhluk sejenis disebut dengan nama-nama berbeda di bagian lain di Afrika. Teori mengenai penampakan-penampakan Kongomato banyak diduga sebagai pencahayaan yang buruk hingga kemungkinan bahwa spesies yang tak dikenal tinggal di tempat-tempat yang tak terjangkau.

3. Impundulu


Impundulu atau Burung Petir adalah burung supranatural dari cerita rakyat Pondo, Zulu dan Xhosa. Burung ini sebesar manusia dan dapat memanggil petir serta badai, sesuai dengan namanya. Burung ini terkadang berubah bentuk menjadi manusia, dan terkadang disebut sebagai pelindung para dukun atau tabib.

Burung ini menyerang orang dan meminum darahnya. Namun, bagian-bagian tubuh Impundulu atau telurnya memiliki kekuatan penyembuhan.

4. Adze


Adze adalah vampir dalam legenda penduduk Ewe di Ghana dan Togo. Bentuknya seperti kunang-kunang, tapi jika kita menangkapnya, dia akan berubah menjadi manusia. Setelah itu Adze akan menyerang dan memakan organ tubuh kita, namun ia bisa dikalahkan. Akan tetapi dalam bentuk serangga, Adze akan menghisap darah manusia ketika tidur dan menyebarkan penyakit. Korban-korbannya biasanya adalah anak-anak. Korban Adze dapat menjadi seorang dukun karena dirasuki oleh roh Adze.

5. Bili Ape

Ada banyak legenda tentang spesies kera misterius di Afrika. Banyak dari makhluk-makhluk ini dideskripsikan mirip antara simapnse dan gorila. Kera hantu ini disebut Ufiti di Malawi, di daerah lain dikenal sebagai Kera Misteri Bondo.



Diduga terdapat spesies simpanse yang berperilaku mirip gorila. Sejumlah ekspedisi dilakukan untuk menemukan spesies ini di Afrika Tengah sejak tengkorak-tengkorak ditemukan dekat desa Bili pada tahun 1908. Karena itulah makhluk ini kini disebut Bili Ape atau Kera Bili, diklasifikasikan sebagua subspesies dari simpanse.

6. Gbahali



Gbahali adalah makhluk reptil dari Liberia, berbentuk mirip buaya raksasa sepanjang 9 meter, memiliki moncong lebih pendek dari buaya namun kaki-kaki yang lebih panjang. Meskipun spesies ini tidak dikonfirmasi secara ilmiah, makhluk ini tidak dianggap sebagai monster legenda diantara pemburu Liberia, namun makhluk nyata yang biasa mereka tangkap dan makan. Ada kemungkinan deskripsinya dilebih-lebihkan. Namun para saksi ditunjukkan gambar hewan yang telah punah Postosuchus, dan mereka mengenalinya sebagai Gbahali.

7. Ninki Nanka


Ninki Nanka adalah monster yang tinggal di Sungai Gambia di Gambia. Makhluk mirip naga ini memiliki tubuh seperti buaya, kepala kuda dengan tanduk dan leher panjang seperti jerapah. Panjangnya bisa mencapai 9 hingga 15 meter! Ekspedisi pada tahun 2006 menunjukkan sebuah objek yang disebut sebagai sisik sang monster, namun terbukti itu bukan dari makhluk bilogis, kemungkinan potongan film seluloid.

8. Popobawa

Popobawa adalah makhluk yang dilaporkan berada di Zanzibar dan Tanzania. Makhluk ini adalah iblis yang muncul sebagai manusia saat siang hari, tapi berubah menjadi makhluk bermata satu, bersayap kelelawar pada malam hari. Popobawa menyerang dan menyodomi/memperkosa baik laki-laki maupun perempuan dalam kegelapan malam, dan menjadi sangat jahat bagi yang tidak percaya padanya.



Serangan pertama kali dilaporkan pada tahun 1965 di pulau Pemba. Laporan datang tiap beberapa tahun, dengan jumlah besar pada tahun 1995 hingga menciptakan histeria massa. Sebagian berpikir serangan Popobawa merupakan mimpi buruk atau teror malam dimana seseorang mengalami halusinasi antara tidur dan terbangun. Popobawa dalam bahasa Swahili diartikan "sayap kelelawar."

9. Grootslang


Grootslang dalam bahasa Afrika berarti "ular besar." Monster ini hidup di goa yang disebut Wonder Hole di kawasan Richtersveld, Afrika Selatan. Kisahnya dulu Grootslang adalah makhluk yang terlalu kuat, sehingga para dewa membaginya menjadi dua spesies: gajah dan ular. Namun beberapa Grootslang melarikan diri dan bereproduksi.

Sang monster bisa tumbuh hingga sepanjang 18 meter. Dikatakan goanya penuh dengan berlian, tapi tidak ada yang tahu pasti sebab Grootslang menjaganya dengan ketat.

10. Mokèlé-mbèmbé



Mokèlé-mbèmbé adalah makhluk yang mirip dinosaurus dari kawasan Sungai Kongo. Namanya berarti "yang menghentikan aliran sungai" karena ukurannya. Lusinan ekspedisi dilakukan untuk menemukan makhluk besar ini, tapi hanya kembali dengan laporan dan jejak-jejak misterius. Film Disney Baby pada tahun 1985 dibuat berdasarkan legenda Mokèlé-mbèmbé.

11. Tikoloshe




Tikoloshe atau Tokoloshe adalah makhluk mirip Gremlin dalam mitologi Zulu. Seorang shaman (dukun) bisa mengirimkan TIkoloshe untuk menyakiti musuh-musuhnya, menyebabkan ketakutan hingga penyakit atau kematian. Tikoloshe dideskripsikan bertubuh pendek dan berbulu mirip manusia dan bisa menghilang dengan menelan kerikil.

Dodo, Simpanse Yang Merawat Anak-Anak Harimau

Oala Magz - Hubungan yang tak biasa antar spesies hewan kembali terlihat di sebuah kebun binatang Samut Prakarn Crocodile Farm and Zoo, di timur Bangkok. Dodo adalah seekor simpanse berusia dua setengah tahun yang merawat anak-anak harimau dengan penuh kasih sayang.

Para trainer hewan disana sangat terinspirasi ketika melihat simpanse itu sama sekali tidak menunjukkan rasa takut pada bayi-bayi harimau itu, yang berusia antara tida minggu hingga lima bulan. Dodo begitu rajin memberi makan bayi-bayi harimau itu menggunakan botol susu.

"Aku baru mengajarinya memegang botol dan tinggal bersama anak harimau. Aku mengajarinya setiap hari supaya dia bisa melakukan itu," ujar trainer Sirinaj, yang telah bekerja di kebun binatang itu selama dua dekade.

Masalahnya Dodo terkadang tidak betah merawat anak-anak harimau itu dan malah bermain dengan mereka. Saat anak-anak harimau itu sudah terlalu besar untuk dirawat oleh Dodo, mereka dipindahkan ke area yang lebih sesuai dan anak-anak harimau yang baru menggantikan mereka.

Dodo selalu sibuk dengan anak-anak harimau baru yang harus diberi makan.

Lihat video dibawah:

Simpanse Makan Tanah Demi Kesehatan



Makan tanah terkesan kotor dan menjijikkan, namun bukan berarti tidak sehat. Bagi simpanse, yang diyakini sebagai primata paling dekat kekerabatannya dengan manusia, makan tanah merupakan salah satu cara hidup sehat.

Perilaku makan tanah sebagai kudapan setelah makan daun-daunan sudah diperlihatkan simpanse-simpanse di Taman Nasional Kibale, Uganda sejak bertahun-tahun. Setelah dipelajari, sampel tanah yang dikonsumsi ternyata meningkatkan daya tahan primata tersebut dari serangan malaria.

Penelitian yang dilakukan Sabrina Krief dan koleganya dari Museum National d'Histoire Naturelle, Paris, menemukan bahwa kandungan zat pada tanah yang dimakan simpanse mengaktifkan senyawa antimalaria pada daun-daunan yang dikonsumsinya.

Krief mengumpulkan sampel tanah dan daun pohon Trichilia rubescens yang sangat disukai simpanse. Jika daunnya saja yang dimakan, khasiatnya tidak ada. Namun, campuran daun dan tanah menghasilkan senyawa antimalaria.

"Itulah hubungannya yang mengungkap potensi manfaat baru," ujar Krief. Temuannya akan dipublikasikan dalam jurnal terbaru Naturwissenschaften.

Selain mempelajari simpanse, Krief juga membandingkannya dengan perilaku penduduk lokal. Tanah juga biasa digunakan dalam obat-obatan tradisional untuk mengobati penyakit diare.

Sampel tanah yang dimakan simpanse maupun obat diare tradisional ternyata memiliki kandungan zat yang mirip. Tanah mengandung mineral utama kaolin, zat utama yang dipakai untuk membuat obat diare.

"Penggunaan yang sama antara manusia dan hewan menarik ditilik dari sisi evolusi maupun perspektif konservasi," ujar Krief. Artinya, konservasi terhadap lahan di sekitar hutan tidak hanya berguna melindungi satwa langka tapi juga penting untuk kesehatan manusia.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...