Anak Indigo


Anak Indigo adalah anak yang menunjukkan seperangkat atribut psikologis yang baru dan luarbiasa, dan menunjukkan sebuah pola perilaku yang umumnya tidak didokumentasikan sebelumnya. Pola ini memiliki faktor-faktor unik yang umum, yang mengisayaratkan agar orang-orang yang berinteraksi dengan mereka (para orangtua, khususnya)  mengubah perlakuan dan pengasuhan terhadap mereka guna mencapai keseimbangan. Mengabaikan pola-pola baru ini kemungkinan besar berarti menciptakan ketidakseimbangan dan frustasi dalam benak dari kehidupan baru yang berharga ini.

Anak Indigo seringkali didagnosis sebagai penderita ADD/ADHD. Tes IQ konvensional tidak mampu menjelaskan apakah seorang anak adalah Indigo atau bukan. Mereka bisa saja memiliki IQ yang diatas rata-rata, dibawah rata-rata, ataupun di tengah-tengah, sementara tidak sedikit anak-anak dengan hasil tes IQ yang tinggi namun memiliki kreativitas yang "beku".

Indigo tidak seperti atribut psikologis lainnya. Selain memiliki karakteristik yang mirip dengan LD, ADD/ADHD, Indigo lebih membuka kearah sensitifitas dan intuisi. Kepekaan yang seringkali menakjubkan orangtua dan/atau perilaku yang meperlihatkan kearifan yang tidak biasa dimiliki anak-anak pada umumnya.

Di masyarakat kita, umumnya istilah Indigo secara praktis diasosiasikan sebagai anak-anak/orang-orang dengan indera keenam dan mampu berinteraksi dengan makhluk-makhluk gaib. Pada kenyataannya, anak-anak Indigo menujukkan bakat-bakat yang beragam, seperti sangat terogranisir, sangat peduli dan penuh kasih sayang meski masih berusia sangat muda, atau secara berkala mendapatkan visi mengenai tertentu secara berulang-ulang.

Seorang anak Indigo bisa tumbuh menjadi sangat sel-destructive dan depresif sampai pada tahap kasus bunuh diri yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak mampu memahami dan mendukungnya. Mereka juga mungkin berjuang untuk mengeksploitasi dirinya sendiri agar bisa membantu Indigo lainnnya, seperti yang dilakukan Jan Tober. Tober sendiri baru menyadari dirinya adalah seorang Indigo saat ia menyelidiki fenomena ini bersama isterinya, Lee Carroll.

Inilah 10 ciri umum Anak Indigo:
  1. Mereka memasuki dunia dengan perasaan keningratan (dan seringkali bertindak seperti itu).
  2. Mereka memiliki perasaan "pantas berada disini", dan terkejut bila orang lain tidak berpendapat seperti itu.
  3. Harga diri bukanlah persoalan besar. Mereka sering emmberitahu orangtua tentang "siapa diri mereka".
  4. Mereka memiliki kesulitan dengan otoritas absolut (otoritas tanpa penjelasan atau pilihan).
  5. Mereka benar-benar tidak akan melakukan hal-hal tertentu; sebagai contoh, menunggu di antrean sulit bagi mereka.
  6. Mereka merasa frustasi dengan sistem yang berorientasi pada ritual dan tidak memerlukan pemikiran kreatif.
  7. Mereka sering melihat cara-cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu, baik di rumah maupun di sekolah, yang membuat mereka tampak seperti "perusak sistem" (tidak patuh pada sistem apapun).
  8. Mereka tampak antisosial kecuali bila mereka berada bersama dengan orang-orang yang sejenis dengan mereka. Jika tidak ada orang lain dengan kesadaran yang sama di sekitar mereka, mereka sering berpaling kedalam diri, merasa seperti tidak ada orang yang memahami mereka. Sekolah sering kali menjadi luarbiasa sulit bagi mereka secara sosial.
  9. Mereka tidak akan bereaksi terhadap disiplin "rasa bersalah" (tidak terpengaruh oleh ancaman seperti, "Tunggu sampai ayahmu pulang dan mengetahui apa yang telah kami lakukan").
  10. Mereka tidak malu memberitahu Anda tentang apa yang mereka butuhkan.

Berikut ini beberapa indikasi bahwa seorang anak berbakat dan/atau juga Indigo:
  • Memiliki kepekaan yang tinggi
  • Memiliki energi yang berlebih
  • Mudah bosan - mungkin tampak memiliki rentang perhatian yang pendek
  • Memerlukan orang dewasa yang secara emosional stabil dan aman di sekelilingnya
  • Akan menolak otoritas jika orientasinya tidak demokratis
  • Memiliki cara-cara belajar yang lebih disukai, khususnya dalam membaca dan matematika
  • Mungkin mudah menjadi frustasi karena mereka memiliki gagasan besar namun kekurangan sumberdaya atau orang untuk membantu mereka melaksanakan gagasan tersebut agar berhasil.
  • Belajar dari tingkat eksplorasi, menolak ingatan dengan cara menghafal atau hanya menjadi pendengar
  • Tidak dapat duduk tenang kecuali jika perhatiannya terserap pada sesuatu yang menarik perhatiannya sendiri
  • Sangat perasa; memiliki banyak ketakutan seperti kematian dan kehilangan orang yang dicintai.
  • Bila mengalami kegagalan dini, mereka mungkin menyerah dan mengalami hambatan belajar secara permanen.
Ada 4 jenis anak Indigo, dan masing-masing memiliki sebuah tujuan:

HUMANIS
Mereka akan bekerja dengan orang banyak. Mereka akan melayani banyak orang, dan mereka hiperaktif. Mereka luarbiasa suka bergaul. Mereka akan berbicara kepada siapa saja, kapan saja - sangat, sangat ramah. Dan mereka memiliki pendapat yang sangat kuat. Mereka juga kikuk dengan tubuh mereka, hiperaktif, dan kadang-kadang mereka akan berlari menabrak dinding karena mereka lupa mengerem. Mereka tidak tahu bagaimana bermain dengan satu mainan. Sebaliknya, mereka harus mengeluarkan segala sesuatu yang diletakkan disana dan mereka mungkin akan atau tidak akan menyentuhnya.

Mereka adalah orang-orang yang jika Anda menyuruhnya membersihkan kamar mereka, Anda harus terus mengingatkan karena mereka beralih perhatian. Mereka memasuki kamar mereka, mulai membersihkan, sampai mereka melihat sebuah buku. Kemudian mereka duduk dan membaca karena mereka adalah pembaca yang rakus.

KONSEPTUAL

Indigo konseptual lebih tertuju pada proyek daripada orang. Mereka akan menjadi para insinyur, arsitek, desainer, astronot, pilot, dan perwira militer masa depan. Tubuh mereka tidak kikuk, dan mereka sering sangat atletis sebagai anak-anak. Mereka meiliki masalah pengendalian, dan orang yang mereka coba kendalikan paling banyak adalah ibu mereka, jika mereka adalah laki-laki. Anak perempuan mencoba mengendalikan ayah mereka. Jika mereka tidak melakukannya, itu adalah sebuah masalah besar. Indigo jenis ini memiliki kecenderungan terhadap kecanduan, khususnya narkoba pada usia belasan tahun. Para orangtua perlu mengawasi pola perilaku mereka secara sangat cermat, dan bila mereka mulai bersembunyi dan mengatakan hal seperti "Jangan dekat-dekat kamarku", itulah saatnya ibu mereka perlu menyelidiki kamar mereka.

SENIMAN

Indigo ini jauh lebih peka dan seringkali lebih kecil ukurannya, meskipun tidak selalu. Mereka lebih tertuju pada seni. Mereka kreatif, dan akan menjadi para guru dan seniman masa depan. Apa saja yang mereka masuki, mereka akan berada pada sisi kreatifnya. Jika mereka memasuki bidang kedokteran, mereka mungkin menjadi dokter bedah atau peneliti. Bila mereka memasuki bidang kesenian murni, mereka menjadi aktor. Antara usia 4 dan 10 tahun, mereka mungkin mengambil 15 seni kreatif yang berbeda - melakukan satu selama lima menit lalu meninggalkannya. Indigo seniman mungkin bekerja dengan lima atau enam alat yang berbeda, lalu ketika mencapai usia belasan tahun, mereka akan mengambil satu bidang atau berusaha keras dan menjadi seniman disitu.

INTERDIMENSIONAL

Mereka lebih besar daripada semua Indigo lainnya, dan pada usia 1 atau 2 tahun, kita tidak bisa memberitahu apapun kepada mereka. Mereka berkata, "Aku tahu itu. Aku dapat melakukannya. Tinggalkan aku." Mereka adalah orang yang akan membawa filosofi dan agama baru ke dunia. Mereka bisa menjadi penggerak karena mereka jauh lebih besar dan karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri seperti ketiga tipe lainnya.

Pesan dari Jan Tober

Mereka sedang menawarkan kepada kita sebuah cara baru untuk mengukur diri mereka, dan juga diri kita sendiri. Mereka mengenakan hadiah yang diberikan oleh Tuhan di lengan baju mereka:

Mereka menginginkan kita untuk hadir disini dan pada saat ini dalam semua hubungan kita.
Mereka meminta kita untuk bertanggungjawab atas apa yang kita katakan dan apa yang kita proyeksikan, baik secara sadar maupun tidak sadar.
Mereka meminta kita untuk bertanggungjawab atas diri kita sendiri.
"Makhluk-makhluk yang seperti raja" ini mencerminkan keberhargaan masing-masing diri kita. Bukankah kita semua seperti raja - semua adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman fisik di Bumi ini?

Depresi




Beberapa orang mengatakan bahwa depresi terasa seperti tirai keputus-asaan yang tergerai menutupi kehidupan mereka. Banyak orang merasa seperti tidak memiliki energi dan tidak bisa berkonsentrasi. Yang lain merasa gelisah sepanjang waktu tanpa alasan yang jelas. Gejala-gejalanya sangat bervariasi pada setiap orang, tapi jika Anda merasa "down" lebih dari dua minggu, dan perasaan ini tidak biasa terjadi dalam keseharian Anda, kemungkinan Anda secara klinis depresi.

Kebanyakan orang yang telah melalui episod depresi akan, cepat atau lambat, mengalaminya lagi. Anda mungkin mulai merasa sebagian dari gejala-gejala depresi beberapa minggu sebelum Anda beranjak kepada episod paling memukul dari depresi. Belajar mengenali pemicu-pemicu awal atau gejala-gejala dan bekerja dengan dokter Anda akan membantu menjaga depresi agar tidak semakin buruk.

Kebanyakan orang dengan depresi tidak pernah mencari pertolongan, meskipun sebagian besar akan merespon untuk perawatan. Merawat depresi khususnya penting karena itu memengaruhi Anda, keluarga Anda, dan pekerjaan Anda. Beberapa orang dengan depresi mencoba untuk menyakiti diri mereka sendiri dalam keyakinan yang salah bahwa apa yang mereka rasakan tidak akan pernah berubah. Depresi adalah penyakit yang dapat dirawat.

Penyebab-Penyebab Depresi

Depresi memiliki alasan tunggal; seringkali merupakan kombinasi dari beberapa hal. Anda mungkin tidak tahu mengapa depresi menyerang Anda.

Apapaun penyebabnya, depresi tidak hanya menyangkut pikiran. Ia berhubungan dengan perubahan fisik dalam otak, dan terhubung pada sebuah ketidakseimbangan zat kimia yang membawa sinyal-sinyal dalam otak dan saraf. Zat-zat kimia ini disebut neurotransmitter.

Beberapa dari faktor umum yang terlibat dalam depresi adalah:
  • Sejarah keluarga. Genetik berperan penting dalam depresi. Itu bisa menurun selama bergenerasi-generasi.
  • Trauma dan stres. Hal-hal seperti masalah ekonomi, kegagalan hubungan, atau kematian orang yang dicintai dapat membawa depresi. Anda bisa menjadi depresi setelah perubahan-perubahan terjadi dalam hidup Anda, seperti memulai pekerjaan baru, lulus dari sekolah, atau menikah.
  • Kepribadian pesimistik. Orang-orang yang memiliki rasa rendah diri dan pandangan negatif beresiko tinggi menjadi depresi. Sifat ini mungkin sebenarnya disebabkan oleh depresi tingkat rendah (yang disebut dysthymia).
  • Kondisi fisik. Kondisi medis serius seperti penyakit jantung, kanker, dan HIV dapat berkontribusi menjadi depresi, sebagian karena kelemahan fisik dan stres yang mengiringinya. Depresi bisa membuat kondisi medis menjadi lebih buruk, karena kelemahan sistem daya tahan dan disebabkan oleh pengobatan yang digunakan untuk merawat kondisi medis tersebut.
  • Gangguan psikologis lainnya. Gangguan kecemasan, gangguan makan, skizofrenia, dan (khususnya) narkoba seringkali muncul beriringan dengan depresi.


Gangguan-Gangguan Mood Yang Berhubungan Dengan Depresi

Sebagian besar gangguan depresif, umumnya disebut sebagai "depresi," sesungguhnya dapat mengganggu kehidupan Anda, memengaruhi selera makan, tidur, pekerjaan, dan hubungan.

Gejala-gejala yang membantu seorang dokter megidentifikasi depresi antara lain:
  • Perasaan sedih, gelisah atau ketegangan yang konstan
  • Menurunnya nafsu atau minat dalam kegiatan atau hobi lazimnya
  • Kehilangan energi, merasa lelah meskipun tidak melakukan aktivitas
  • Perubahan nafsu makan, dengan penurunan atau peningkatan berat badan yang siginifikan
  • Kebiasaan tidur yang berubah, seperti kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau tidur terlalu lama
  • Kegelisahan atau merasa melambat
  • Penurunan kemampuan untuk membuat keputusan atau berkonsentrasi
  • Merasa tidak berarti, putus asa, atau bersalah
  • Pikiran-pikiran tentang bunuh diri atau kematian

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter Anda.

Dysthymia adalah gangguan mood lainnya. Orang yang menderita gangguan ini mungkin merasa depresi secara halus lebih dari setidaknya dua tahun. Mereka memiliki banyak gejala-gejala depresi kebanyakan, tapi dalam kadar yang ringan.

Gejala-gejala depresi bisa jadi merupakan wujud dari gangguan mood lainnya. Mereka termasuk depresi besar musiman (juga dikenal sebagai gangguan afektif musiman), depresi postpartum, dan gangguan bipolar.

Gangguan Afektif Musiman memiliki gejala-gejala yang terlihat dengan adanya episod depresi berat. Itu adalah kambuhan dari gejala-gejala selama musim tertentu yang merupakan tanda dari tipe depresi ini.

Depresi Postpartum adalah tipe depresi yang dapat terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan. Secara tipikal terjadi pada beberapa bulan pertama setelah melahirkan, tapi dapat terjadi kapan saja dalam tahun pertama setelah melahirkan. Gejala-gejalanya terlihat seperti episod depresi kebanyakan. Seringkali, depresi postpartum mengganggu ikatan ibu dengan bayinya. Sangat penting untuk mencari bantuan jika Anda mengalami depresi pospartum. Depresi ini berbeda dari "Baby Blues", yang berlangsung pada beberapa hari pertama setelah melahirkan dan sembuh secara spontan.

Bipolar: Sebuah Kondisi Medis Yang Berbeda

Beberapa orang dengan depresi memiliki gejala gangguan lain juga. Gejala-gejala ini bisa merupakan pikiran-pikiran yang memburu, kurang tidur, dan depresi yang terus kembali atau tidak terkontrol dengan baik oleh obat-obatan.

Gejala-gejala ini terkadang adalah tanda dari tipe gangguan mood yang berbeda yang disebut bipolar. Bipolar juga disebut manic-depresi. Ia dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengalami kadar mood yang normal. Orang dengan bipolar memiliki episod-episod mood yang dapat berubah dari rendah menjadi sangat tinggi.

Depresi bipolar berbeda dari gangguan depresif kebanyakan. Ia biasanya membutuhkan perawatan yang berbeda. Itulah mengapa diagnosis yang benar sangatlah penting.

Kata "bipolar" saat ini digunakan untuk mengindikasikan dua "kutub" emosional, atau perubahan ekstrim yang dirasakan seseorang. Ada 4 tipe utama dari hejala-gejala yang dapat dimiliki orang dengan bipolar:

Depresi

Kebanyakan orang merasa sedih dari waktu ke waktu. Orang dengan bipolar bisa merasa sangat sedih (depresi) sehingga mereka dapat bermasalah hidup secara normal. Mereka bisa tidak mau makan atau bangun dari tempat tidur. Terkadang mereka tidak bisa menikmati hal-hal yang padahal sebelumnya mereka nikmati. Bipolar bisa kembali lagi. Yang terburuk dari semuanya, seorang dengan bipolar bisa mulai berpikir untuk bunuh diri.

Mania

Mania adalah sisi lain dari bipolar. Episod mania dapat berubah dari halus menjadi sangat kasar. Mania dapat dimulai dengan perasaan energi yang tinggi. Tapi kemudian dengan segera berubah menjadi sangat, sangat tinggi atau kegelisahan. Terkadang ia bisa membawa pertengkaran dalam keluarga atau teman-teman. Beberapa orang bahkan dapat menjadi kasar dan kejam.

Hypomania

Kebanyakan tanda-tanda hypomania sama dengan mania, tapi lebih halus. Seseorang mungkin merasa lebih baik dari biasanya ataupun gelisah. Ia bahkan bisa menjadi lebih produktif dari biasanya. Tapi dengan periode "merasa-enak" dapat berubah menjadi mania atau depresi.

Episode-Episode Mood Campuran

Selama episod-episod campuran, tanda-tanda mania dan depresi dapat terjadi di saat bersamaan atau berganti-ganti sepanjang hari.

Kegelisahan & Depresi

Keduanya mungkin tampak saling berbeda, namun depresi dan kecemasan sering terjadi bersamaan. Kesepian, putus asa, dan kesedihan dari depresi dapat membuat Anda takut dan cemas. Pada gilirannya, ketakutan dan kecemasan ini bisa membuat Anda kelelahan dan menjadi lebih depresi. Ini adalah lingkaran setan, dan seringkali tidak ada cara untuk mengatakan kondisi yang mana yang lebih dulu muncul.

Gangguan kegelisahan memiliki bentuk-bentuk yang berbeda. Beberapa orang dengan kegelisahan menderita serangan panik, yang tiba-tiba datang dengan jantung berdebar-debar, sulit bernafas, dan bahkan rasa sakit. Yang lain memiliki kegelisahan yang menyebabkan mereka sering mengingat kembali kejadian-kejadian traumatis di masa lalunya. Kegelisahan dapat membuat orang ketakutan pada situasi sosial, atau memberi mereka ketakutan ekstrim pada obyek atau situasi tertentu, membuatnya mustahil untuk naik kedalam lift, misalnya.

Ada beberapa tipe gangguan kegelisahan dan masing-masing memiliki gejala-gejala yang spesifik. Namun mereka semua memiliki kesamaan-kesamaan berikut ini secara umum:
  • Rasa takut yang ekstrim, bahkan saat tidak ada bahaya yang nyata
  • Kesusahan emosional yang mencampuri kehidupan sehari-hari
  • Terlihat menghindari situasi yang bisa menciptakan kecemasan

Seperti depresi, kegelisahan dapat dirawat dengan terapi, pengobatan, atau kombinasi keduanya. Antidepresan dapat memengaruhi kecemasan yang dipenuhi dengan gangguan-gangguan kecemasan. Penyelia kesehatan Anda bisa mendiskusikan perawatan lebih lanjut untuk menangani gangguan kegelisahan dengan Anda.

ADD/ADHD

ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) adalah permasalahan mental yang diderita 3-5% anak di Amerika (American Psychiatric Association, 1994). Ini merupakan gangguan mental seumur hidup, dengan permasalahan yang terus berlanjut hingga mencapai usia remaja dan dewasa. Dari seluruh anak yang didagnosis menderita ADHD, 70-80% di antaranya akan terus mengalami hal-hal yang sesuai dengan kriteria gangguan tersebut kala mencapai usia remaja, dan 50-70% diantaranya hingga usia dewasa. Karena gangguan yang berlangsung seumur hidup ini, maka penanganan yang diberikan juga hendaknya seumur hidup.

Tidak semua ADHD itu sama. Ada tiga jenis ADHD yang berbeda menurut DSM-IV (Diagnoatic and Stational Manual of Mental Disorders). Yang pertama adalah ADHD yang didominasi sikap masa bodoh; yang kedua adalah ADHD yang didominasi oleh sikap hiperaktif, sedangkan yang ketiga adalah ADHD campuran. Selain itu, masih ada ADHD jenis keempat yang belum teridentifikasi.

Masalah Sosial

Anak penderita ADHD mengalami banyak sekali masalah dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Pelham dan Milich (1984), mereka paling jarang dipilih oleh rekan sebayanya sebagai sahabat karib, rekan dalam berbagai aktivitas atau teman sebangku. Laporan para guru menyatakan bahwa anak-anak ini sering terlibat pekelahian, senang menyela, serta tak disukai atau ditolak oleh teman-temannya.

Pengobatan Psikofarmakologis

Hampir 80% anak penderita ADHD ditangani dengan terapi obat-obatan. Selain itu, anak dengan gangguan perilaku komplikasi menerima pengobatan lebih banyak daripada anak yang hanya menderita ADHD saja.

Pada beberapa studi yang telah dilakukan, obat stimulan yang diberikan dua kali sehari, tiap pagi dan petang, memberikan hasil yang optimal. Pemberian obat ini memberikan efek positif pada perilaku selama di sekolah, tetapi laporan dari pihak orangtua memperlihatkan bahwa gejala-gejalanya masih terjadi saat sang anak berada di rumah kembali. Sebagai tambahan, timbul efek samping yang akut, tetapi pada kasus lainnya efek samping itu tidak muncul saat pemberian obat-obatan. Salah satu penyebabnya adalah kiurangnya kepatuhan terhadap proogram pengobatan. Dalam studi yang dilakukan selama 4 bulan, 10% oasien mengundurkan diri karena efek samping yang diderita (Schachar, Tannock, Cuningham &Corkum, 1997).

ADD Pada Orang Dewasa

Perawatan bagi orang yang mengalami gangguan berkonsentrasi (ADD = Attention Deficit Disorder) cenderung ditunjukkan pada penderita anak-anak. Banyak penderita ADD dewasa yang tidak ditangani.

Orang dewasa penderita ADD menyadari bahwa penderitaan mereka itu sudah dialami sejak masa kanak-kanak. Setelah mencermati daftar gejala-gejala ADD dengan seksama, penderita dewasa akan menemukan adanya kesamaan perilaku ketika mereka masih kanak-kanak dan setelah dewasa.

Penanganan terhadapa gangguan berkonsentrasi ini pada dasarnya sama antara anak-anak dan dewasa. Penderita ADD dewasa umumnya mengalami masalah ketika mereka harus duduk beberapa saat guna mengerjakan tugas mereka, dimana hal ini juga terjadi pada anak-anak. Orang dewasa penderita ADD mengalami masalah dalam menjalin hubungan dan mengendalikan suasana hati mereka, yang mana hal ini juga dialami penderita ADD dan ADHD anak-anak.

Perbedaan utama antara penderita ADD anak-anak dan dewasa adalah penderita dewasa lebih pintar dalam meneladani sesuatu yang berguna untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Tes Gejala ADD Bagi Orang Dewasa

Jika Anda mengalami lebih dari 10 hal berikut ini, maka Anda kemungkinan adalah penderita ADD.
  1. Merasa gelisah
  2. Biasa melakukan sesuatu berdasarkan dorongan hati.
  3. Sering merasa bingung selama melakukan hubungan seks.
  4. Sering lupa meletakkan kunci, dompet, atau benda keperluan sehari-hari lainnya.
  5. Sulit memerhatikan sesuatu secara terperinci.
  6. Mempunyai sejarah keluarga yang menderita ADD, kesulitan belajar, dan lain sebagainya.
  7. Masalah dalam mengikuti serangkaian perintah yang diberikan.
  8. Suatu  sikap "ikuti petunjuk bila yang lainnya gagal".
  9. Sering berpindah-pindah tempat kerja.
  10. Kesulitan dalam mengatur pekerjaan kantor dan rumah.
  11. Selalu terlambat atau terburu-buru.
  12. Selalu kewalahan oleh tugas-tugas sehari-hari.
  13. Tidak memiliki kemampuan mengatur keuangan dengan baik dan selalu terlambat membayar tagihan.
  14. Selalu menunda.
  15. Tidak efektif dalam memanfaatkan waktu kerja.
  16. Memilki hasil kerja yang tidak konsisten.
  17. Rasa rendah diri karena merasa gagal mencapai segala sesuatu.
  18. Perubahan perasaan yang sangat cepat.
  19. Kesulitan dalam menjalin hubungan persahabatan yang erat.
  20. Terdorong untuk mencari kegiatan yang menantang
  21. Cenderung marah secara berlebihan (bagi orang normal)
  22. Salah mengucapkan angka, huruf, dan kata.
  23. Cenderung unruk beragumentasi.
  24. Kecanduan makanan, alkohol, obat-obatan terlarang atau berjudi.
  25. Cenderung merasa khawatir tanpa sebab serta berlangsung terus-menerus.
  26. Terlalu cepat menanggapi hal-hal kecil baik nyata maupun tidak nyata.

Dokter biasanya memberikan obat antidepresan, seperti Prozac, bagi orang dewasa penderita ADD, karena masalah depresi atau tekanan jiwa sering menyertai orang dewasa penderita ADD. Dokter biasanya berganti pada obat stimulan, seperti Adderall, Concerta, Ritalin, atau Strattera bila antidepresannya gagal membuahkan hasil.

Obat stimulan ini tidak direkomendasikan bagi mereka yang menderita kecanduan narkoba atau alkohol, karena obat-obatan jenis ini memiliki potensi menimbulkan kecanduan.

Kesimpulan

Penderita ADHD merupakan orang-orang aneh dan eksentrik dengan tingkah laku yang tampak tidak wajar atau mudah meledak amarahnya. Mereka mungkin menjadi korban dari gangguankejiwaan yang tidak hanya terjadi pada anak-anak saja (Coming, 1992).

Jackson dan Ferrugia (1997) meyakini bahwa pendangan negatif terhadap dunia ini berasal dari penderita ADHD yang:

"Merasa bahwa tak seorang pun memahami betapa susahnya mereka bekerja secara teratur, hidup secara terorganisasi, membina hubungan persahabatan dan menentukan tujuan mereka sendiri. Mereka makin patah semangat bila orang di sekitar mereka memberikan nasihat mengenai apa yang "seharusnya" mereka lakukan dan seperti apa "seharusnya" diri mereka."

Hayes (1992) menyatakan: "Orang dewasa yang menderita keterlambatan juga memahami bahwa kesuksesan atau kegagalan mereka lebih dipengaruhi oleh kemampuan bersosialisasi ketimbang pengetahuan akademis mereka."

Orang dewasa penderita ADHD perlu untuk belajar menyelubungi gejala-gejala penyakit itu, setidaknya pada saat-saat tertentu dalam hidup mereka. Mereka terlalu bertumpu pada kemampuan orang lain, seperti kecerdasan yang harus mereka capai, atau berusaha mewujudkan sifat-sifat orang lain seperti perilaku obsesif-kompulsif (Shaugnessy, & Martin, 1998), sebagaimana halnya mengendalikan lingkungan mereka dengan mengurangi atau menambah stimulasi sesuatu kebutuhan. Shaugnessy & Martin juga menunjukkan bahwa mengambangkan kemampuan untuk meneladani hal-hal baik merupakan terapi yang cukup efektif, mengingat sekitar 50% dari mereka dapat menghentikan konsumsi obat-obatan.

ADHD memengaruhi penderitanya seumur hidup mereka, mulai dari rumah, lingkungan akademis hingga kehidupan bermasyarakat yang bisa menimbulkan masalah bagi orang lain dan diri sendiri. Terlepas apakah itu merupakan suatu julukan semata atau hasil diagnosis medis, kita memiliki kemampuan untuk menangani kondisi ini baik melalui pengobatan dan terapi kejiwaan aktif baik secara pribadi, persilangan, serta kelompok.

Jika orangtua mencurigai adanya gangguan ADHD pada anak-anak mereka, maka yang harus dilakukan adalah:

  • Berkonsultasilah dengan ahli jiwa, psikolog, ahli saraf anak, atau dokter spesialis anak-anak langganan Anda guna meminta saran terbaik mereka.
  • Bersabarlah ketika anak Anda didiagnosa mengidap gangguan ini, dan yakinilah bahwa diperlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh kemajuan bagi si penderita.
  • Yakinilah jika anak Anda masih memiliki kelebihan. Dukunglah kekuatan, kemampuan, serta buktikan perasaan dalam diri mereka bahwa mereka berharga bagi Anda, keluarga, dan lingkungan sekitar.
  • Ingatlah dalam beberapa kasus, rasa gagal, frustasi, rendah diri, dan tekanan kejiwaan yang biasa dialami penderita, menimbulkan masalah yang lebih berat dibandingkan kelainan atau gangguan itu sendiri.
  • apatkan informasi lebih akurat yang berkaitan dengan gangguan ini dari perustakaan, internet atau sumber-sumber lainnya.
  • Bicaralah atau bertukar pikiran dengan keluarga lain yang memiliki anak penderita ADHD juga.
  • Berjumpa dan bergabunglah dengan organisasi atau perkumpulan yang anggotanya terdiri dari leuarga yang punya masalah yang sama.
Perlu diperhatikan, jika perawatan ini tidak mampu lagi mengatasi gejala-gejala yang diderita, maka metode terapi gabungan antara penggunaan obat dan perubahan perilaku kemungkinan besar akan mampu memberikan hasil baik bagi anak pendertia ADHD.

Learning Disorder



Learning Disorder/Disabilities (LD) atau Gangguan Belajar adalah keterbelakangan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk menafsirkan apa yang mereka lihat dan dengar. LD juga merupakan ketidakmampuan dalam menghubungkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai bagian dalam otak. Kelemahan ini akan tampak dalam beberapa hal, seperti kesulitan bicara, menulis, koordinasi, pengendalian diri atau perhatian. Kesulitan-kesulitan ini tampak ketika penderita melakukan kegiatan-kegiatan sekolah, dan menghambat proses belajar membaca, menulis, atau berhitung yang seharusnya ia lakukan.

Kesulitan belajar dapat dibagi menjadi 3 kategori besar:
  1. Kesulitan dalam berbicara dan berbahasa
  2. Permasalahan dalam hal kemampuan akademik
  3. Kesulitan lainnya, yang mencakup kesulitan dalam mengoordinasi gerakan anggota tubuh serta permasalahan belajar yang belum dicakup oleh kedua kategori diatas.


Kesulitan Dalam Berbicara dan Berbahasa

Orang yang mengalami kesulitan jenis ini menemui kesulitan dalam menghasilkan bunyi-bunyi bahasa yang tepat, berkomunikasi dengan orang lain melalui penggunaan bahasa yang benar, atau memahami apa yang orang lain katakan.

Gangguan Kemampuan Akademik

Keterlambatan dalam membaca

Tipe gangguan ini disebut juga dengan diseleksia. Pada kenyataannya, kesulitan membaca dialami oleh 2-8 persen anak sekolah dasar.

Siapapun dapat mengalami kendala dalam memahami sebuah bacaan. Para ahli berpendapat bahwa penderita diseleksia mengalami ketidakmampuan dalam membedakan dan memisahkan bunyi dari kata-kata yang diucapkan. Contoh, Dennis tidak dapat memahami makna kata "bat" dan malah mengeja satu per satu huruf yang membentuk kata itu: b, a dan t.

Dalam tingkatannya yang lebih tinggi, kesulitan memahami bacaan dapat beralih dari sekadar mengenali kata-kata menuju pada pemahaman susunan kata-kata dalam sebuah kalimat yang lengkah. Seseorang yang menderita gangguan membaca mungkin akan segera melupakan kata-kata yang baru saja dibacanya, sehingga akhirnya tidak dapat memahami apa yang hhendak diungkapkan oleh kalimat itu.

Keterlambatan dalam menulis

Seorang anak yang memiliki kesulitan dalam membaca serta mengekspresikan gagasan atau ide dalam bentuk bahasa yang baik dan benar, kemungkinan besar menderita ketidakmampuan dalam menyusun kalimat yang lengkap serta benar.

Keterlambatan dalan berhitung

Berhitung melibatkan pengenalan angka-angka, pemahaman berbagai simbol matematis, mengingat berbagai fakta seperti tabel perkalian, dan pemahaman konsep-konsep abstrak seperti nilai tempat serta pecahan. Hal ini mungkin terasa sulit bagi anak-anak penderita kesulitan berhitung. Masalah dengan angka-angka atau konsep dasar sepertinya datang sejak awal. Sedangkan masalah yang berhubungan dengan matematika yang baru terjadi pada kelas-kelas terakhir lebih sering berkaitan dengan logika.

Banyak aspek dari berbicara, mendengarkan, membaca, menulis dan berhitung itu saling tumpang tindih serta bersatu-padu membangun apa yang disebut dengan fungsi kemampuan otak. Jadi, tidaklah aneh bila ada orang yang didiagnosis mengalami lebih dari satu kesulitan belajar.

Kesulitan Dalam Memusatkan Perhatian

Hampir 4 juta anak sekolah menderita kesulitan belajar. Berdasarkan data yang ada, 20% dari mereka mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian.

Anak-anak maupun orang dewasa yang menderita kesulitan dalam memusatkan perhatian biasanya gemar melamun secara berlebihan. Namun ketika mereka berhasil fokus pada suatu hal, perhatian itu dengan segera terlaihkan pada hal lain, seringkali hal-hal kecil seperti semut yang melintas diatas buku yang sedang dibacanya.

Penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) - Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif pada anak-anak, yang sebagian besar diderita anak laki-laki, gangguan perhatian sering diikuti dengan sikap yang hiperaktif.

Anak-anak yang hiperaktif tidak sanggup duduk tenang. Dalam bermain, mereka tidak sanggup menunggu giliran. Hal ini sulit diabaikan begitu saja. Karena adanya ledakan energi ini, anak-anak ini sering bermasalah dengan orangtua, guru dan teman-temannya.

Pada orang dewasa, tindakan hiperaktif tampak sebagai kegugupan, kegelisahan, dan sulit mengantri dalam barisan. Namun masalah yang berkaitan dengan perhatian dan berkonsentrasi ini terus berlanjut hingga mereka dewasa, misalnya di tempat kerja dan tempat-tempat umum.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kesulitan Belajar

Gangguan Perkembangan Otak Semasa Bayi Masih Berupa Janin

Pada masa awal kehamilan, cikal bakal otak terbentuk. Fungsinya masih sebatas mengendalikan fungsi-fungsi kehidupan yang paling dasar, seperti bernafas dan mencerna. Belakangan terbentuklah suatu celah pembagi yang membagi serebrum - bagian otak yang berfungsi untuk berpikir - menjado dua bagian: kiri dan kanan. Akhirnya, terbentuklah bagian-bagian yang berperan dalam proses pengindraan bersamaan dengan terbentuknya organ-organ indra. Begitu pula halnya dengan bagian-bagian lain yang berfungsi untuk memusatkan perhatian, berpikir dan emosi.

Ketika sel-sel baru terbentuk, ia bergerak ke tempat lainnya guna membentuk berbagai struktur otak. Sel-sel saraf dengan cepat bertumbuh serta membentuk jaringan dengan bagian otak lainnya. Jaringan inilah yang memungkinkan suatu informasi dapat diterima berbagai bagian otak secara bersamaan.

Sepanjang masa kehamilan, perkembangan otak ini rentan sekali mengalami gangguan. Jika gangguan atau permasalahan terjadi pada awal masa kehamilan, maka sang janin mungkin sekali akan mati, atau bila sempat lahir akan mengalami cacat bawaan serta gangguan mental.

Faktor Genetik

Sebagai contoh, anak-anak yang memiliki kelemahan dalam membaca, dan demikian pula halnya dengan kesulitan dalam memadukan berbagai bunyi bahasa dan kata sehingga menjadi kesatuan makna, kebanyakan memiliki orangtua yang juga mengalami masalah serupa. Kendati demikian, kesulitan belajar yang dialami orangtua sedikit berbeda dengan yang dialami anaknya. Orangtua yang menderita kelemahan dalam menulis kemungkinan memiliki anak yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan gagasan atau idenya dengan bahasa yang baik dan benar. Inilah alasan mengapa kesulitan belajar tampaknya tidak diturunkan secara langsung. Apa yang mungkin diturunkan adalah disfungsi otak yang dapat mengarah pada kesulitan belajar.

Beberapa wujud kesulitan belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai contoh, orangtua yang mengalami kesulitan dalam berbahasa barangkali akan berbicara lebih sedikit kepada anaknya, atau bahasa yang digunakan orangtua kepada anaknya itu juga tidak benar. Dalam kasus seperti ini, sang anak telah memiliki teladan yang salah dalam hal berbahasa dengan benar. Itulah sebabnya mengapa sang anak tampak mengalami kesulitan berbahasa.

Rokok, Alkohol dan Penggunaan Narkoba

Para ahli menemukan bahwa seorang ibu yang merokok selama kehamilannya kemungkinan besar akan melahirkan seorang bayi dengan berat dan ukuran yang lebih kecil. Ini penting sekali diperhatikan, karena bayi yang terlahir dengan berat kurang dari 5 pon, sangat rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk gangguan atau kesulitan dalam belajar.

Alkohol juga berbahaya untuk perkembangan otak janin. Ini terjadi karena kemungkinan besar alkohol akan mendistorsi perkembangan neuron. Alkohol dengan kadar tinggi yang dikonsumsi pada masa kehamilan berkaitan erat dengan sindrom gangguan pada janin karena alkohol (fetal alcohol syndrome), suatu kondisi yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat yang terlampau ringan, menurunnya tingkan kecerdasan, hiperaktif, serta beberapa cacat fisik lainnya. Jadi, mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan anak dan menimbulkan masalah dalam proses belajar, perhatian, mengingat, atau memecahkan masalah.

Obat-obatan terlarang seperti kokain, khususnya yang dihisap, kemungkinan besar dapat menyebabkan efek negatif terhadap perkembangan sel reseptor otak. Para peneliti meyakini bahwa kesulitan belajar dan ADHD, kemungkinan berkaitan dengan sela reseptor yang rusak ini.

Masalah Selama Kehamilan dan Kelahiran

Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh seorang ibu bereaksi terhadap janin dan menyerangnya seolah-olah ia adalah infeksi penyakit yang menyerang sang ibu. Permasalahan semacam ini mungkin menyebabkan sel-sel otak baru terposisikan pada bagian yang salah dalam otak.Selain itu, selama proses kelahiran, tali pusar mengalami pembelitan sehingga menghambat aliranoksigen ke janin. Hal ini pada gilirannya melemahkan fungsi otak dan menyebabkan LD.

Racun di Lingkungan Sekitar Anak-Anak

Selama setahun setelah bayi dilahirkan, sel-sel otak baru dan jaringan saraf masih terus berkembang. Selsel ini juga rentan terhadap kerusakan.

Kadmium dan timah hitam, yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar kita, menjadi fokus utama penelitian saraf. Kadmium yang digunakan dalam proses pembuatan produk baja, dapat dengan mudah ditemukan dalam tanah dan makanan yang kita makan. Timah hitam banyak terkandung dalam bahan bakar, cat, dan juga pipa air. Penelitian terhadap binatang, yang disponsori Lembaga Kesehatan Nasional, menunjukkan adanya hubungan antara timah hitam dan kesulitan belajar. Tikus yang terkontaminasi oleh timah hitam, mengalami perubahan pada gelombang otaknya, sehingga menghambat kemampuan belajarnya. Masalah dalam belajar ini berlangsung selama beberapa minggu dan berakhir ketika tikus itu tidak lagi terkontaminasi timah hitam.

Perbedaan Pada Otak

Penelitian terbaru menyatakan adanya kemungkinan variasi dari bagian otak yang disebut dengan planum temporale, area yang berhubungan dengan bahasa yang ditemukan pada kedua belah otak. Pada penderita diseleksia, kedua bagian tersebut mempunyai ukuran yang sama. Sebaliknya, pada orang normal, bagian kiri planum temporale memiliki ukuran yang lebih besar. Sebagian peneliti yakin bahwa kesulitan membaca dipengaruhi oleh perbedaan ini.

Dalam penelitian lebih lanjut, para ahli berharap untuk dapat mempelaharinya secara bertahap tentang bagaimana perbedaan struktur dan proses kerja otak ini menyebabkan kesulitan belajar, serta bagaimana mengusahakan agar bentuk fisik otak mereka sama dengan orang normal.

Obat-Obatan Yang Tersedia

Selama hampir enam dekade, banyak anak yang menderita gangguan pemusatan perhatian memperoleh manfaat dari terapi obat-obatan. Tiga macam obat-obatan yakni Ritalin (methylamphenidate), Dexedrine (dextroamphetamine), dan Cylert (pemoline), telah sukse dipergunakan. Meskipun demikian, obat-obatan ini merupakan stimulan dengan kategori yang sama dengan obat diet. Obat-obatan ini jarang sekali membuat seorang anak merasa "tinggi" atau gelisah, melainkan dalam jangka waktu teretentu membantu sang anak mengendalikan dorongan hati mereka yang meledak-ledak serta perilaku hiperaktif mereka.

Dalam Sosial, Lingkungan dan Keluarga

Anak yang bermasalah menyerap apa saja yang dikatakan orang lain secara serampangan mengenani diri mereka. Mereka mungkin melabeli dirinya sendiri dengan "terbelakang", "lambat", atau "berbeda." Kadang-kadang mereka tidak memahami letak perbedaan mereka dengan orang normal, tetapi yang pasti mereka merasakan betapa menyakitkannya hal itu. Penderitaan atau rasa malu yang mereka alami dapat menyebabkan mereka bereaksi dengan berbagai cara, mulai dari penarikan diri sepenuhnya terhadap orang-orang di sekitar mereka hingga memasang sikap permusuhan. Seperti berkelahi, memutuskan untuk berhenti sekolah, atau mengisolasi diri dan jatuh dalam depresi kejiwaan.

Anak yang menderita ADHD kemungkinan memiliki kebiasann menarik diri dan bertengkar. Anak dengan kesulitan belajar kemungkinan besar lebih menyukai bergaul dengan anak yang usianya lebih muda, tetapi memiliki level kemampuan yang sama. Anak-anak ini mungkin juga menjadi penyebab dari masalah-masalah sosial.

Semakin banyak kegagalan yang mereka hadapi, makin besar pula kemungkinan mereka melakukan tindakan dengan maksud melampiaskan rasa frustasi dan rendahnya rasa percaya diri. Semakin sering meeka melampiaskannya, semakin sering pula mereka harus menerima hukuman, sehingga pada gilirannya makin menurunkan rasa percaya diri mereka.

Mereka tidak dapat memperkirakan akibat dari tindakannya, menyalah-tafsirkan tanggapan-tanggapan di lingkungan sekitarnya, dan kurang dapat menyesuaikan perilakunya dalam situasi sosial yang berbeda-beda. Karena itu mereka terkadang diasingkan dan ditolak oleh rekan-rekan sebayanya. Diperparah lagi oleh kelemahan akademis, mereka akans emakin mengalami rendah diri serta kurang berharga.

Memiliki anak yang mengalami kesulitan belajar menyebabkan keluarga menanggung beban emosional. Orangtua sering mengalami beban emosional, penolakan, sikap menyalahkan diri sendiri, frustasi, marah dan putus asa.

Tidak Dapat Disembuhkan

Meski banyak orang tidak mampu mengatasi kelemahan fungsi otak mereka, tetapi mereka belajar untuk menyesuaikan diri dan menjalani kehidupan. Beberapa dari mereka menciptakan kehidupan mereka sendiri dengan tidak melalui kesembuhan, melainkan melalui pengembangan kekuatan personal mereka. Mereka mencoba menikmati bakat mereka yang lain. Jadi, meskipun gangguan kelambatan belajar itu tidaklah lenyap, namun dengan memberikan pengalaman belajar yang benar, seseorang dapat memiliki kemampuan yang luarbiasa untuk belajar. Fleksibilitas otak untuk mempelajari kemampuan baru ini barangkali merupakan hal terbesar dalam tahun-tahun awal kehidupan seorang anak, dan akan hilang setelah masa pubertas. Inilah sebabnya mengapa interveni dini itu begitu penting. Terlepas dari semua itu, kita harus memperrtahankan kemampuan belajar seumur hidup kita.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...