Tampilkan postingan dengan label arkeologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arkeologi. Tampilkan semua postingan

Kerangka Mona Lisa Ditemukan?


Arkeolog di Florensia, Italia menemukan kerangka yang diduga merupakan milik subjek lukisan paling terkenal, Mona Lisa.

Tim yang dipimpin sejarawan Silvano Vincenti menemukan sebuah pusara di bekas biara yang berisi sisa-sisa jasad Lisa Gherardini, sosok yang diduga merupakan subjek dalam lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci.

Vincenti mengatakan, setelah 1500 tahun, hanya ada dua wanita yang dikuburkan di biara abad pertengahan St. Ursula, yaitu Lisa Gherardini pada tahun 1542 dan wanita terhormat lainnya, Maria del Riccio.

Gherardini dipercaya secara luas merupakan inspirasi dari lukisan Da Vinci. Ia adalah istri seorang pedagang kayak Francesco del Giocondo. Lisa tinggal di biara setelah suaminya meninggal.

Vincenti mengatakan tulang belulang ini akan dites di University of Bologna untuk memeriksa kecocokan DNA dengan kerangka dua putranya, yang dimakamkan di gereja Santissima Annunziata di Florensia.

Penemuan ini diarahkan pada upaya rekonstruksi wajah untuk mengetahui apakah Gherardini pemilik senyum misterius Mona Lisa.

"Saya yakin kami akan menemukan sesuatu," ujar Vincenti pada ANSA, kantor berita Italia.

Link

Penemuan Kendi-Kendi Anggur Peninggalan Bangsa Romawi

Para arkeolog Amerika dan Albania menemukan sebuah reruntuhan kapal Romawi yang penuh dengan kendi-kendi anggur di lepas pantai Albania.

Bertanggal abad ke-1 SM, kapal kargo sepanjang 29,8 meter itu ditemukan di sekitar kedalaman 39,6 meter dekat kota pelabuhan Vlora. Sebagian besar kendi-kendi itu, atau yang disebut amphora, terbaring rusak di dasar lautan. Sayangnya, kendi-kendi itu kosong karena penyumbatnya hilang.

"Kapal itu adalah satu diantara lima reruntuhan kapal kuno yang kami temukan bulan lalu. Empat lainnya ada di utara di Montenegro," ujar arkeolog Jeff Royal dari RPM Nautical Foundation kepada Discovery News.

Pantai-pantai di Albania dan Montenegro tak terjamah hingga 2007, ketika RPM Nautical Foundation yang berbasis di Florida melakukan survey pantai yang diarahkan kepada mengidentifikasi artefak-artefak arkeologi dibawah laut di kedua negara itu.

"Dengan demikian ada sembilan reruntuhan kuno yang ditemukan di Montenegro dan delapan di Albania yang mendiami periode abad ke-6 SM hingga abad ke-4 Masehi," kata Royal.

Menurutnya, tiga reruntuhan kapal yang ditemukan musim ini berhubungan dengan industri anggur yang berkembang pesat di tempat yang kini adalah pusat Kroasia.

Perdagangan itu berkembang segera setelah bangsa Romwasi memasuki Illyria kuno, sebuah wilayah barat bagian dari Peninsula Balkan yang termasuk Albania pada saat ini.

"Kargo-kargo besar yang mengangkut amphora-amphora ini dikapalkan ke timur pantai Adriatic dari Kroasia, sepanjang pantai Montenegro dan Albania modern hingga sekitar Vlora dimana sebagian besar dibawa ke arah barat mengelilingi Ilati ke bagian barat Mediterania," ujar Royal.

Situs-situs ini akan tertinggal tak terjamah dan kendi-kendi yang sudah didapat dikembalikan ke reruntuhannya, sampai arkeolog-arkeolog lokal bersedia melakukan penggalian.

"Penemuan-penemuan ini menyediakan kesempatan bagi masing-masing pemerintahan negara untuk melindungi peninggalan budaya mereka, melatih arkeolog-arkeolog maritim pertama mereka, dan berkolaborasi dengan institusi yang terkenal dalam studi kedepannya," ujar Royal.

Penemuan Potongan-Potongan Patung Misterius Di Yunani

Awalnya para arkeolog yang tergabung dalam proyek Cambridge-Keros sangat senang saat menemukan potongan-potongan harta karun sejarah dari Zaman Perunggu ini. Namun mereka menemukan jalan buntu saat mencoba menyocokkan potongan-potongan patung yang seperti puzzle ini, sebab tidak ada yang cocok satu sama lain.


Mereka yakin potongan-potongan ini sengaja dibuat kemudian dihancurkan untuk sebuah ritual di Zaman Perunggu.


Diperikarakan usia potongan-potongan patung misterius ini berasal dari 4,500 tahun yang lalu di pulau Aegean, Keros, Yunani.


Dipimpin oleh Prof. Colin Renfrew dari Universitas Cambridge, tim itu menemukan bahwa potongan-potongan patung yang hancur itu dibawa ke Keors lalu dikuburkan dalam parit yang dangkal.


Prof. Renfrew mengatakan, "Saat aku mempelajari material-material dari marmer ini, aku menyadari bahwa nyaris semua pecahannya benar-benar berasal dari jaman kuno dan bukan hasil jarahan. Mereka sengaja dirusak sebelum dikuburkan."

Studi kemudian menemukan bahwa fragmen-fragmen itu disimpan selama lebih dari 500 tahun dari total usianya sejak dibuat.

Prof. Renfrew mengungkapkan, "Penemuan paling aneh dari semua ini adalah bahwa tak ada dari fragmen-fragmen yang terdiri 500 figurin ane dan 2,500 bejana marmer yang cocok satu samalain. Ini adalah penemuan yang sangat menarik. Kesimpulan satu-satunya yang bisa kami ambil adalah material-material istimewa ini dirusak di pulau-pulau lain dan tiap potongannya dibawa oleh generasi-generasi dari pulau Cyclades ke Keros."

Dia berspekulasi bahwa obyek-obyek ini digunakan berulang-ulang dalam banyak ritual di pulau-pulau sekitar, mungkin dibawa dalam prosesi seperti dalam parade yang masih dilakukan di perkampungan-perkampungan di Yunani.

Penggalian yang dilakukan beberapa yard di seberang lautan dari Keros juga membawa pada penemuan sebuah konstruksi bekas perkampungan yang menakjubkan yang tampaknya berasal dari era yang sama dengan priamid dan Stonehenge.

Perkampungan masa lampau itu dipercaya dibangun sebagai tempat singgah para tamu dan sebagai tempat perayaan dandibangun dengan marmer dalam jumlah banyak yang dibawa oleh orang-orang dari Cyclades dari penjuru lautan.

12 Peradaan Kuno Yang Hilang Secara Misterius

Inilah 12 peradaban kuno yang hilang secara misterius oleh sebab-sebab yang tidak diketahui.

Clovis, Amerika Utara

Sangat sedikit yang diketahui mengenai kebudayaan ini. Clovis adalah sebuah kelompok masyarakat Paleo-Indian di jaman prasejarah. Diduga mereka adalah manusia pertama pertama yang menghuni Amerika Utara.

Para arkeolog menemukan artefak-artefak di Clovis, New Mexico berumur 11,500 tahun radio karbon (RCYBP - radiocarbon years before present) atau sama dengan sekitar 13, 500 tahun yang lalu, meskipun penanggalan karbon lebih dari 10,000 tahun sebelum saat ini dianggap kurang bisa diandalkan.

Artefak, tulang dan pisau batu adalah beberapa diantara sedikit petunjuk yang bisa didapat mengenai masyarakat Clovis. Dalam tigapuluh tahun terakhir, sisa-sisa peradaban kecil ini ditemukan. Namun masih menimbulkan pertanyaan bagaimana mereka menghilang tiba-tiba.

Beberapa berspekulasi bahwa mereka terlalu banyak berburu sehingga kehabisan makanan, sebagian lagi menduga akibat perubahan iklim, wabah penyakit dan serangan hewan predator.

Yang lainnya percaya bahwa mereka tidak hilang sama sekali, tapi berkembang menjadi cikal-bakal suku-suku pertama Native American atau suku asli Amerika.

Moche, Peru

Peradaban Moche mengembangkan masyarakat yang bercocok tanam lengkap dengan istana-istana, piramid dan kanal-kanal irigasi yang rumit di kawasan pantai utara Peru antara 100 dan 800 Masehi.

Meskipun mereka tidak memiliki bahasa tertulis utama, akan tetapi mereka adalah orang-orang dengan bakat seni yang keren dan ekspresif. Seperti kendi-kendi, arsitektur monumental, pahatan dinding dan sebagainya.

Tahun 2006, sebuah ruangan bangsa Moche ditemukan yang ternyata dulunya digunakan untuk pengorbanan manusia. Ruangan itu berisi sisa-sisa tubuh menusia.

Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana Moche menghilang. Namun gagasan yang paling banyak muncul adalah efek dari El Nino, sebuah pola cuaca ekstrim yang berciri-ciri periode banjir yang kemudian berubah drastis menjadi kekeringan ekstrim. Mungkin inilah alasan mereka mengadakan pengobranan manusia untuk menyenangkan para dewa.

Minoa, Kreta

Dinamakan sesuai raja mistis Minos, peradaban ini ditemukan pada awal-awal abad 20. Namun orang belum bisa mengungkap potongan-potongan teka-teki menakjubkan mengenai peradaban yang hidup 7,000 tahun lalu ini, yaitu pada 1600 sebelum Masehi.

Pusat-pusat perdagangan kerajaan ini muncul sekitar 2700 SM. Istana-istananya sudah beberapa kali dibangun ulang akibat bencana alam yang melanda, seperti gempa bumi dan erupsi gunung api Thera.

Salah satu istananya adalah Knossos, yang berbentuk labirin yang dihubungkan dengan legenda Minos, yang kini menjadi situs arkeologi besar dan daya tarik bagi para turis.

Namun pada suatu masa di 1450 SM, terjadi sebuah bencana yang benar-benar menghancurkan Minoa sehingga mereka tidak bisa membangun kembali. Maka peradaban itu pun runtuh.

Setelah itu masuklah Mikene, yang tadinya bergabung dengan Minoa untuk antisipasi berakhirnya kerjaan itu.

Mikene, Yunani

Mikene memang didirikan dengan tujuan untuk berkuasa, melebarkan kawasan kerajaannya dan mengambil sangat banyak hal dari Yunani.

Memulai sejarah dari kehancuran Mino sebelumnya, peradaban Mikene sempat menikmati lima abad dengan berkuasa sebelum hilang sekitar 1100 SM.

Legenda Hellenis mengatakan Mikene pernah mengalahkan kerajaan Troya (yang masih dipertanyakan kebenaran keberadaannya), dan artefak-artefak kerajaan itu ditemukan jauh di Irlandia.

Namun peradaban yang kaya secara ekonomi dan budaya ini cenderung ketinggalan dalam hal kekayaan seni, arsitektur dan artefak.

Apa yang menghancurkan Mikene? Kemungkinan adalah bencana alam, tapi kebanyakan ahli percaya bahwa penyebabnya adalah antara penyerangan dari luar atau konflik internal yang mengakhiri kerajaan yang pernah berjaya ini.

Cahokia, Illinois, AS

Di Illinois, di seberang sungai Mississippi dari St. Louis, Missouri, terdapat sebuah peninggalan bersejarah dari peradabaan ini, yaitu sebuah Gundukan Cahokia. Situs ini adalah satu-satunya peninggalan dari peradaban yang hidup pada masa sekitar 600 Masehi ini.

Situs yang telah menjadi warisan sejarah dunia ini berupa gundukan tanah buatan manusia dan beberapa artefak dan tembikar.

Cahokia dulunya adalah pusat kota terbesar di utara kota-kota Mesoamerika di Mexico dan kemungkinan berpopulasi 40,000 orang. Lebih banyak dari populasi London pada tahun 1250 dan Amerika pada tahun 1800.

Peradaban Cahokia berakhir sekitar 100 tahun sebelum Bangsa Eropa tiba di Amerika Utara, kemungkinan disebabkan oleh faktor alam atau serangan dari luar.

Nabatea, Yordania

Peradaban kuno Nabatea bertempat selatan Yordania, Canaan dan utara Arab dan dimulai pada abad ke-6 SM, ketika para pengembara Nabaeta berbahasa Aramaik mulai bermigrasi dari Arab.

Warisan mereka yang paling terkenal adalah Petra, yang dipahat pada karang batu pasir solid di pegunungan Yordania. Mereka juga dikenal sangat berbakat dalam teknik pembangunan pengairan, seperti bendungan, kanal dan waduk yang membantu mereka berkembang dan tumbuh di kawasan gurun yang kering.

Tak banyak yang diketahui dari budaya mereka dan tak ada peninggalan literatur yang ditemukan. Mereka diambil alih oleh Roma pada 65 SM, yang kemudian mengambil alih secara penuh pada 106 SM, mengubah namanya menjadi kerajaan Arabia Petrea.

Di suatu masa di seitar abad ke-4 Masehi, para penduduk Nabatea meninggalkan Petra untuk alasan yang tak diketahui. Dipercaya bahwa, setelah berabad-abad dikuasai negara asing, peradaban Nabaeta terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda yang tergabung dalam masyarakat petani bertulisan-tangan Yunani yang akhirnya berubah menjadi masyarakat Kristen sebelum tanah-tanah mereka dikuasai bersamaan oleh penyerang dari Arab.

Cucuteni-Trypillia, Ukraina & Romania

Cucuteni-Trypillia adalah peradaban yang paling besar yang dibangun di masa Neolitik Eropa. Peradaban ini adalah cikal bakal dari negara-negara yang sekarang di kenal dengan Ukraina, Romania dan Moldova.

Peradaban ini terbilang misterius. Mereka muncul antara 5500 SM dan 2750 SM, yang berciri khas tembikar dengan pola yang unik dan kebiasaan aneh membakar desa-desanya sendiri setiap 60 hingga 80 tahun.

Desa-desa itu kemudian dibangun kembali diatas abu sisa pembakaran sebelumnya.

Sekitar 3,000 situs arkeologi Cucuteni-Trypillia diidentifikasi termasuk pengolahan garam tertua di dunia.

Seperti banyak peradaban lainnya, Cucuteni-Trypillia kemungkinan hilang akibat perubahan iklim, namun banyak teori lain yang mengatakan mereka berbau dengan kelompok-kelompok lainnya sampai kebudayaan mereka sendiri akhirnya hilang.

Kerajaan Aksumite, Etiopia

Kerajaan Aksumite, yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Aksum atau Axum, berkuasa di timurlaut Afrika termasuk Etiopia sejak abad ke-4 M.

Diteorikan sebagai rumah dari Ratu Sheba, kerajaan Aksumite nampaknya adalah asal dari perkembangan masyarakat yang sekarang termasukEritrea, Etiopia utara, Yaman, Arab Saudi selatan dan Sudan utara.

Kerajaan ini memiliki alfabetnya sendiri dan mendirikan tugu-tugu termasuk Tugu Axum, yang masih berdiri hingga sekarang. Kerajaan ini adalah kerajaan besar pertama yang mengubah agamanya menjadi Kristen.

Penyebab kemunduran Axum bervarias, mulai dari masalah isolasi ekonomi demi perluasan bagi kerajaan Islam, serangan dari luar, hingga perubahan iklim yang berujung pada banjir dari sungai Nil.

Olmec, Mexico

Didalam apa yang sekarang dikenal dengan Veracruz dan Tabasco di pusat selatan Mexico, dulunya terdapat sebuah peradaban besar pra-Kolumbia.

Bangsa Olmec membangun konstruksi berbentuk kepala-kepala raksasa, melakukan praktek pengorbanan manusia, menemukan konsep angka nol dan memberikan fondasi bagi setiap budaya Mesoamerika yang mengikuti kemudian.

Peradaban Olmec bisa jadi adalah peradaban pertama di belahan bumi barat yang mengembangkan sistem tulisan, dan kemungkinan menemukan kompas dan kalendar Mesoamerika.

Hidup pada sekitar tahun 1500 SM, peradaban Olmec belum ditemukan sejarawan hingga pertengahan abad 19. Keruntuhannya disebabkan perubahan lingkungan yang dipicu oleh letusan gunung berapi, gempa bumi atau praktek pertanian yang merusak.

Masyarakat Pueblo (Anasazi), New Mexico

Anasazi adalah nama modern dari masyarkat Pubelo kuno yang menghuni kawan 'Empat Sudut' barat-daya AS, pada pertemuan negara-negara bagian Utah, Arizona, New Mexico dan Colorado.

Peradaban mereka muncul sekitar abad ke-12 SM, dan dikenal dengan struktur-struktur batu dan bata yang dibangun di sepanjang dinding karang termasuk Cliff Palace di Taman Nasional Mesa Verde, Reruntuhan Rumah Putih dan Pueblo Bonito di lingkaran utara Chaco Canyon.

Arsitektur ini tersusun menjadi tempat hunian multi-lantai yang menakjubkan yang seringkali hanya bisa diakses dengan menggunakan tali atau tangga.

Bangsa Pueblo kuni tidak benar-benar punah. Mereka memang berakhir, meninggalkan kampung halaman mereka untuk alasan yang tidak diketahui pada abad ke-12 dan 13 Masehi. Banyak ahli dan juga bangsa Pueblo modern, yang mengklaim orang Pueblo kuno adalah nenek moyang mereka, percaya bahwa penebangan hutan dan kekeringan menyebabkan konflik internal dan perselisihan, menyebabkan bangsa kuno ini menyebar dan memisahkan diri.

Khmer, Kamboja

Dulu Khmer merupakan salah satu kerajaan yang paling berkuasa di Asia Tenggara. Kawasannya menyebar hingga Laos, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Malaysia serta Angkor, kota pusatnya.

Kerajaan ini berdiri pada tahun 802M. Selain prasati batu, tak ada peninggalan tertulis lainnya yang ditemukan, sehingga investigasi yang dilakukan untuk meneliti kerajaan ini menggunakan sumber-sumber yang terpisah.

Agama yang dianut masyarakat kerajaan Khmer adalah Hindu dan Buddha. Mereka membangun kuil-kuil yang rumit, menara dan struktur lainnya termasuk Angkor Wat, yang didedikasikan bagi dewa Wisnu.

Serangan dari luar, kematian oleh wabah penyakit, masalah pengaturan air yang memengaruhi pertanian padi dan konflik atas kekuasaan diantara keluarga kerajaan memengrauhi keruntuhan kerajaan, dan akhirnya jatuh ke tangan Thailand pada tahun 1431.

Lembah Indus, Pakistan

Peradaban Lembah Indus dikenal sebagai salah satu keajaiban arsitektural buatan manusia terbesar di dunia. Berlokasi di Pakistan, Peradaban Lembah Indus berkembang 4,500 tahun yang lalu dan kemudian terlupakan kecuali bagi penduduk lokal hingga dilakukan penggalian pada 1920an.


Peradaban yang terkenal dengan struktur Mohenjo Daro ini terbilang maju dan memiliki sistem kebersihan modern dan juga bukti dari keahlian dalam matematika, permesinan dan bahkan kedokteran gigi kuno.

Pada tahun 1500 SM, Peradaban Lembah Indus terbengkalai, kemungkinan setelah serangan oleh suku-suku Indo-Eropa atau kegagalan pertanian yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Cleopatra Bukan Satu-Satunya Penguasa Wanita Mesir


Cleopatra tampaknya bukanlah firaun wanita satu-satunya dalam dinasti Ptolemik.

Ratu Arsinoë II muncul 200 tahun lebih dulu, menurut studi oleh peneliti-peneliti Swedia terhadap sebuah mahkota Mesir yang unik.  Mereka berpendapat bahwa Ratu Arsinoë  II (316-270 S.M.) merupakan firaun wanita pertama dalam keluarga Ptolemy, dinasti yang memerintah Mesir selama 300 tahun hingga bangsa Romawi menguasai pada 30 S.M.

Ia dipuja bagai dewi semasa hidupnya, dan masih dihormati selama 200 tahun setelah kematiannya. Perannya sebagai penguasa adalah sama dengan seorang firaun Mesir seperti Hatshepsut dan Cleopatra VII.

Arsinoë adalah putri dari Ptolemy I (366–283 S.M.) seorang jendral Macedonia dibawah pimpinan Alexander Agung yang kemudian menjadi pemerintah Mesir dan pendiri dinasti Ptolemik dimana Cleopatra kemudian menjadi salah satu penguasanya.

Juga dikenang karena kasus pembunuhan, intrik dan skandal sex serta keserakahan, Arsinoë bisa jadi merupakan pendahulu Cleopatra yang paling mengagumkan.

Dia bukan sekedar penguasa wanita yang menghabiskan waktu dengan mandi susu. Dia ikut berperang, bahkan ikut dan memenangkan tiga pertandingan Olimpiade untuk cabang berkuda.

Menikah di usia 16 tahun dengan Lysimachus dari Thrace, seorang jendral berusia 60 tahun, Arsinoë memperoleh banyak kekayaan dan kehormatan selama berada di Yunani.

Saat 18 tahun kemudian Lysimachus meninggal, dia menikah dengan separuh-saudara laki-lakinya, Ptolemy Keraunus. Pernikahan itu berakhir tragis saat Keraunus membunuh dua dari tiga putra Arsinoë.

Arsinoë pun kembali ke Mesir dan menikah lagi dengan saudaranya sendiri yang lebih muda delapan tahun Raja Ptolemy II. Arsinoë ikut memerintah Mesir Bawah sementara suaminya memerintah Mesir Atas.

Sebuah mahkota yang belum ditemukan (tetapi terpahat dalam relief-relief batu dan patung) dibuat khusus untuk wanita itu. Desain mahkota ini kemudian dikenakan kembali oleh para Cleopatra setelahnya dalam setidaknya 27 variasi, dan bentuk saduran dari mahkota aslinya untuk membuat mahkota para penguasa pria dalam dinasti Ptolemik.

Arsinoë dianggap sebagai dewi, imam tinggi, dan sekaligus penguasa Mesir Bawah di saat yang bersamaan semasa hidupnya. Sebuah kuil dibangun khusus untuknya. Arsinoë merupakan Ratu sekaligus Raja yang pernah hidup.

Penemuan Makam Bawah Tanah di Turki




Polisi menggrebek sebuah rumah yang digunakan oleh orang-orang yang dicurigai menggali secara ilegal untuk mengambil barang-barang antik dan menemukan dua lorong masing-masing 6 dan 8 meter panjangnya, mengarah ke sebuah makam bawah tanah dan peti mati marmer kuno dan sejumlah lukisan di kedalaman 10 meter.

Penemuan arkeologi penting itu berada di Milas, sebelah barat Turki. Ini penting karena merupakan pertama kalinya setelah bertahun-tahun.

Penggalian ilegal untuk mencari artefak kuno terbilang umum terjadi di Turki. Dan negara itu menjatuhkan hukuman berat bagi para penggali ilegal.

Peti mati berusia 2,800 tahun itu berhiaskan pahatan bergambar pria berjanggut yang sedang berbaring, diperkirakan milik Hecatomnus, yang pernah memerintah Milas, menurut Menteri Kebudayaan Turki.

Beberapa harta karun yang mungkin ditempatkan di makam bawah tanah itu tampak sebagian besar sudah dicuri para pemburu harta karun dan dijual di perdagangan barang antik ilegal.

Lima dari sepuluh tersangka ditahan dari hasil penyergapan itu.

Menjelajahi Reruntuhan Kuno Istana Cleopatra

Menyelam ke perairan Alexandria pada hari selasa, penyelam menjelajahi reruntuhan karam sebuah istana dan kompleks kuil dari jaman pemerintahan Cleopatra, berenang melewati tumpukan blok-blok batu kapur yang menghantam lautan oleh gempa dan tsunami lebih dari 1,600 tahun yang lalu.

Tim internasional sedang menggali dengan sungguh-sungguh salah satu situs arkeologi bawah laut paling kaya di dunia dan terus menemukan artefak-artefak yang menakjubkan dari dinasti terakhir yang memerintah Mesir kuno sebelum Kerajaan Roma menguasainya pada 30 SM.

Menggunakan teknologi canggih, tim mensurvey Markas Kerajaan Alexandria, terbungkus dibawah endapan pelabuhan, dan mengkonfirmasi keakuratan dari deskripsi kota yang ditinggalkan oleh ahli-ahli geografi dan sejarah Yunani lebih dari 2,000 tahun yang lalu.

Sejak awal 1990an, survey-survey topografik telah mengijinkan tim itu, yang dipimpin oleh Franck Goddio arkeologis bawah air dari Perancis, untuk memperjelas penampakan dari pelabuhan itu dan menggali dibawah dasar laut. Mereka menemukan semuanya dari koin-koin dan obyek sehari-hari hingga patung-patung granit kolosal dari pemimpin-pemimpin Mesir dan kuil-kuil karam yang didedikasikan kepada dewa-dewa mereka.

"Ini adalah situs yang unik di dunia," kata Goddio, yang telah menghabiskan dua dekade mencari reruntuhan dan kota-kota yang hilang dibawah lautan.

Penemuan-penemuan dari pantai Mesir ini akan dipamerkan di Franklin Institute Philadelphia mulai 5 Juni hingga 2 Januari pada sebuah pameran berjudul "Cleopatra: The Search for the Last Queen of Egypt." Pameran tersebut akan berkeliling di beberapa kota lain di Amerika Utara.

Banyak situs arkeologi yang telah hancur oleh tangan manusia, dengan patung-patung yang puntung atau hancur berkeping-keping. Markas Kerajaan Alexandria -- pelabuhan, sebuah tanjung dan pulau-pulau yang penuh kuil, istana-istana dan pos-pos militer -- tergelincir begitu saja ke laut setelah gempa besar pada abad keempat dan delapan. Tim Goddio menemukannya di tahun 1996. Banyak dari harta-harta terpendamnya benar-benar utuh, terbungkus dalam endapan yang melindungi mereka dari air asin.

"Masih sama seperti saat tenggelamnya," kata Ashraf Abdel-Raouf dari Egypt's Supreme Council of Antiquities, yang menjadi bagian dari tim.

Penyelaman hari selasa itu menjelajahi istana dan kompleks kuil yang berantakan dimana Cleopatra, pemimpin Ptolemaic berbahasa-Yunani terakhir Mesir, berhubungan seks dengan jendral Roma Mark Antony sebelum mereka bunuh diri atas kekalahan mereka dari Octavian, yang kemudian menjadi Kaisar Roma Augustus.

Penyelaman membawa Goddio dan timnya pada beberapa adegan kunci dalam kehidupan dramatis dari pasangan itu, termasuk Timonium, komisi yang dibentuk oleh Antony sebelum kekalahannya sebagai sebuah tempat dimana dia dapat mengasingkan diri dari dunia, meskipun dia membunuh dirinya sendiri sebelum itu selesai dibentuk.


Mereka juga menemukan sebuah kepala batu kolosal yang dipercaya merupakan Caesarion, putra Cleopatra, dan mantan kekasih Julius Caesar, dan dua sphinx, salah satunya mungkin merepresentasikan ayah Cleopatra, Ptolemy XII.

Para penyelam mengambil foto sebuah bagian dari bawah laut yang dibersihkan dari endapan dengan alat penyedot bertanaga besar. Lampu flash mereka berpendar dalam kegelapan hijau, para penyelam memotret reruntuhan dari sebuah kuil dewa Isis dekat istana Cleopatra pada pulau karam dari Antirhodos.

Diantara blok-blok batu kapur besar, terdapat sebuah blok kwarsit besar yang roboh pada abad keempat dengan sebuah pahatan seorang Fir'aun. Sebuah prasasti mengindikasikan itu menggambarkan Seti I, ayah Ramses II.

"Kami menemukan banyak obyek ke-fir'aun-an yang dibawa dari Heliopolis, yang sekarang adalah Cairo," kata Abdel-Raouf. "Jadi, para penguasa Ptolemic menggunakan lagi obyek-obyek ini untuk mengkonstruksi bangunan-bangunan mereka."

Diatas dek kapal, para peniliti menunjukkan beberapa penemuan kecil terbaru: keramik impor dan tiruan lokalnya, sebuah patung seorang fir'aun, bejana ritual dari perunggu, jimat-jimat yang lebih besar dari sebuah jari kuku, dan bejana-bejana timah kecil yang dilemparkan oleh orang-orang miskin ke air atau terkubur di tanah sebagai kesetiaan pada dewa-dewa.

Pelabuhan Timur Alexandria hancur setelah gempa lainnya, pada abad ke-delapan, dan dibiarkan tak tersentuh sebagai sebuah teluk terbuka -- terpisah dari tembok-tembok laut abad ke-20 -- sementara konstruksi pelabuhan modern telah dibuat di Pelabuhan Barat. Tempat itu menyisakan Portus Magnus kuno yang tak tersentuh dibawahnya.

"Kami memandang ini sebagai lapangan terbuka bagi arkeologi," kata Goddio.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...