Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan

10 Benda Yang Terbuat Dari Abu Orang Meninggal


1. Jam Pasir



Ikonografi jam pasir pada batu nisan sudah ada sejak jaman Puritan. Kini Lifetime Hourglass Urns dapat mengakomodasi abu mendiang orang yang Anda sayangi.

2. Piringan Hitam



And Vinyly di Inggris menyediakan layanan mengepres abu orang meninggal menjadi piringan hitam. Keluarga mendiang dapat memilih audionya atau dikomposisi oleh layanannya dengan lagu orisinil yang disebut "bespook music."

3. Cincin Berlian


Perusahaan perhiasaan memorial Life Gem menggunakan karbon dari abu orang meninggal untuk membuat berlian dengan berbagai macam potongan, warna, kejernihan dan karat. Batu-batu tersebut dapat digunakan untuk berbagai jenis perhiasaan.

4. Boneka Teddy Bear


Perusahaan bernama Huggable Urns menyimpan abu orang meninggal didalam tubuh boneka hewan.

5. Tato


Beberapa seniman tato dapat mensterilkan abu orang meninggal dan mencampurkannya dengan tinta tato.

6. Pensil


Proyek The Carbon Copies oleh desainer Nadine Jarvis mengubah abu orang meninggal menjadi satu set yang terdiri dari 240 pensil. Masing-masing bertuliskan nama mendiang serta tahun lahir dan wafatnya. Kotaknya dapat digunakan untuk menampung bekas pensil sebagai kendi abu.

7. Potret


Sejumlah seniman dapat mencampur abu orang meninggal dan cat untuk menciptakan potret memorial, pemandangan atau gambar hidup.

8. Kaca Berwarna


Scattering Ashes dapat mengubah abu orang meninggal menjadi kaca berwarna yang indah.

9. Pohon DNA Manusia


Usaha yang bernama Biopresence mengklaim dapat mentransfer kode DNA manusia menjadi pohon untuk menjadikan memorial hidup.

10. Kembang Api


Perusahaan seperti Heavenly Stars Fireworks mengubah abu orang meninggal menjadi kembang api. Penulis Hunter S. Thompson dibuat memorialnya dengan cara ini pada tahun 2005. Sementara perusahaan Holy Smoke dapat mengubah abu orang meninggal menjadi amunisi pistol.

Karya Seni Unik: Serangga Dari Rambut Manusia

Oala Magz - Adrienne Antonson membuat karya seni yang sungguh unik dari rambut manusia asli. Saking uniknya, Ripley membeli enam karya uniknya untuk dipajang di museum mereka.

Antonson yang baru saja pindah ke Asheville, North Carolina dari Vashon Island, Washington senang karena telah mengangkat jenis karya seni baru ini.


"Waktu aku kecil, serangga merupakan favoritku," ia berkata kepada HuffPost Weird News. "Mereka memikatku. Aku terpana karena mereka begitu kecil, tapi bisa melakukan sangat banyak hal yang bisa kita lakukan -- dan bisa terbang juga. ... Ibuku suka menyimpan rambutnya dan mengeluarkannya di saat-saat khusus. Dia menyimpan rambutku saat masih bayi, dan juga rambut hippie yang dia potong sebelum adik laki-lakiku lahir. Sangat menyenangkan untuk dilihat. Menunjukkan sejarah. Kau bisa melihat warna dan teksturnya dan terus berubah seiring waktu."

Beberapa tahun lalu dia memiliki ide menggabungkan dua kesenangannya, yaitu serangga dan rambut, untuk membuat karya-karya seni uniknya. Dimulai dengan membuat tiruan makanan ringan Reese's Peanut Butter Cup.

"Kami tinggal di sebuah pulau dekat Seattle dekat peternakan alpaka dan itu nampaknya sangat menyenangkan untuk dilakukan," ujarnya, "Plus, aku dulu suka membunuhi serangga dengan pembersih cat kuku ketika aku masih kecil untuk koleksi, jadi aku pikir aku agak bersalah. ... Bekerja dengan rambut menuntutku untuk teliti, tapi aku siap untuk tantangan itu."

Antonson menggunakan teknik-teknik yang berbeda tergantung pada serangga yang ia buat. Kadang dia menyulam rambut dan kadang dia mengecatnya atau menggunakan semprotan rambut.

"Idenya adalah untuk menciptakan sesuatu yang seindah dan bertekstur seperti serangga asli," ujarnya. "Bahkan lebih baik, aku tidak perlu membunuh serangga."

Antonson paling sering menggunakan rambutnya sendiri yang panjang dan lurus. Tapi ada juga orang lain yang biasa ia telepon saat ia butuh sesuatu.

"Ada seorang wanita berusia 90 tahun yang mengirimiku rambut yang sempurna untuk dibuat wig," katanya. "Aku harus tahu rambut siapa yang aku gunakan dan memiliki koneksi dengan mereka. Seperti teman dekat, atau keponakan perempuanku yang berusia 4 tahun yang memotong rambutnya tanpa ijin untuk memberikannya padaku."




Ia merasa semakin senang ketika Ripley's Entertainment menghubunginya untuk membeli beberapa karyanya.

"Itu adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka," katanya. "Tapi itu terlalu keren untuk kutakutkan sebagai lelucon. Ripley's adalah institusi yang aneh. Aku suka pergi kesana saat masih kecil."

Edward Meyer, wakil presiden pameran seni dan arsip Ripley's tertarik membeli karya-karyanya. "Respon awalku adalah 'jijik' karena aku tidak suka serangga, dan menggunakan rambut manusia untuk menciptakan apapun -- terutama bagi pria botak sepertiku -- itu mengganggu," Meyer mengakui. "Hal ini segera tergantikan dengan rasa takjub yang sebenarnya. Serangga-serangga ini benar-benar indah. Belalang mantis-nya sangat realistis, sehingga kau akan mengira dia akan menyerangmu."

Jumlah yang dibayarkan ke Antonson merupakan rahasia. Namun ia mengatakan jumlahnya cukup untuk dia dan suaminya untuk pindah dari Seattle ke Asheville. Sekarang setelah karya seninya menjadi terkenal, dia bekerja keras pada karya seni lain yang masih berhubungan dengan serangga.

"Aku sudah membuat antara 35 dan 40, dan sekarang aku mulai mengerjakan 30 lainnya," ujarnya.

Dia juga senang karena tidak perlu khawatir kehabisan bahan untuk karya seninya. "Banyak dari karyaku berpusat pada konsep-konsep yang dapat dipertahankan ... idenya menggunakan apa yang orang miliki," ujarnya. "Rambut manusianya adalah contoh dari ide ini -- gratis, dapat mempertahankan dirinya sendiri dan dapat diakses dengan segera. ... Aku menikmati respon penonton terhadap karyaku -- mereka terlihat tertarik dan menolak di saat bersamaan."

Saat ini karya-karya seni Antonson berada di markas Ripley's sampai diputuskan dimana mereka harus ditempatkan.

Seni Pahat Daun Yang Mengagumkan Dari Cina

Seni daun adalah medium yang terbilang baru. Seni dari Cina ini menyimbolkan kebutuhan universal akan seniman-seniman untuk mencari medium-medium baru untuk meninggalkan jejak bakat mereka dalam sejarah. Alam telah menjadi sumber inspirasi artistik tak berbatas sejak jaman dulu, namun sedikit representasi yang rumit dan indah sekaligus rentan seperti seni pahat daun.


Pikirkan betapa lama umat manusia telah masuk kedalam ekspresi artistik dan betapa lebih lama lagi dari itu pohon telah menjadi sebuah bagian integral dari pengalaman dan pemandangan manusia. Agak aneh ketika tidak ada yang pernah memikirkan hal ini sebelumnya, tapi siapalah yang akan meragukan sumber unik artistik?

Pohon Cina, yang juga ada di India dan Pakistan adalah yang paling sering digunakan. Urat-urat daunnya mirip daun maple dan cocok untuk pahatan. Meski genre seni ini masih baru, tapi bagi orang Cina seni ini cocok dengan budaya seni eksklusif manapun.

"Ini mirip seni memotong kertas Cina, dimana orang memotong rancangan kertas atau materi tumbuhan lain, dan karena rancangan-rancangan ini serupa, aku membayangkan mereka menggunakan tradisi yang sama. Ada sebuah tradisi dimana orang-orang menggunakan hal-hal apapun di tangan untuk membuat karya seni yang diinginkan," ujar Rob Sidner, direktur Mingei International Museum di San Diego, yang berspesialisasi dalam seni rakyat.



Rekaman paling modern pahatan daun bertanggal tahun 1994 ketika seorang seniman bernama Huang Tai Shang mengklaim telah menciptakan bentuk seni ini dan masuk kedalam Guiness Book of World Records.

Apapun asal-usulnya, ini adalah bentuk seni yang hebat dari segi bakat maupun presisinya, dan membutuhkan peralatan khusus untuk menghilangkan permukaan daun tanpa merusak urat-uratnya, yang semakin meningkatkan detil pahatannya. Prosesnya membutuhkan daun-daun khusus, yang diambil pada saat musim semi, tidak rusak dan tanpa gigitan serangga. Daun-daun itu kemudian dikeringkan selama minimal 10 bulan tanpa terkena cahaya mahatari, dan kemudian direbus beberapa jam untuk membunuh kuman-kumannya.

Sang seniman memulai prosesnya dengan menyukur dan hampir menguliti si daun hingga setengah menggunakan pisau. Lalu daun itu di buang lapisan terluarnya, maka permkaan yang nyaris transparan pun muncul. Setelah gambar dibentuk, daun-daun itu dikeringkan dengan hati-hati menggunakan penguapan sehingga 60 persen karya pahat daun ini berakhir gagal/rusak.

Karya seni ini dijual antara Rp846ribu hingga Rp1,9juta tergantung kerumitan desainnya. Namun karena kebanyakan desainnya pesanan khusus untuk pajangan pribadi, tampaknya karya seni ini belum bisa muncul di pagelaran-pagelaran seni besar.

Mahasiswi Cina Mengumpulkan Celana Dalam Untuk Pameran Seni

Bagi mahasiswi sekaligus seniman Yi Ci, permintaannya akan sumbangan celana dalam bekas di bangunan asrama Hubei Institute of Fine Arts menghasilkan ratusan celana dalam yang disumbangkan padanya demi sebuah karya seni.

Pameran kelulusannya yang diberi judul Privacy, akan segera ditampilkan di Wuhan, pusat provinsi Hubei, Cina.


Yi Ci ingin melakukan sesuatu yang beda untuk mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada sekolah dan pada fakta bahwa dia akan lulus. Dia mengeposkan catatan yang meminta mahasiswa lainnya untuk membantu mengumpulkan celana dalam untuk proyek seninya.

"Yi Ci, mahasiswi melukis, mengumpulkan celana dalam bekas seperti apapun untuk karya pameran kelulusan. Semoga kalian bisa menyumbangkan celana dalam kalian di kotak di kamar mandi umum. Tindakan baik hati kalian akan menghasilkan karya seni yang hebat. Silahkan bergabung," isi pesannya.

Pameran Privacy adalah visi seorang wanita tentang sesuatu yang kebanyakan dari kita mungkin tidak pahami tapi harus dihargai.

Celana dalam menutup apa yang ada di dalam. Dan Privacy menyorot kebenaran tersebut. Yang pasti, makna sebenarnya dari koleksi yang unik ini hanya diketahui oleh senimannya sendiri.

Karya Seni Unik Dari Kubis

Seniman wanita Ju Duoqi menciptakan seni rupa yang unik ini untuk proyeknya yang disebut 'Fantasi Kubis Cina'.

Hasilnya adalah sosok-sosok wanita dalam pose-pose sensual dan glamor layaknya model 'sungguhan'.




Ju yang berasal dari Beijing, Cina menggunakan pisau untuk memotong-motong kubis berdasarkan warna dan jenisnya, dan menggunakan tusuk gigi untuk menyusunnya.







Kubis dibiarkan hingga jangka waktu yang berbeda-beda dan kemudian dimasak dengan cara-cara yang berbeda untuk mendapatkan hasil warna dan tekstur yang diinginkan.

Dia mengatakan, "Sayuran yang segar, layu, kering, diacar, direbus atau digoreng - semuanya akan memberikan hasil yang berbeda-beda."

Melukis Dengan Abu Dupa

Penggambaran jiwa manusia bukanlah tugas yang setiap seniman dapat tangani. Untuk Zhang Huan, salah satu nama yang paling dikenal dalam seni Cina dan orang dikenal dengan "telanjang atas nama seni," perhatiannya telah beralih ke eksplorasi jiwa, sebuah perjalanan yang dilambangkan oleh media abu dupa. 

Seorang mantan artis, pria 45 tahun itu sekarang berpakaian lengkap dan pameran tunggalnya, yang dua tahun dalam pembuatannya dan berjudul Kembalinya Harimau-Harimau Bebas ke Pegunungan, ditampilkan sampai 20 Juli di Galeri Pace di distrik seni 798.

Patungnya yang terbaru dibuat dari kulit sapi dan lukisan, yang menggambarkan lusinan harimau, semua menggabungkan abu dupa yang dikumpulkan dari kuil yang berbeda.


"Abu berisi kekuatan magis untuk menghibur jiwa ... Abu adalah bahan yang unik bagi saya. Hal ini memegang dan mencerminkan harapan dan keinginan masyarakat karena orang-orang di Cina biasanya berdoa dengan membakar dupa, "kata Zhang. 

Nama pameran ini juga memiliki arti khusus bagi seniman. 

"Ini ada hubungannya dengan lingkungan. Secara harfiah, itu berarti membebaskan harimau yang terancam punah dan membiarkan mereka kembali ke tempat mereka berasal. Tetapi juga tentang melepaskan kekuasaan alam dan ekologi yang menjadi lebih harmonis karenanya," kata pers. 

Zhang berlatih sebagai pelukis di awal 1990-an di Beijing Central Academy of Fine Arts, setelah itu ia pergi untuk tinggal di kota yang terkenal East Village sebuah komunitas seni avant-garde, yang terletak sangat dekat dengan Great Wall Hotel yang mewah. 

Segera ia dikenal sebagai orang yang sering telanjang di depan penonton dan pada 1994 ia mendapat perhatian luas untuk bekerja di 12 Meter Square, di mana ia duduk diam selama satu jam di toilet umum, tubuhnya diolesi dengan madu dan minyak ikan untuk menarik lalat dan serangga pada kulitnya! 

Untuk menyebut bahwa Zhang memiliki rasa humor yang aneh tidaklah cukup. Bahkan setelah pindah ke New York pada tahun 1998 dia masih menggunakan tubuhnya sebagai medium artistik. Pada tahun 2002, untuk menghormati pameran seninya My New York, ia mengenakan kostum daging babi mentah, yang menyerupai otot-otot yang menonjol dan berparade di sepanjang jalan-jalan metropolitan yang sibuk. 


Dia segera pergi ke banyak negara dan mulai mengubah perhatian ke fotografi dan patung. Pada tahun 2005, ia kembali ke Cina, menetap di Shanghai. Dia berhenti dari seni pertunjukan dan sekitar empat tahun lalu mulai melukis dengan abu dupa. 

"Ini begitu spesial yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kami merasa seperti bekerja dengan banyak jiwa dalam abu-abu itu, " kata Zhang. 

Lukisan abu dupa telah menjadi media favoritnya, dan ia tak hanya menciptakan lukisan juga instalasi. Salah satu karya terakhirnya yang dibuat untuk menghormati Expo Shanghai adalah sepasang panda stainless steel. Berdiri sebagai patung publik permanen dekat Pavilion Cina. 


Jika seni adalah tentang inovasi dan kreativitas, maka Zhang Huan telah mencuri kunci sekaligus pintunya.

Bagaimana menurut Anda?

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...