VIVAnews - Badai tropis Agatha yang menerjang ibukota Guatemala akhir pekan lalu menghadirkan sebuah lubang raksasa, nyaris membentuk satu lingkaran penuh. Lubang itu berdiameter 20 meter dan berkedalaman hampir 30 meter. Lubang tersebut menganga di sebuah perempatan jalan di Guatemala City.
Warga di sekitar perempatan jalan itu mengungsi ke kawasan terdekat. Namun, para ahli geologi terus berdatangan. Geologis mengatakan, bentuk sirkular yang terbentuk itu menyerupai bentuk gua bawah tanah. Namun, apa penyebab sesungguhnya hingga terbentuk lubang tersebut masih menjadi misteri.
"Saya pastikan ini bukan sebuah patahan geologis, dan bukan produk dari sebuah gempa bumi," kata David Monterroso, insinyur geofisika dari National Disaster Management Agency. "Itu yang baru kami ketahui," lanjut Monterroso, Selasa, 1 Juni 2010.
Lubang tersebut terbentuk Sabtu pekan lalu dan "memakan" sebuah pabrik pakaian. Lokasi lubang baru itu terletak dua kilometer dari lubang serupa yang terbentuk tiga tahun lalu. Lubang yang tercipta pada 2007 menewaskan tiga orang dan menelan beberapa rumah di kawasan yang sama.
Penduduk sekitar lokasi mengatakan bahwa merupakan suatu keajaiban para pekerja pabrik tidak tewas. "Mereka beruntung," kata seorang warga, Honora Oliva. "Mereka pulang pukul 6 sore, satu jam sebelum permukaan bumi terbuka," lanjut Oliva.
Satpam pabrik juga beruntung karena dia telah meninggalkan pabrik untuk pulang ke rumahnya yang terkena banjir akibat hujan lebat yang dibawa badai Agatha. Badai yang menerjang Amerika Tengah tersebut menewaskan sedikitnya 180 orang. Beberapa warga yakin kalau satu atau dua orang telah hilang, tetapi otoritas mengatakan tidak ada korban tewas dilaporkan. (Associated Press)