Tampilkan postingan dengan label romawi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label romawi. Tampilkan semua postingan

Penemuan Kendi-Kendi Anggur Peninggalan Bangsa Romawi

Para arkeolog Amerika dan Albania menemukan sebuah reruntuhan kapal Romawi yang penuh dengan kendi-kendi anggur di lepas pantai Albania.

Bertanggal abad ke-1 SM, kapal kargo sepanjang 29,8 meter itu ditemukan di sekitar kedalaman 39,6 meter dekat kota pelabuhan Vlora. Sebagian besar kendi-kendi itu, atau yang disebut amphora, terbaring rusak di dasar lautan. Sayangnya, kendi-kendi itu kosong karena penyumbatnya hilang.

"Kapal itu adalah satu diantara lima reruntuhan kapal kuno yang kami temukan bulan lalu. Empat lainnya ada di utara di Montenegro," ujar arkeolog Jeff Royal dari RPM Nautical Foundation kepada Discovery News.

Pantai-pantai di Albania dan Montenegro tak terjamah hingga 2007, ketika RPM Nautical Foundation yang berbasis di Florida melakukan survey pantai yang diarahkan kepada mengidentifikasi artefak-artefak arkeologi dibawah laut di kedua negara itu.

"Dengan demikian ada sembilan reruntuhan kuno yang ditemukan di Montenegro dan delapan di Albania yang mendiami periode abad ke-6 SM hingga abad ke-4 Masehi," kata Royal.

Menurutnya, tiga reruntuhan kapal yang ditemukan musim ini berhubungan dengan industri anggur yang berkembang pesat di tempat yang kini adalah pusat Kroasia.

Perdagangan itu berkembang segera setelah bangsa Romwasi memasuki Illyria kuno, sebuah wilayah barat bagian dari Peninsula Balkan yang termasuk Albania pada saat ini.

"Kargo-kargo besar yang mengangkut amphora-amphora ini dikapalkan ke timur pantai Adriatic dari Kroasia, sepanjang pantai Montenegro dan Albania modern hingga sekitar Vlora dimana sebagian besar dibawa ke arah barat mengelilingi Ilati ke bagian barat Mediterania," ujar Royal.

Situs-situs ini akan tertinggal tak terjamah dan kendi-kendi yang sudah didapat dikembalikan ke reruntuhannya, sampai arkeolog-arkeolog lokal bersedia melakukan penggalian.

"Penemuan-penemuan ini menyediakan kesempatan bagi masing-masing pemerintahan negara untuk melindungi peninggalan budaya mereka, melatih arkeolog-arkeolog maritim pertama mereka, dan berkolaborasi dengan institusi yang terkenal dalam studi kedepannya," ujar Royal.

Saluran Air Bawah Tanah Zaman Romawi

Baru-baru ini sekelompok sutradara film dari Inggris, menemukan adanya struktur saluran air bawah tanah di Roma, yang berlokasi di bawah padang rumput dan puing-puing gereja. Menurut mereka, ini adalah struktur saluran air Aqua Traiana, yang berusia 1900 tahun, dibuat pada masa Emperor Trajan di tahun 109 M.

Roma mempunyai 11 saluran air, dan ini salah satu diantaranya. Aqua Traiana berasal dari Danau Bracciano, 40 km dari Roma. Setelah menelusuri jejak air yang turun, akhirnya ditemukan kanal air terakhir, dimana air tersebut bisa diminum dan bersih. Ini terletak di Bukit Janicullum, Roma. Saluran ini diteruskan ke Distrik Trastevere.

"Saluran air ini sangat vital, karena memasok air sangat bersih untuk Roma. Kesehatan dan kehigienisannya sudah terbukti, kami sudah meneliti dari mana semua ini berasal," ucap pembuat film dokumenter Edward O'Neill.


Tim ekspedisi pun berangkat meneliti mulai dari daerah diantara Danau Bracciano dan Desa Manziana (sekitar 25 mil barat laut Roma), yang banyak berisi dataran padang rumput dan vegetasi. Edward O'Neill dan ayahnya, Michael, mencari saluaran air (aqueduct) Aqua Alsietina, Saluran Air Roma yang Hilang.

Akan tetapi penduduk lokal menyarankan mereka untuk memulai investigasi dari puing gereja yang bernama Madonna of the Flower.


Tim pun menjelajah kapel tersebut dan menemukan 4 pintu tersegel, yang menuju sebuah ruangan bawah tanah. Sebelum melangkah ke bawah sedalam 3 meter, O’Neills merekrut Lorenzo Quilici, seorang pakar teknik mesin air dari Universitas Bologna, dan Allan Ceen, profesor Arsitektur Sejarah dari Pennsylvania State University.

Pak Quillici memastikan bahwa struktur saluran ini adalah kepunyaan Romawi, bukan dari abad pertengahan seperti yang sudah lama diyakini. “Ini semua karakteristik Romawi. Pola penataan batu bata, dan semen hidrolik tahan air yang melapisi terowongan semuanya merupakan karakteristik zaman Trajan,” ucap Pak Quilici.

Setelah turun ke bawah, mereka berjalan di suatu lorong sepanjang 125 meter, yang nanti menghubungkan dengan titik awal saluran air bawah tanah. Tim ekspedisi dikejutkan dengan dekorasi terowongan ini yang menggunakan bahan cat yang langka dan mahal, yang disebut dengan Egyptian blue (tembaga silikat kalsium).

Selain itu, di ujung lorong terdapat patung kecil Dewa Musim Semi di tiap sisi. Tiap sisi juga dapat ditemui 2 cekungan. Nah, cekungan inilah yang akan menyaring, dan mengumpulkan air untuk salurannya. Air ini disaring melalui celah diantara batu bata.

Berdasarkan pendapat peneliti, dekorasi yang sangat kaya di atap terowongan itu bisa menunjukkan bahwa Raja Trajan (Raja ke-13 Romawi) hampir pasti ke tempat ini disaat peresmian saluran air bawah tanah. Catatan sejarah tertulis bahwa Raja Trajan ke tempat ini pertama kali pada tanggal 24 Juni 109 M, yang secara kebetulan didatangi oleh tim peneliti ini pada tanggal yang sama, 1900 tahun kemudian!

Sebagai tanda peringatan, Raja Trajan lalu membuat koin Romawi dan monumen di Bukit Janiculum, tepat dimana air tersebut memasuki Roma. Di koin itu tercetak ukiran Dewa Sungai diatas sungai yang mengalir, yang menunjukkan gambaran sebuah terowongan.

Saluran air bawah tanah ini terus digunakan hingga Zaman Renaissance, dimana Paus Paulus V di tahun antara 1605-1615 merekonstruksi ulang saluran ini, dan menamakannya Aqua Paola.

Sayangnya, kualitas air yang sekarang mengalir di saluran itu sudah memburuk, bahkan mulai berbau. Karena di atasnya ada peternakan babi, dan atap terowongan juga sudah mulai retak dan dimasuki akar-akar tanaman. Hal ini memerlukan restorasi total, bila tidak, dalam 20 tahun kedepan saluran ini bisa terpecah belah dan hancur.







Dewa Musim Semi




Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...