Tampilkan postingan dengan label kuno. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuno. Tampilkan semua postingan

8 Kepercayaan Kuno Yang Dibuktikan Oleh Sains Modern






1. Membantu orang lain

Para filsuf di Yunani berdebat soal manfaat relatif hedonis dan eudaimonis. Menurut kepercayaan hedonis, kebahagiaan adalah faktor meningkatnya kesenangan dan menurunnya kesengsaraan. Sementara dalam konsep eudaimonis kebahagiaan lebih kepada memberi makna dan tujuan yang lebih besar dalam hidup.

Studi menunjukkan keduanya sama-sama memberikan manfaat memberikan perasaan yang baik, kesehatan fisik dan panjang umur. Melalui wawancara via telepon, kuisoner dan sampel darah, studi yang diterbitkan pada Porceedings of The National Academy of Sciences tahun lalu menelusuri bagaimana dua jenis kebahagiaan diatas memengaruhi seseorang hingga pada tingkatan genetik.

Partisipan dengan lebih banyak kebahagiaan hedonis menunjukkan produksi antibodi penyerang virus yang lebih rendah, sementara mereka yang dengan kebahagiaan eudaimonis mengalami peningkatan dalam produksi antibodi.

2. Akupuntur

Akupuntur tradisional Cina dipercaya memberikan keseimbangan pada chi seseorang, energi yang yang mengalir dalam setiap makhluk hidup. Studi terbaru yang diterbtikan dalam Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa praktek kuno tersebut efektif untuk meringankan migrain, encok dan rasa saki kronis lainnya.

Setelah menganalisa 18,000 orang, peneliti menemukan akupuntur lebih efektif daripada akupuntur palsu dan perawatan kesehatan standar barat dalam merawat berbagai macam rasa sakit.

3. Manusia butuh komunitas untuk tumbuh

Ajaran Budda tradisional mengatakan bahwa komunitas adalah komponen kunci kehidupan yang bahagia dan terpenuhi. Sebuah studi di tahun 2010 mengkonformasi kepercayaan ini.

Dipimpin Brigham Young University dan University of North Carolina di Chapel Hill, para peneliti menganalisa 148 subyek dan menemukan bahwa mereka yang memiliki hubungan sosial lebih kuat memiliki kemampuan bertahan hidup 50 persen lebih tinggi. Dampak hubungan sosial dalam resiko kematian bahkan lebih besar daripada dampak olahraga atau obesitas.

4. Tai chi dapat membantu meringankan berbagai masalah kesehatan

Seni bela diri Cina kuno ini berdasarkan kepercayaan bahwa menerima keseimbangan dengan pikiran dan tubuh seseorang menciptakan indera yang menyeluruh terhadap kedamaian dan harmoni, sehingga mendukung umur panjang secara alami.

Laporan Harvard Women's Health Watch di tahun 2009 merangkum beberapa studi yang mengkonfirmasi "meditasi bergerak" ini dapat mencegah dan merawat banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan usia termasuk perawatan standar bagi para manula. Sejumlah studi sepuluh tahun lalu menemukan tai chi dapat membantu mereka yang menderita encok, kerapatan tulang rendah dan sakit jantung.

5. Meditasi dapat membantu meringankan stres dan menemukan kedamaian diri

Studi yang dilakukan tim ilmuwan Harvard Medical School mengungkapkan bagaimana praktek pikiran-tubuh ini dapat memengaruhi gen yang mengendalikan tingkatan stres dan fungsi kekebalan tubuh.

Psikiater Harvard John Denniger menggunakan neuro-imaging dan teknologi genomik untuk mengukur perubahan psikologis yang potensial pada diri tiap subyek lebih akurat. Setelah mengobservasi individu dengan tingkat stres tinggi yang mengikuti praktek yoga dan meditasi, tim memerhatikan peningkatan produksi, penggunaan dan loncatan energi mitokondrial, yang membantu menurunkan stres yang berhubungan yang kondisi kesehatan seperti darah tinggi dan kemandulan.

6. Kasih sayang adalah kunci kehidupan bermakna

Praktek Busdhis Tibet ini disebut metta, atau kebaikan-menyayangi. Studi pada tahun 2012 dari Emory University menemukan bahwa meditasi kasih sayang berdasarkan model Tibet ini dapat secara efektif meningkatkan kemampuan seseorang untuk berempati terhadap orang lain dengan membaca ekspresi wajah mereka.

Penemuan lainnya adalah bahwa seiring waktu praktek ini meningkatkan emosi positif partisipan yang membuat mereka menemukan penginderaan yang lebih dalam akan kewaskitaan, tujuan hidup, jaringan dukungan di sekitar mereka, dan kesehatan mereka. Komponen-komponen ini membantu meningkatkan kepuasan hidup mereka secara menyeluruh.

7. Menerima apa yang tak bisa Anda ubah adalah kunci meringankan penderitaan

Ajaran Buddha ini mengatakan kita harus menerima apa yang tidak bisa kita ubah demi meringankan penderitaan. Ilmuwan menemukan kepercayaan ini benar terutama bagi pada orang dewasa tua dan manula yang melalui perubahan-perubahan kehidupan yang sulit.

Para peneliti dari Deakin University di Australia menemukan bahwa menghadapi kenyataan hidup dengan bantuan dan kehilangan sederajat kebebasan membantu para manula hidup lebih lama dan jauh lebih bahagia. Studi mereka yang diterbitkan pada Journal of Happiness Studies tahun lalu, membandingkan perasaan kepuasan hidup dan menerima kendali dari manula yang hidup dengan bantuan (suster, panti jompo) dan mereka yang hidup dalam komunitas.

Analisa mereka mengungkapkan bahwa kemampuan menerima yang tak dapat dihindari pada manula yang hidup dengan bantuan merupakan pemrediksi yang penting terhadap kepuasan hidup. Mereka menambahkan bahwa demi melindungi kesejahteraan manula, adaptasi termasuk indera pengendalian dan penerimaan aktif terhadap apa yang tidak bisa diubah.

8. Semua yang Anda butuhkan adalah cinta

Sekelompok peneliti Harvard, dalam misi mengungkap akar sejati dari keterpenuhan hidup, memimpin studi yang berlangsung selama 75 tahun yang mencapai kesimpulan yang sama.

Studi Harvard Grant yang dimpimpin oleh psikiater George Vaillant, mengikuti kehidupan alur hidup 268 pelajar pria demi menjawab pertanyaan universal kehidupan tentang pertumbuhan, perkembangan, nilai dan tujuan. Menurut Vaillant penemuan yang paling berarti dari studinya adalah bahwa kehidupan yang bahagia berkisar pada hubungan percintaan. Dia menjelaskan bahwa ada dua pilar kebahagiaan: "Yang pertama adalah cinta. Yang lainnya adalah menemukan cara menjalani kehidupan yang tidak menyingkirkan cinta."

10 Tradisi Kecantikan Yang Berbahaya

Banyak praktek kecantikan tradisional pada masa lampau yang tidak mengindahkan bahaya yang diakibatkannya oleh karena belum tersedianya informasi dan klaim ilmiah mengenai hal-hal semacam itu. Namun tidak jarang tradisi-tradisi tersebut masih dilakukan hingga sekarang.

Meminum darah kerbau air belum termasuk dari 10 praktek kuno kecantikan yang berbahaya berikut ini.

1. Menggunakan timah dan logam berbahaya untuk riasan wajah


Sejarah panjang kosmetik berbahaya sudah berlangsung sejak jaman Mesir kuno. Kebanyakan bahan yang digunakan adalah logam-logam berat seperti timah, tembaga, galena (sulfida timah), dan yang paling populer, kohl, bahan berbentuk pasta yang terbuat dari logam campuran timah, antimony/bijih besi, mangan ataupun tembaga. Selain menimbulkan ketergantungan, riasan wajah ini juga menyebabkan pengelupasan kulit yang terus menerus sehingga pada akhirnya akan merusak kulit.

2. Lulur kotoran buaya


Bangsa Yunani kuno rela berkubang dalam lumpur berisi kotoran buaya. Mereka percaya kotoran reptil tersebut mampu mengembalikan keremajaan kulit dan mengawetkan kecantikan tubuh mereka. Kocaknya lagi, "perawatan eksklusif" ini hanya mampu didapatkan oleh gadis-gadis dari kalangan atas.

3. Riasan dari campuran kotoran burung


Di Jepang, wanita Geisha pada jaman dulu menggunakan make-up atau riasan wajah dari campuran tepung beras dan kotoran burung untuk memutihkan wajah mereka. Pengaplikasiannya tidak hanya di seluruh wajah, namun hingga ke bagian dalam lubang hidung, bibir dan kelopak mata.

4. Wig yang membuat mimisan


Pada masa kekuasaan Ratu Elizabeth, gadis-gadis sangat terpesona oleh warna merah menyala rambut sanga ratu sehingga wig dengan warna serupa menjadi tren pada masa itu. Masalahnya, wig-wig tersebut dibuat dari bahan-bahan yang berbahaya seperti sulfur dan kelopak bunga safflower. Campuran tersebut menyebabkan gejala seperti kepala pusing, nausea/mual, hingga mimisan.

5. Cat rambut dari darah sapi



Wanita Iran pada masa lalu menggunakan campuran yang cukup tidak biasa untuk membuat cat rambut mereka. Henna yang dicampur dengan kecebong dan darah dari sapi hitam dipercaya dapat menghitamkan dan merawat kesehatan rambut. Mereka percaya bahwa darah sapi yang membuat sapi-sapi itu berbulu hitam, sehingga akan berguna juga untuk menghitamkan rambut manusia.

6. Membebat kaki


 Pada masa Dinasti Qing, kaki yang kecil sangat didambakan oleh gadis-gadis pada masa itu. Anak-anak perempuan usia sejak 9 tahun sudah dibebat kaki sebelum tulang-tulang kaki mereka terbentuk sempurna pada usia 14 tahun. Tujuannya hanya untuk menciptakan ukuran kaki ideal sepanjang 3 inci. Tidak hanya itu, jika diperlukan, tindakan memotong ibu jari juga dilakukan untuk memudahkan pergerakan sang gadis. Sehingga tidak jarang terjadi infeksi yang diakibatkan sisa kuku jari yang terus tumbuh kearah dalam.

7. Menggunakan bedak arsenik


Wanita Eropa di abad pertengahan menggunakan bedak ber-arsenik untuk memutihkan wajah mereka. Bubuk atau bedak ini dibentuk menjadi seperti cake powder dalam bejana-bejana kecil seperti pada masa sekarang. Kulit putih pucat yang menjadi tren pada masa itu diciptakan menggunakan bijih timah, arsenik dan bahan-bahan pemutih berbahaya lainnya.

8. Cincin leher


Beberapa suku di Asia dan Afrika menggunakan cincin leher untuk mendapatkan bentuk leher yang jenjang dan cantik. Cincin-cincin kuningan ini dikenakan sejak masih kanak-kanak dan jumlahnya ditambahkan seiring bertambahnya usia. Sebenarnya tulang leher tidak bertambah panjang, melainkan tulang bahu yang tertekan kebawah sehingga menciptakan kesan leher yang memanjang. Masalahnya adalah, tanpa cincin-cincin ini, mereka tidak akan bisa menopang kepala secara tegak karena otot yang sudah berhenti tumbuh.

8. Berkumur dengan urin(-nya orang Portugis)


Bangsa Romawi kuno mendambakan gigi yang putih seperti kita pada masa kini. Mereka pun mengimpor urin bangsa Portugis untuk digunakan sebagai pembersih mulut. Selain untuk memutihkan gigi, urin juga digunakan sebagai penyegar nafas. Faktanya urin atau air seni memiliki sejumlah kandungan pembunuh bakteri seperti urea dan amonia yang mampu mengatasi masalah gigi seperti radang gusi. Mau mencoba?

10. Cakram bibir


Bisa dikatakan apa yang dilakuakan wanita-wanita yang tinggal di sekitar Sungai Amazon di Amerika Selatan dan Afrika ini adalah tindik versi ekstrim-tradisional. Pada usia muda bibir akan mudah melebar jika dibentuk secara perlahan. Ornamen-ornamen ini terkadang membebani meski terbuat dari bahan yang ringan seperti kayu. Cakram-cakram kayu ini juga bisa diaplikasi pada salah satu atau kedua belah bibir. Wanita-wanita yang sudah mencapai ukuran bibir yang diinginkan hanya menggunakan cakram ini pada momen-momen khusus seperti upacara adat, sementara membiarkan bibirnya berlubang dan bergelambir bebas pada hari-hari biasa.

Selalu ada harga untuk tampil cantik. Di jaman modern, kosmetika berbahaya pun masih merajalela. Jangan korbankan kesehatan dan keselamatan hanya untuk mendapatkan kecantikan yang tidak abadi.

Penemuan Kendi-Kendi Anggur Peninggalan Bangsa Romawi

Para arkeolog Amerika dan Albania menemukan sebuah reruntuhan kapal Romawi yang penuh dengan kendi-kendi anggur di lepas pantai Albania.

Bertanggal abad ke-1 SM, kapal kargo sepanjang 29,8 meter itu ditemukan di sekitar kedalaman 39,6 meter dekat kota pelabuhan Vlora. Sebagian besar kendi-kendi itu, atau yang disebut amphora, terbaring rusak di dasar lautan. Sayangnya, kendi-kendi itu kosong karena penyumbatnya hilang.

"Kapal itu adalah satu diantara lima reruntuhan kapal kuno yang kami temukan bulan lalu. Empat lainnya ada di utara di Montenegro," ujar arkeolog Jeff Royal dari RPM Nautical Foundation kepada Discovery News.

Pantai-pantai di Albania dan Montenegro tak terjamah hingga 2007, ketika RPM Nautical Foundation yang berbasis di Florida melakukan survey pantai yang diarahkan kepada mengidentifikasi artefak-artefak arkeologi dibawah laut di kedua negara itu.

"Dengan demikian ada sembilan reruntuhan kuno yang ditemukan di Montenegro dan delapan di Albania yang mendiami periode abad ke-6 SM hingga abad ke-4 Masehi," kata Royal.

Menurutnya, tiga reruntuhan kapal yang ditemukan musim ini berhubungan dengan industri anggur yang berkembang pesat di tempat yang kini adalah pusat Kroasia.

Perdagangan itu berkembang segera setelah bangsa Romwasi memasuki Illyria kuno, sebuah wilayah barat bagian dari Peninsula Balkan yang termasuk Albania pada saat ini.

"Kargo-kargo besar yang mengangkut amphora-amphora ini dikapalkan ke timur pantai Adriatic dari Kroasia, sepanjang pantai Montenegro dan Albania modern hingga sekitar Vlora dimana sebagian besar dibawa ke arah barat mengelilingi Ilati ke bagian barat Mediterania," ujar Royal.

Situs-situs ini akan tertinggal tak terjamah dan kendi-kendi yang sudah didapat dikembalikan ke reruntuhannya, sampai arkeolog-arkeolog lokal bersedia melakukan penggalian.

"Penemuan-penemuan ini menyediakan kesempatan bagi masing-masing pemerintahan negara untuk melindungi peninggalan budaya mereka, melatih arkeolog-arkeolog maritim pertama mereka, dan berkolaborasi dengan institusi yang terkenal dalam studi kedepannya," ujar Royal.

12 Peradaan Kuno Yang Hilang Secara Misterius

Inilah 12 peradaban kuno yang hilang secara misterius oleh sebab-sebab yang tidak diketahui.

Clovis, Amerika Utara

Sangat sedikit yang diketahui mengenai kebudayaan ini. Clovis adalah sebuah kelompok masyarakat Paleo-Indian di jaman prasejarah. Diduga mereka adalah manusia pertama pertama yang menghuni Amerika Utara.

Para arkeolog menemukan artefak-artefak di Clovis, New Mexico berumur 11,500 tahun radio karbon (RCYBP - radiocarbon years before present) atau sama dengan sekitar 13, 500 tahun yang lalu, meskipun penanggalan karbon lebih dari 10,000 tahun sebelum saat ini dianggap kurang bisa diandalkan.

Artefak, tulang dan pisau batu adalah beberapa diantara sedikit petunjuk yang bisa didapat mengenai masyarakat Clovis. Dalam tigapuluh tahun terakhir, sisa-sisa peradaban kecil ini ditemukan. Namun masih menimbulkan pertanyaan bagaimana mereka menghilang tiba-tiba.

Beberapa berspekulasi bahwa mereka terlalu banyak berburu sehingga kehabisan makanan, sebagian lagi menduga akibat perubahan iklim, wabah penyakit dan serangan hewan predator.

Yang lainnya percaya bahwa mereka tidak hilang sama sekali, tapi berkembang menjadi cikal-bakal suku-suku pertama Native American atau suku asli Amerika.

Moche, Peru

Peradaban Moche mengembangkan masyarakat yang bercocok tanam lengkap dengan istana-istana, piramid dan kanal-kanal irigasi yang rumit di kawasan pantai utara Peru antara 100 dan 800 Masehi.

Meskipun mereka tidak memiliki bahasa tertulis utama, akan tetapi mereka adalah orang-orang dengan bakat seni yang keren dan ekspresif. Seperti kendi-kendi, arsitektur monumental, pahatan dinding dan sebagainya.

Tahun 2006, sebuah ruangan bangsa Moche ditemukan yang ternyata dulunya digunakan untuk pengorbanan manusia. Ruangan itu berisi sisa-sisa tubuh menusia.

Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana Moche menghilang. Namun gagasan yang paling banyak muncul adalah efek dari El Nino, sebuah pola cuaca ekstrim yang berciri-ciri periode banjir yang kemudian berubah drastis menjadi kekeringan ekstrim. Mungkin inilah alasan mereka mengadakan pengobranan manusia untuk menyenangkan para dewa.

Minoa, Kreta

Dinamakan sesuai raja mistis Minos, peradaban ini ditemukan pada awal-awal abad 20. Namun orang belum bisa mengungkap potongan-potongan teka-teki menakjubkan mengenai peradaban yang hidup 7,000 tahun lalu ini, yaitu pada 1600 sebelum Masehi.

Pusat-pusat perdagangan kerajaan ini muncul sekitar 2700 SM. Istana-istananya sudah beberapa kali dibangun ulang akibat bencana alam yang melanda, seperti gempa bumi dan erupsi gunung api Thera.

Salah satu istananya adalah Knossos, yang berbentuk labirin yang dihubungkan dengan legenda Minos, yang kini menjadi situs arkeologi besar dan daya tarik bagi para turis.

Namun pada suatu masa di 1450 SM, terjadi sebuah bencana yang benar-benar menghancurkan Minoa sehingga mereka tidak bisa membangun kembali. Maka peradaban itu pun runtuh.

Setelah itu masuklah Mikene, yang tadinya bergabung dengan Minoa untuk antisipasi berakhirnya kerjaan itu.

Mikene, Yunani

Mikene memang didirikan dengan tujuan untuk berkuasa, melebarkan kawasan kerajaannya dan mengambil sangat banyak hal dari Yunani.

Memulai sejarah dari kehancuran Mino sebelumnya, peradaban Mikene sempat menikmati lima abad dengan berkuasa sebelum hilang sekitar 1100 SM.

Legenda Hellenis mengatakan Mikene pernah mengalahkan kerajaan Troya (yang masih dipertanyakan kebenaran keberadaannya), dan artefak-artefak kerajaan itu ditemukan jauh di Irlandia.

Namun peradaban yang kaya secara ekonomi dan budaya ini cenderung ketinggalan dalam hal kekayaan seni, arsitektur dan artefak.

Apa yang menghancurkan Mikene? Kemungkinan adalah bencana alam, tapi kebanyakan ahli percaya bahwa penyebabnya adalah antara penyerangan dari luar atau konflik internal yang mengakhiri kerajaan yang pernah berjaya ini.

Cahokia, Illinois, AS

Di Illinois, di seberang sungai Mississippi dari St. Louis, Missouri, terdapat sebuah peninggalan bersejarah dari peradabaan ini, yaitu sebuah Gundukan Cahokia. Situs ini adalah satu-satunya peninggalan dari peradaban yang hidup pada masa sekitar 600 Masehi ini.

Situs yang telah menjadi warisan sejarah dunia ini berupa gundukan tanah buatan manusia dan beberapa artefak dan tembikar.

Cahokia dulunya adalah pusat kota terbesar di utara kota-kota Mesoamerika di Mexico dan kemungkinan berpopulasi 40,000 orang. Lebih banyak dari populasi London pada tahun 1250 dan Amerika pada tahun 1800.

Peradaban Cahokia berakhir sekitar 100 tahun sebelum Bangsa Eropa tiba di Amerika Utara, kemungkinan disebabkan oleh faktor alam atau serangan dari luar.

Nabatea, Yordania

Peradaban kuno Nabatea bertempat selatan Yordania, Canaan dan utara Arab dan dimulai pada abad ke-6 SM, ketika para pengembara Nabaeta berbahasa Aramaik mulai bermigrasi dari Arab.

Warisan mereka yang paling terkenal adalah Petra, yang dipahat pada karang batu pasir solid di pegunungan Yordania. Mereka juga dikenal sangat berbakat dalam teknik pembangunan pengairan, seperti bendungan, kanal dan waduk yang membantu mereka berkembang dan tumbuh di kawasan gurun yang kering.

Tak banyak yang diketahui dari budaya mereka dan tak ada peninggalan literatur yang ditemukan. Mereka diambil alih oleh Roma pada 65 SM, yang kemudian mengambil alih secara penuh pada 106 SM, mengubah namanya menjadi kerajaan Arabia Petrea.

Di suatu masa di seitar abad ke-4 Masehi, para penduduk Nabatea meninggalkan Petra untuk alasan yang tak diketahui. Dipercaya bahwa, setelah berabad-abad dikuasai negara asing, peradaban Nabaeta terpecah menjadi kelompok-kelompok yang berbeda yang tergabung dalam masyarakat petani bertulisan-tangan Yunani yang akhirnya berubah menjadi masyarakat Kristen sebelum tanah-tanah mereka dikuasai bersamaan oleh penyerang dari Arab.

Cucuteni-Trypillia, Ukraina & Romania

Cucuteni-Trypillia adalah peradaban yang paling besar yang dibangun di masa Neolitik Eropa. Peradaban ini adalah cikal bakal dari negara-negara yang sekarang di kenal dengan Ukraina, Romania dan Moldova.

Peradaban ini terbilang misterius. Mereka muncul antara 5500 SM dan 2750 SM, yang berciri khas tembikar dengan pola yang unik dan kebiasaan aneh membakar desa-desanya sendiri setiap 60 hingga 80 tahun.

Desa-desa itu kemudian dibangun kembali diatas abu sisa pembakaran sebelumnya.

Sekitar 3,000 situs arkeologi Cucuteni-Trypillia diidentifikasi termasuk pengolahan garam tertua di dunia.

Seperti banyak peradaban lainnya, Cucuteni-Trypillia kemungkinan hilang akibat perubahan iklim, namun banyak teori lain yang mengatakan mereka berbau dengan kelompok-kelompok lainnya sampai kebudayaan mereka sendiri akhirnya hilang.

Kerajaan Aksumite, Etiopia

Kerajaan Aksumite, yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Aksum atau Axum, berkuasa di timurlaut Afrika termasuk Etiopia sejak abad ke-4 M.

Diteorikan sebagai rumah dari Ratu Sheba, kerajaan Aksumite nampaknya adalah asal dari perkembangan masyarakat yang sekarang termasukEritrea, Etiopia utara, Yaman, Arab Saudi selatan dan Sudan utara.

Kerajaan ini memiliki alfabetnya sendiri dan mendirikan tugu-tugu termasuk Tugu Axum, yang masih berdiri hingga sekarang. Kerajaan ini adalah kerajaan besar pertama yang mengubah agamanya menjadi Kristen.

Penyebab kemunduran Axum bervarias, mulai dari masalah isolasi ekonomi demi perluasan bagi kerajaan Islam, serangan dari luar, hingga perubahan iklim yang berujung pada banjir dari sungai Nil.

Olmec, Mexico

Didalam apa yang sekarang dikenal dengan Veracruz dan Tabasco di pusat selatan Mexico, dulunya terdapat sebuah peradaban besar pra-Kolumbia.

Bangsa Olmec membangun konstruksi berbentuk kepala-kepala raksasa, melakukan praktek pengorbanan manusia, menemukan konsep angka nol dan memberikan fondasi bagi setiap budaya Mesoamerika yang mengikuti kemudian.

Peradaban Olmec bisa jadi adalah peradaban pertama di belahan bumi barat yang mengembangkan sistem tulisan, dan kemungkinan menemukan kompas dan kalendar Mesoamerika.

Hidup pada sekitar tahun 1500 SM, peradaban Olmec belum ditemukan sejarawan hingga pertengahan abad 19. Keruntuhannya disebabkan perubahan lingkungan yang dipicu oleh letusan gunung berapi, gempa bumi atau praktek pertanian yang merusak.

Masyarakat Pueblo (Anasazi), New Mexico

Anasazi adalah nama modern dari masyarkat Pubelo kuno yang menghuni kawan 'Empat Sudut' barat-daya AS, pada pertemuan negara-negara bagian Utah, Arizona, New Mexico dan Colorado.

Peradaban mereka muncul sekitar abad ke-12 SM, dan dikenal dengan struktur-struktur batu dan bata yang dibangun di sepanjang dinding karang termasuk Cliff Palace di Taman Nasional Mesa Verde, Reruntuhan Rumah Putih dan Pueblo Bonito di lingkaran utara Chaco Canyon.

Arsitektur ini tersusun menjadi tempat hunian multi-lantai yang menakjubkan yang seringkali hanya bisa diakses dengan menggunakan tali atau tangga.

Bangsa Pueblo kuni tidak benar-benar punah. Mereka memang berakhir, meninggalkan kampung halaman mereka untuk alasan yang tidak diketahui pada abad ke-12 dan 13 Masehi. Banyak ahli dan juga bangsa Pueblo modern, yang mengklaim orang Pueblo kuno adalah nenek moyang mereka, percaya bahwa penebangan hutan dan kekeringan menyebabkan konflik internal dan perselisihan, menyebabkan bangsa kuno ini menyebar dan memisahkan diri.

Khmer, Kamboja

Dulu Khmer merupakan salah satu kerajaan yang paling berkuasa di Asia Tenggara. Kawasannya menyebar hingga Laos, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Malaysia serta Angkor, kota pusatnya.

Kerajaan ini berdiri pada tahun 802M. Selain prasati batu, tak ada peninggalan tertulis lainnya yang ditemukan, sehingga investigasi yang dilakukan untuk meneliti kerajaan ini menggunakan sumber-sumber yang terpisah.

Agama yang dianut masyarakat kerajaan Khmer adalah Hindu dan Buddha. Mereka membangun kuil-kuil yang rumit, menara dan struktur lainnya termasuk Angkor Wat, yang didedikasikan bagi dewa Wisnu.

Serangan dari luar, kematian oleh wabah penyakit, masalah pengaturan air yang memengaruhi pertanian padi dan konflik atas kekuasaan diantara keluarga kerajaan memengrauhi keruntuhan kerajaan, dan akhirnya jatuh ke tangan Thailand pada tahun 1431.

Lembah Indus, Pakistan

Peradaban Lembah Indus dikenal sebagai salah satu keajaiban arsitektural buatan manusia terbesar di dunia. Berlokasi di Pakistan, Peradaban Lembah Indus berkembang 4,500 tahun yang lalu dan kemudian terlupakan kecuali bagi penduduk lokal hingga dilakukan penggalian pada 1920an.


Peradaban yang terkenal dengan struktur Mohenjo Daro ini terbilang maju dan memiliki sistem kebersihan modern dan juga bukti dari keahlian dalam matematika, permesinan dan bahkan kedokteran gigi kuno.

Pada tahun 1500 SM, Peradaban Lembah Indus terbengkalai, kemungkinan setelah serangan oleh suku-suku Indo-Eropa atau kegagalan pertanian yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...