Tampilkan postingan dengan label mata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mata. Tampilkan semua postingan

Benarkah Wortel Bagus Untuk Mata?

Selama Perang Dunia II, pesawat-pesawat Jerman seringkali menjatuhkan bom di Britania Raya (Inggris). Pada awal 1940an, orang Inggris memasang rangkaian stasiun radar di sepanjang pantai selatan Inggris supaya pebom Jerman bisa dideteksi dan ditembak sebelum mencapai daratan.

Tak ingin Jerman mengetahui mereka memiliki teknologi ini, agen intelijen Inggris memulai kampanye propaganda yang memfokuskan pada daya pandang luarbiasa para prajurit mengawaki pertahanan, termasuk Letnan Penerbangan John Cunningham, pilot RAF yang dijuluki "Cat's Eye - Mata Kucing" karena kemampuannya menandai para pebom dalam kegelapan malam.

Pandangan menakjubkan Cat's Eyes ini kemudian dihubungkan dengan diet wortel. Kampanye itu melebar hingga Kementrian Makanan, yang memproduksi pamflet-pamflet memasak yang informatif mengenai wortel dan sayuran akar lainnya, seringkali 'dibintangi' oleh Dr. Carrot dan slogan "Carrots keep you healthy and help you see in the blackout. - Wortel menjaga kesehatan Anda dan membantu Anda melihat dalam gelap gulita."

Orang Jerman, penduduk Inggris dan para orangtua di seluruh dunia memercayai informasi tersebut dan mengulanginya selama berdekade kemudian.

Propaganda Inggris memberikan wortel kredit lebih dari yang pantas didapatkannya. Wortel tidak akan menjadikan Anda seperti Cat's Eyes, tapi wortel bagus untuk kesehatan mata secara keseluruhan karena kaya akan beta-karoten, sebuah pigmen carotenoid yang merupakan prekusor penting bagi vitamin A.



Menulis Dengan Mata Menjadi Harapan Pasien Lumpuh

Peneliti menciptakan teknologi baru yang melatih orang lumpuh untuk menggerakkan pupil dalam gerakan melekuk-lekuk secara halus untuk menciptakan tulisan yang kemudian ditampilkan di layar.

Secara normal mata kita tidak bisa mengontrol gerakan secara halus ke semua arah. Gerakan yang timbul patah-patah dan tidak bisa dikontrol secara sengaja.


Namun sebuah tim yang dipimpin oleh Jean Lorenceau dari Université Pierre et Marie Curie-Paris menemukan bahwa otot mata bisa 'ditipu' untuk menciptakan gerakan-gerakan yang kontinu.

Dr Lorenceau mengatakan, "Berlawanan dengan keyakinan saat ini, kami menunjukkan bahwa seseorang bisa melakukan gerakan mata yang halus dan terkontrol secara fakultatif.

Penemuan ini juga menghadirkan sebuah alat untuk menggunakan gerakan mata yang halus sebagai pensil untuk menggambar, menulis, atau membuat tandatangan."

Sang ilmuwan menemukan bahwa setelah beberapa jam sesi latihan relawan yang sehat bisa menulis huruf ke layar 20-30 karakter per menit. Sama seperti menulis tangan.

Penemuan ini bisa bermanfaat bagi penderita gangguan gerak, seperti stroke atau lumpuh. Dr Lorenceau mengatakan mereka bisa menggunakan alat ini untuk berkomunikasi antara pesakit dan anggota keluarganya.

Tim peneliti tersebut menemukan petunjuk bahwa gerakan mata yang halus bisa dilakukan secara tidak sengaja. Dr Lorenceau menggerakkan matanya di depan sebuah layar di labnya dan menemukan bahwa dia bisa melatih kontrol gerakan matanya.

"Setelah latihan singkat, partisipan bisa memiliki kontrol gerakan mata yang halus dan bisa membuat angka, hurus, kata-kata atau menggambar sesuai kehendak."

Ia mengatakan alat ini juga bisa mengembangkan kontrol gerakan mata pada orang-orang dengan kondisi tertentu seperti dyslexia atau ADHD dan bagi para ahli, seperti atlet atau dokter bedah, yang aktivitasnya sangat bergantung pada gerakan mata.

Lorenceau tengan mengerajakan versi yang lebih dari penulis mata-nya dan pengujian dengan pasien penyakit degeneratif syaraf akan dimulai tahun depan.

Link

Cacing Hidup Sepanjang 13cm Dikeluarkan Dari Mata Seorang Pria

OalaMag - Krishnamurthy, 75, warga Mulund, India sering merasakan kejang dan sakit di mata kanannya. Kemudian pada hari Rabu (27/6), dokter menarik cacing hidup sepanjang 13cm dari matanya di salah satu instansi kesehatan yang jarang di kota itu.


Cacing tersebut merupakan parasit yang berdiam dibawah conjunctiva, sebuah lapisan transparan yang melapisi permuakaan mata. Rupanya cacing itu berasal dari usus Krishnamurthy, lalu berpindah melalui aliran darah hingga sampai di matanya.

"Kami belum pernah melihat cacing sepanjang itu berjalan sejauh itu," ujar dokter bedah mata, Dr V Seetharaman, yang mengoperasi Krishnamurthy di RS Fortis, Mulund.

Para dokter di RS JJ, salah satu fasilitas medis di kota tersebut mengatakan bahwa mereka hanya menemukan kasus serupa sekali dalam 20 tahun, dan cacing yang ditemukan hanya sepanjang 2-3cm saja.

Krishnamurthy mulai merasakan iritasi dua minggu sebelumnya. Ia berkonsultasi pada seorang ophthalmologist (ahli mata) yang memberinya obat tetes mata. Namun rasa kejang dan sakit itu tidak juga hilang.

Dr Seetharaman mengatakan bahwa cacing di mata pria tua itu juga hidup dan bergerak-gerak, dan bisa dilihat dengan mata telanjang.

Operasi berjalan selama 15-29 menit dan direkam untuk mengeluarkan cacing sepanjang 12,5 sentimeter tersebut menggunakan tang dokter (forceps).

Saraswati, istri Krishnamurthy ketakutan melihat apa yang ditemukan di mata suaminya. "Cacing itu terus bergerak dan melompat; sedikit menakutkan." Ia mengira itu akibat suaminya yang gemar sekali berkebun. Dia berpikir cacing dari salah satu tanaman masuk ke tubuhnya saat bekerja. "Dokter menjelaskan bahwa cacing itu berjalan dari ususnya," ujarnya.

Cacing yang masuk ke mata ini dapat menyebabkan kerusakan mata karena menyerap semua nutrisi tubuh. Jika ia terus bergerak hingga ke otak, akibatnya bisa sangat fatal.

Cucilah tangan sebelum makan, dan makanlah makanan yang dimasak dengan baik, minum air yang direbus, minum obat cacing rutin setiap enam bulan sekali atau sesuai resep dokter.

Jangan remehkan gejala-gejala seperti rasa risih pada perut, atau konstipasi. Periksalah ke dokter untuk mencegah penyakit yang disebabkan cacing parasit bertambah parah.

Foto-Foto Iris Mata Yang Menakjubkan

Seri foto "Your Bautiful Eyes" karya Suren Manvelyan ini menunjukkan kedetilan iris yang menunjukkan lapisan-lapisannya, dari bagian depan mata hingga pupil yang digerakkan oleh otot yang melekat pada iris.

Manvelyan merupakan pimpinan fotografer majalah Yerevan Magazine. Pria yang menggeluti fotografi sejak usia 16 tahun ini menolak membeberkan tekniknya.

"Proses pengambilan gambar-gambar ini adalah rahasia saya," katanya.





Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...