Tampilkan postingan dengan label asal-usul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asal-usul. Tampilkan semua postingan

Dongeng Dunia: Asal-Usul Dreamcatcher

Berdasarkan kisah suku Amerika Asli dari beberapa negara dan suku termasuk Chippewa, Mi'kmaq, dan Ojibwa.

Gambar: bluefeatherspirit.wordpress.com

Nokomis adalah seorang nenek yang sangat menyayangi cucu laki-lakinya. Tiap hari mereka berjalan-jalan melihat berbagai hal dan tertawa-tawa. Sore hari, anak laki-laki itu sering bermain di halaman sementara neneknya beristirahat di tempat tidur, menyaksikan cucunya lewat jendela.

Ketika anak itu ingin menunjukkan sesuatu pada Nokomis, dia berlari dan memanjat tempat tidur neneknya untuk melihat apakah nenek sedang tidur. Kadang Nokomis tertawa melihat apa yang dibawa anak itu padanya, dan anak itu pun merasa senang.

Suatu hari, saat menonton cucunya bermain, Nokomis mulai mengantuk oleh karena cahaya matahari yang bersinar menembus jendela. Tapi tiba-tiba Nokomis melihat sesuatu bercahaya di sudut. Dia bangkit duduk dan melihat lebih dekat. Ada laba-laba yang sedang memilin jaring dekat lantai, cahaya matahari berkerlip di jaring itu seiring Nokomis bergerak.

Si nenek tersenyum dan menyapa lembut, "Halo laba-laba. Jaringmu indah sekali." Kemudian dia bersandar lagi di tempat tidurnya. Selama sisa sore itu, nenek Nokomis menikmati menonton cucunya bermain di luar dan si laba-laba yang bekerja pelan-pelan di sudut.

Keesokan harinya, Nokomis mendapati si laba-laba masih mengerjakan jaringnya yang kini semakin besar. Dia merunduk untuk melihat. Si laba-laba berhenti memilin dan melihat kepada Nokomis.

"Kerjamu sangat bagus sekali dengan jaring ini," Nokomis berkata lembut. "Benang-benangnya berjarak seragam dan bentuknya sempurna. Terlihat kuat dan indah."

Si laba-laba melambaikan dua kaki depannya kepada Nokomis dan mulai memilin lagi. Kemudian Nokomis duduk dan menonton cucunya bermain lagi.

Sebentar kemudian, anak laki-laki itu berhenti bermain dan berlari ke dalam rumah.

"Nenek!" dia memanggil sembari berlari ke kamar neneknya. "Nenek, apa nenek tidur?"

Dia masuk ke kamar dan berhenti ketika melihat laba-laba di jaring besarnya.

"Laba-laba," anak itu berkata dan melepas sepatunya. Dia mengendap-endap ke arah jaring itu, siap merusak jalinan jaring yang indah itu dan membunuh si laba-laba.

"Jangan, tunggu!" Nokomis berseru. "Jangan sakiti dia!"

Anak itu berhenti dan melihat neneknya. "Kenapa? Itu 'kan cuma laba-laba."

"Jangan ganggu dia," Nokomis berkata. "Dia tidak menyakitimu dan jaringnya juga indah. Sini, duduk sama nenek."

Anak itu memasang kembali sepatunya dan berlari ke tempat tidur. Dia kemudian tertawa dan memanjat ke sebelah neneknya. Nokomis menggelitikinya dan mengusap kepala anak itu dengan lembut.

Mereka tidur-tiduran sebentar. Nokomis menyanyikan lagu kesukaan cucunya dan anak itu tertawa dan ikut bernyanyi. Setelah lagunya selesai, anak itu bertepuk tangan, melompat turun dan berlari ke luar rumah lagi.

Ketika kamar itu sudah sepi, si laba-laba memanjat turun dari jaringnya dan berjalan menyeberangi lantai dan naik ke tempat tidur. Nokomis bangkit dan terkejut melihat laba-laba itu.

"Terimakasih sudah menyelamatkan nyawaku," hewan itu berkata. "Aku melihat kau suka memerhatikan saat aku memilin jaringku. Aku juga dengar kau berbicara padaku dan aku tahu kau menyukai hasil karyaku. Maka dari itu aku akan memberikan sebuah hadiah untukmu."

Nokomis sulit mempercayai apa yang dia dengar. Dia duduk diam menyaksikan si laba-laba bergerak ke dinding di sebelah tempat tidurnya. Laba-laba itu kemudian merayap ke sudut dekat langit-langit dan menjalin sebuah jaring yang besar.

Malam pun tiba dan bulan bersinar di luar jendela. Laba-laba itu merayap dan memilin selama berjam-jam. Sebelum subuh tiba, dia berhenti dan jaring yang dia buat pun selesai. Nokomis berlutut di bantalnya dan mencondongkan badan untuk melihat dari dekat.

Benang-benang jaringnya dibentuk menjadi banyak lingkaran, ditahan terpisah oleh helai-helai jaring yang mengembang dari lingkaran kecil ke lingkaran terbesar di tepian jaring.

"Aku membuat ini untuk menangkap mimpi-mimpimu ketika kau tidur," kata laba-laba itu. "Mimpi baik akan melewati lubang di tengah dan melayang turun kepadamu. Mimpi buruk akan tersangkut di jaring dan hilang ketika matahari terbit. Penangkap mimpi ini adalah hadiahku untukmu."

Foto: Wikipedia.org

Catatan: sosok laba-laba dalam cerita ini merepresentasikan sosok dewi bernama Asibikaashi atau juga disebut Nenek Laba-laba. Sosok ini dipercaya bersifat melindungi dan membantu orang-orang yang membutuhkannya. Dreamcatcher atau penangkap mimpi masih digunakan hingga kini karena dipercaya dapat melindungi anak-anak kecil dan orang dewasa dari mimpi buruk.

Salah satu desain dreamcatcher tradisional. Foto: Wikipedia.org


Asal-Usul Kata OK


Oala Magz - OK adalah suatu ekspresi yang sering dipakai orang di seluruh dunia, terutama Amerika. OK dapat digunakan sebagai ekspresi antusias, "Dibayar 80juta? Oh, OK!" ekspresi tidak antusias, "Gimana liburanmu? OK..." dan cara menarik perhatian saat mengganti topik pembicaraan, "OK. Sekarang kita buat rencana." dan berbagai tujuan lainnya.

Ada banyak cerita tentang asal-usul kata OK, dintaranya: pelabuhan di Haiti "Aux Cayes," bahasa Perancis Louisiana au quai, dari minuman rum dari Puerto Rico bermerek "Aux Quais," dari German alles korrekt atau Ober-Kommando, dari Chocktaw okeh, dari Skotlandia och aye, dari Wolof waw kay, dari Yunani olla kalla, dari Latin omnes korrecta.

Cerita lainnya ada yang menyebutkan inisial pembuat kue biskuit yang dicetak di kue buatannya, atau kayu penanda yang digunakan pembangun kapal laut sebagai "outer keel" atau lunasan luar, atau juga para prajurit Perang Sipil yang membawa tanda bertuliskan OK yang berarti "zero killed" atau tidak ada korban jiwa.

Menurut Allan Metcalf, penulis buku OK: The Improbable Story of America's Greatest Word, OK lahir sebagai lelucon payah buatan editor koran pada tahun 1839 yang berarti "all correct".

Bukunya ditulis berdasarkan pendidikan yang ia tempuh dengan belajar dari Allen Walker Read, seorang profesor Kolombia yang bertahun-tahun mencetak sumber dan bukti sejarah seputar kata OK, dan menerbitkan penemuan-penemuannya dalam artikel jurnal selama 1963-64.

Pada Sabtu, 23 Maret 1839 editor Boston Morning Post menerbitkan artikel humoris tentang organisasi satir bernama "Anti-Bell Ringin Society" yang ia tulis sebagai berikut:

The "Chairman of the Committee on Charity Lecture Bells," is one of the deputation, and perhaps if he should return to Boston, via Providence, he of the Journal, and his train-band, would have his "contribution box," et ceteras, o.k.—all correct—and cause the corks to fly, like sparks, upward.

Pada masa itu sedang tren kata-kata singkatan yang penulisannya berbeda. Seperti "no go" disingkat menjadi k.g. (know go) dan "all right" menjadi o.w. (oll write). Maka tidak heran OK menjadi tren layaknya OMG, LOL pada masa sekarang.

Pada tahun 1870an OK menjadi standar bagi operator telegram ketika menerima transmisi dan menjadi kata khas Amerika, dan akhirnya populer di seluruh dunia.

Asal-Usul Pinokio Terungkap

Kisah boneka kayu Pinokio (Pinocchio) yang dibuat oleh seorang tukang kayu di Florensia mungkin adalah kisah anak yang paling dikenal di seluruh dunia.

Penelitian terbaru mengungkap bahwa kisah yang ditulis oleh Carlo Collodi 130 tahun lalu pada 7 Juli 1881 memiliki akar yang kuat dengan dunia nyata.

Menurut Alessandro Vegni, seorang ahli komputer, yang membandingkan kisah itu dengan peta sejarah, kisah Pinokio berseting di desa Tuscan di San Miniato Basso, yang terletak di pertengahan antara Pisa dan Florensia. Nama asli desa tersebut sebenarnya adalah "Pinocchio."

Kisah Geppetto dan boneka kayu pinusnya, dibuat berseri dalam majalah anak-anak Italia dengan judul La Storia di un Burattino (Kisah Seorang Marionette) pada tahun 1881, dan kemudian diubah menjadi buku dua tahun kemudian yang diberi judul "Petualangan Pinokio."

Dipercaya sebagai buku kedua, setelah Injil, yang paling awal diterjemahkan ke bahasa lain, novel itu menginspirasi ratusan edisi barunya, drama panggung, pernak-pernik dan film seperti film animasi Disney.

Namun detil-detil terbaru mengenai kota Florentina dalam kisah itu mengungkapkan detil baru yang menkajubkan tentang karya ikonik itu.

"Nama desa itu (San Miniato Basso) yang sekarang diberikan pada tahun 1924," ungkap Vegni. "Kami mengetahui dari rekaman sejarah bahwa desa itu aslinya 'Pinocchio,' kemungkinan dinamakan seperti nama sungai yang ada di dekat desa itu."

Collodi sudah pasti tahu desa itu. Ayahnya, seorang koki terkenal, hidup di dekat desa itu selama beberapa tahun. Pada tahun 1825, setahun sebelum kelahiran Carlo, ayahnya pindah dari kawasan Pinocchio ke Florensi untuk bekerja bagi Marquis Lorenzo Ginori Lisci.

Vegni percaya bahwa Collodi tak hanya mengunjungi San Miniato, tapi juga bertemu beberapa orang disana dan sangat mungkin ia menggunakan orang-orang itu untuk menginspirasi karakter-karakternya.

"Saat Geppetto menamakan bonekanya, ia berkata bahwa ia tahu seluruh keluarga Pinocchio: ayah Pinocchio, ibu Pinocchio, dan anak-anak Pinocchio. Penduduk asli San Miniato disebut Pinocchi atau Pinocchini."

Dimulai dari San Miniato, penelitian Vegni menunjukkan sejumlah kesamaan dengan kisah Collodi.

Terdapat "casa Il Grillo" (Rumah Jangkrik), sebuah bangunan pedesaan yang namanya mungkin merujuk pada Jangkring Yang Berbicara dan desa Osteria Bianca (Penginapan Putih) dimana pubnya masih ada yang Vegni percaya menginspirasi Penginapan Udang Merah dalam cerita.

Yang menarik, si Rubah dan Kucing yang bertemu dengan Pinokio nampaknya berhubungan dengan dua segi dalam peta: Rio delle Volpi (Sungai Rubah) dan dua rumah yang disebut "Rigatti" (berasal dari kata "gatti" yang berarti kucing-kucing).

Tak jauh dari situ, desa La Lisca (Tulang Ikan) bisa jadi menginspirasi alur kisah Pinokio yang ditelan oleh ikan paus.

Yang pasti, nama-nama tempat itu memainkan peran ketika penulis Pinokio memilih nama penanya.

Teralhir dengan nama Carlo Lorenzini, sang penulis menggunakan nama Carlo Collodi seperti nama kampung halaman ibunya, Collodi, dekat Pistoia di Tuscany.

Namun tak semua orang setuju dengan klaim Vegni ini.

Menurut Gianni Greco dari Asosiasi Pinokio, Pinocchio berseting antara Florensia dan Castello, di sebuah kotak kecil di dekatnya.

"Penelitian ini menarik, tapi aku tidak percaya bahwa Lorenzini terinspirasi oleh San Miniato dan lingkungannya," kata Greco, yang memiliki koleksi besar pernak-pernik Pinokio, termasuk edisi pertamanya.

"Dia menghabiskan musim panasnya di Castello di villa saudara laki-lakinya dan disana dia menulis ceritanya. Di Castello dia bertemu Giovanna Ragionieri, seorang gadis pirang kecil denagn mata baru yang dikatakan menginspirasi karakter Peri Berambut Biru," kata Greco.

Asal-Usul Keyboard QWERTY

Inilah sejarah asal-usul keyboard QWERTY yang kita gunakan saat ini.

Christopher Sholes

Hak paten dari mesin ketik pertama yang dicatat dalam sejarah adalah milik insinyur Inggris, Henry Mill pada tahun 1714. Namun sayangnya tak ada bukti nyata bahwa mesinnya pernah dibuat.

Sejarah sebenarnya dari keywboard QWERTY dimulai pada tahun 1867, ketika editor dan pencetak suratkabar Amerika, Christopher Sholes membuat mesin ketik pertama yang dipatenkan dengan nama Typer-Writer. Dan Lillian Sholes, puterinya pun menjadi pengetik pertama di dunia.

Sejak penemuan mesin cetak Gutenberg pada abad ke-15, tak banyak yang berubah dalam dunia penulisan dan percetakan. Pena berisi tinta yang bisa dibawa-bawa seperti yang kita kenal sekarang belum disempurnakan hingga abad ke-19, sehingga pena bulu masih merupakan alat utama yang digunakan saat Sholes memperkenalkan mesin ketiknya.

Belum QWERTY

Butuh bertahun-tahun hingga tampilan mesin ketik menjadi QWERTY seperti yang kita kenal saat ini. Model pertama yang dibuat Sholes mirip dengan keyboard piano, dengan huruf-huruf ditempatkan secara alfabetis. Seiring waktu mesin-mesin itu mulai diproduksi secara massal pada tahun 1870an dan keyboard QWERTY semakin dibuat mirip dengan yang ada sekarang.

Perusahaan pembuat senjata E. Remington and Sons banyak memproduksi barang-barang penemuan yang 'ramah' selain senjata seperti mesin jahit. Kemudian mereka pun membeli hak produksi Type-Writer dari Sholes pada tahun 1873 dan mulai memproduksi massal pada tahun berikutnya. Hingga 1881, Remingtons adalah satu-satunya mesin ketik yang dijual secara komersil, sehingga sedikit saingan yang mungkin bakal menawarkan susunan papan ketik lain selain QWERTY.

Dirancang untuk mengurangi kesalahan

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa QWERTY tidak efisien. Karena kebanyakan kata-kata dalam Bahasa Inggris menggunakan huruf-huruf DHIATENSOR yang berada di baris dibawah QWERTY. Namun ini bukan tidak sengaja. Sholes sengaja mendesain QWERTY agar memperlambat pengetik cepat. Kenapa demikian?

Mesin ketik jaman dulu huruf-hurufnya diketik di bagian belakang kertas, sehingga jika terjadi jam atau kesalahan hanya bisa diketahui saat kertas dikeluarkan dari mesin. Dengan susunan huruf QWERTY yang terkesan acak-acakan akan memperlambat pengetikan sehingga mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan seperti ini.

Jika ada yang menyebutkan QWERTY menyulitkan orang-orang bertangan kidal, itu sama sekali tidak benar. Malah sebenarnya ada 300 kata Bahasa Inggris yang bisa diketik hanya dengan tangan kanan, sementara ada 3000 kata yang bisa diketik hanya dengan tangan kiri.

Dvorak

Meski tak banyak pesaing, ada beberapa alternatif yang mencoba populer selain QWERTY. Salah satu yang paling terkenal adalah Dvorak Simplified Keyboard atau disingkat DSK. August Dvorak adalah seorang profesor pendidikan pada tahun 1932 ketika ia memperkenalkan tampilan keyboard DSK-nya. Pada tahun 1914, Dvorak terinspirasi oleh Frank dan Lillian Gilbreth, pasangan yang mempelopori bidang efisiensi kerja. Setelah hampir dua dekade menjalankan studi dan percobaan, Dvorak mematenkan DSK.

Susunan keyboard DSK
 Namun pada 1932 saat DSK diperkenalkan, banyak generasi pengetik yang sudah menggunakan QWERTY; banyak dijual di pasaran dan yang paling banyak digunakan di sekolah mengetik.

QWERTY vs. DSK

Terdapat pertentangan di banyak pihak terhadap masalah QWERTY versus DSK. Opini yang merengkuh kedominanan QWERTY dengan berbagai gagasan dianggap miskonsepsi populer atau sama sekali salah. Kenyataannya DSK pernah menjadi superior yang mengalahkan QWERTY dalam efisiensi. Namun pihak-pihak lain yang membela QWERTY mengatakan itu hanyalah mitos atau hoax.

Dvoark saat berada di Universitas Washington tahun 1932

Ini dibuktikan oleh sebuah percobaan yang dilakukan pada tahun 1987 terhadap beberapa ratus orang yang diajarkan mengetik menggunakan DSK dan QWERTY. Hasilnya, orang-orang yang menggunakan QWERTY mampu mengetik hingga 20 kata per menit (wpm) sementara orang-orang yang menggunakan DSK mampu menghasilkan 25-30 kata per menit.

Namun QWERTY sudah terlanjur lebih banyak digunakan orang, sehingga DSK dan sususan-susunan keyboard lainnya sangat sedikit digunakan dan hanya ada di negara-negara tertentu.

TAROT



Darimana sebenarnya asal muasal Tarot tidak jelas dan tidak diketahui. Berbagai catatan yang paling dini dari keberadaan pak atau bungkus kartu ini memperlihatkan bahwa pada awalnya Tarot dikenal sebagai permainan kartu dengan nama Perancis Les Tarots, yang dimainkan di Italia. Permainan ini, masih tetap dimainkan di beberapa negara, sama sekali tidak ada kemiripan dengan penggunaan kartu Tarot sekarang, yaitu untuk tujuan meramal.

Lama sekali Kartu Tarot digunakan semata-mata sebagai permainan kartu saja. Baru di pertengahan abad ke-18 kartu ini dihubungkan dengan kebiasaan meramal. Di zaman sekarang Tarot hanya digunakan orang yang mencoba meramal masa depan, meskipun kartu ini juga digunakan sebagai obyek fokus oleh orang yang sedang melakukan meditasi.

Banyak teori berlalu-lalang mengenai asal-muasal kartu Tarot, menghubungkannya dengan berbagai budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda. Salah satu kepercayaan ini adalah bahwa Tarot berasal dari hieroglif Mesir. Hubungan antara Tarot dan budaya Mesir dijelajahi seorang intelektual Perancis abada ke-18, Court de Gebelin. Sementara mengerjakan studi besar-besaran mengenai okultisme, ia mengembangkan teori bahwa ada hubungan antara Tarot dan 'Kitab Toth'. Toth adalah dewa ilmiah Mesir. Trismegistus, seorang ahli alkimia dan guru ilmu sihir, diperkirakan meletakkan ajaran-ajarannya dalam 'kitab' ini. Bahwa teori tersebut menjadi populer bisa dimengerti, karena di zaman itu masyarakat sangat tertarik kepada segala sesuatu yang berbau Mesir.

Di pertengahan abad ke-19 karya Court de Gebelin dikembangkan Alphonse Lousie Constant, seorang Perancis lainnya dengan minat besar dalam ilmu gaib. Ia mengembangkan sebuah sistem untuk menafsirkan kartu Tarot yang mendorong dicetaknya beberapa jenis kartu Tarot, termasuk kartu Tarot paling populer, versi Rider-Waite.

Satu teori lain mengenai asal-muasal kartu Tarot adalah bahwa para Ksatri Templar meletakkan kepercayaan mereka dalam keduapuluh dua kartu Arkana Mayor. Menurut kepercayaan orang, mereka melakukannya tidak lama sebelum para Ksatria Templar dibubarkan dengan dieksekusinya Guru Besar dan Sesepuh, Jacques du Molay, di tahun 1314. Meskipun ada beberapa unsur Kristiani dalam kartu Tarot, hubungan antara para Ksatria Templar dan penggunaan kartu Tarot diperkirakan sebagai kemustahilan.

Pendapat-pendapat lain mengenai asal-muasal kartu Tarot adalah bahwa kartu ini dibawa ke Eropa dari Asia dan dibawa pulang pasukan perang salib ke Eropa, atau bahwa Tarot berasal dari India dan dulunya semacam bentuk dini dari permainan catur. Memang agaknya ada hubungan dekat antara Tarot dan Kabala, yang adalah mistik dan ilmu sihir yang dipraktekkan umat Yahudi kuno. Untuk kita di zaman sekarang misteri asal-muasal inilah yang membuat kartu ini begitu mempesonakan dan kita merasakan betapa asyiknya menafsirkan kartu-kartu yang misterius ini.

Apapun asal-muasalnya yang sebenarnya, kartu Tarot sebagaimana kita mengenalnya sekarang, berasal dari awal kurun waktu Renaisans. Kartu Tarot paling dini yang masih ada dibuat di Italia untuk keluarga Visconti di Milan sekitar tahun 1450. Perangkat ini terkadang terkenal dengan nama kartu Bembo, menurut perupa, Bonifacio Bembo, yang biasanya dianggap sebagai pelukis kartu-kartu ini untuk keluarga Visconti. Tidak semua orang percaya bahwa Bembo adalah orang yang bertanggungjawab atas pembuatan kartu ini, dan beberapa orang beranggapan bahwa pembuatnya adalah Fransesco Zavattari.

Banyak pak kartu Tarot yang dianggap memiliki nilai historis dan asli adalah rancangan Perancis, dan bukan Italia. Di antara jenis-jenis kartu Tarot ini, Tarot de Marseilles cukup terkenal sekali. Di abad ke-17 pembuat kartu Tarot di Italia utara boleh dikatakan sudah berhenti berkarya. Pada waktu itu kartu-kartu diimpor dari Perancis ke Italia.

Kartu Tarot berubah dan dikembangkan selama berabad-abad. Versi Raider-Waite tidaklah sama dengan Tarot Marseilles, dan pada gilirannya Tarot de Marseilles tidak sama dengan pak kartu Visconti. Beberapa pak kartu Tarot dini terdiri datas lebih dari 78 kartu, dan susunan kartu pun sudah berubah beberapa kali.

Di akhir abad 20 popularitas Tarot tersebar luas sementara orang terpesona oleh praktek-praktek Zaman Baru dan suatu hasrat untuk mengetahui apa yang disimpan masa depan dalam zaman tidak pasti ini. Dulu, mereka yang berminat kepada ilmu gaib menjadi bulan-bulanan kecurigaan orang, tetapi sekarang produksi buku-buku tentang ilmu gaib dan perangkat kartu Tarot merupakan bisnis besar-besaran. Ada banyak perangkat Tarot yang bisa kita pilih -- bahkan Salvador Dali memproduksi satu versi kartu Tarot sebagai salah satu karyanya. Beberapa menggali inspirasi dari kebudayaan purba, seperti kebudayaan Kelt misalnya, dan beberapa lagi didasarkan atas fantasi. Semua versi kartu Tarot yang ada sekarang dirancang dengan indah dan bisa dihargai sebagai karya seni. Memang, banyak sekali versi kartu Tarot yang dijual tidak akan pernah digunakan untuk tujuan meramal.

Banyak mistik dan ritual sering dikaitkan dengan penggunakan kartu Tarot, barangkali karena banyaknya perlambangan purba yang menjadi bagian kartu-kartu ini. Banyak pengguna kartu Tarot merasa bahwa mereka harus membungkus kartu-kartu itu dalam sehelai sutra hitam atau ungu, dan banyak kemudian menempatkan kartu yang terbungkus sutera itu didalam kotak kayu buatan sendiri.

Beberapa orang percaya bahwa kartu Tarot tidak boleh dibeli orang yang akan menggunakannya. Mereka merasa bahwa supaya bisa mencapai kemanjuran optimal sebuah pak kartu Tarot harus dibeli orang lain dan diberikan kepada si calon pengguna sebagai hadiah.

Banyak pengguna kartu Tarot tidak suka orang lain -- selain diri mereka sendiri atau klien mereka -- menyentuh atau meraba kartu mereka. Mereka merasa bahwa mereka sudah membangun semacam hubungan simbolis yang khusus dengan kartu mereka, dan hubungan itu akan hancur jika pak kartu itu disentuh orang lain.

Beberapa pengguna kartu Tarot suka mengikuti ritual tertentu apabila mereka akan memberi tafsiran kartu. Misalnya, mereka kemungkinan suka membakar dupa atau memainkan musik. Beberapa lagi mungkin merasa bahwa mereka harus berada di suatu sudut tertentu di dalam ruangan, menghadap suatu arah tertentu.

Satu pak kartu Tarot seluruhnya terdiri atas 78 kartu, 22 diantaranya merupakan Arkana Mayor. kartu-kartu ini lebih berperan daripada kartu-kartu Arakana Minor, karena melambangkan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan si penanya. Setiap kartu punya angka, dan angka ini juga punya makna apabila melakukan suatu penafsiran karena munculnya lagi sebuah angka dalam suatu penafsiran punya arti tersendiri. Angka-angka itu adalah:

Fool - 0
Magician - 1
High Priestess - 2
Empress - 3
Emperor - 4
Hierophant - 5
Lovers - 6
Chariot - 7
Strength - 8
Hermit - 9
Wheel - 10
Justice - 11
Hanged Man - 12
Death - 13
Temperance - 14
Devil - 15
Tower - 16
Star - 17
Moon - 18
Sun - 19
Judgment - 20
World - 21

56 kartu sisanya merupakan kartu Arkana Minor yang terdiri dari masing-masing 15 kartu jenis Wands, Cups, Swords, dan Pentacles.

Misalnya, untuk jenis kartu Swords, terdiri dari Ace of Swords, Two of Swords dan seterusnya hingga Ten of Swords, lalu Page of Swords, Knight of Swords, Queen of Swords dan King of Swords.

Setiap jenis Arkana Minor punya arti dan perlambangannya sendiri. Kartu Arkana Minor melambangkan pikiran, perasaan, tindakan dan hasrat yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam kehidupan si penanya. Kartu Arkana Minor yang berangka itu bisa didominasi kartu kerjaan dan kartu Arkana Mayor, jadi penafsirannya bisa dipengaruhi kartu lain dalam penafsiran itu. Penafsiran kartu yang sedang dibeber atau dibaca juga bisa terpengaruh apabila muncul banyak kartu dari jenis yang sama. Misalnya, jika pada pembeberan Celtic Cross tiga kartu yang berasal dari jenis Cups, maka hal itu akan menunjukkan menonjolnya keadaan emosional si penanya.

Wands - Tongkat


Wands berhubungan dengan pikiran, ilham, hasrat dan mengidentifikasi sasaran.  Wands menunjukkan bahwa si penanya punya ambisi dan pemikiran yang kemungkinan bisa menciptakan perubahan di masa depan.

Cups - Cawan


Cups berhubungan dengan emosi, perasaan dan pengalaman spiritual. Cups menunjukkan bahwa si penanya akan sibuk dengan hubungan dan pengalaman spiritual. Fokus ada pada keberadaan dan bukan pada tindakan melakukan.

Swords - Pedang


Pedang berhubungan dengan tindakan, konflik dan perjuangan. Pedang menunjukkan bahwa penanya akan terlibat dalam argumen dan pertikaian, dan meskipun pada awalnya tampak sebagai tidak serius, hal tersebut bisa menjadi serius sekali. Pedang menunjukkan bahwa situasi yang mandek akan berubah dan perasaan tidak bersahabat akan meledak dan menjadi konfrontasi terbuka.

Pentacles - Bintang Bersudut Lima


Pentacles dihubungkan dengan perwujudan cita-cita, kesejahteraan materil dan pahala sebagai hasil kerja keras. Pentacles menunjukkan masa kelimpahan bagi si penanya, tetapi harus diingat -- dan ini penting sekali -- bahwa kesejahteraan materil dan kesehatan rohani tidak selalu akrab.

Sumber: Buku Penuntun Kartu Tarot; penerbit: Lucky Publishers

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...