Tampilkan postingan dengan label listrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label listrik. Tampilkan semua postingan

UCLA Ciptakan Panel Surya Transparan

Peneliti di UCLA mengembangkan panel surya transparan yang bisa digunakan sebagai kaca jendela bangunan sekaligus mengumpulkan energi listrik.


Tim UCLA itu menamakannya PSC, polymer solar cell, yang mampu memproduksi energi dengan menyerap cahaya inframerah, bukan cahaya yang dapat dilihat. Panel surya itu 70% transparan bagi mata manusia. Mereka membuatnya dari bahan plastik fotoaktif yang mengubah cahaya inframerah menjadi arus listrik.

PSC telah menarik banyak perhatian oleh karena manfaatnya menyaingi panel surya biasa. California NanoSystems Institute membuatnya dari campuran nanowire dan nanopartikel titanium oksida sehingga murah untuk diproduksi.

Gadis 19 Tahun Yang Meningkatkan Kapasitas Tenaga Surya Hingga 40%

Oala Magz - Idenya cukup simpel: panel surya berputar mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari sehingga menangkap sebanyak mungkin energi matahari. Sistem pelacak energi matahari telah ada selama beberapa waktu, namun seorang gadis remaja 19 tahun mengklaim telah membuat sistem yang lebih baik.

Eden Full adalah gadis dibalik SunSaluter, sebuah teknologi yang dapat mengoptimalkan pengumpulan energi matahari hingga 40%, dengan biaya $10 per pemasangan.

Full mengatakan alat ini dapat menurunkan periode payback bagi panel surya hingga lima tahun. Ia mengatakan jika SunSaluter dipasang pada 15% dari panel-panel surya yang ada pada saat ini, pada tahun 2030 ia akan meningkatkan efisiensi begitu banyak sehingga cukup untuk memberi listrik sebuah kota sebesar Philadelphia dan bebas karbon.

Full memenangkan hadiah sebesar $10,000 pada Mashable Social Good Summit minggu lalu untuk SunSaluter dalam tantangan Startups For Good.

Mahasiswi Princeton ini mengambil cuti kuliah untuk mengejar terwujudnya teknologi SunSaluter-nya, dengan dukungan dari Princeton sendiri dan dari cofounder PayPal, Peter Thiel, yang telah banyak membiayai pemuda-pemudi yang menjanjikan sepertinya.

Full telah menguji teknologinya dengan dua prototipe di Kenya, dimana dua desa dengan 1,000 penduduk merasakan manfaat alat ini.

Teknologi ini bekerja secara pasif, tak membutuhkan listrik: mekanismenya terbuat dari bambu dan gulungan logam yang mengembang dan otomatis mengarah ke matahari. Dan membutuhkan perawatan sekitar setahun sekali saja, lebih sedikit dari sistem yang ada saat ini.

Full berkata ia pikir dunia bisa lebih ambisius terhadap rencana-rencana energi ramah lingkungan untuk beberapa dekade kedepan. SunSaluter cocok dipakai untuk panel ukuran kecil maupun besar, dan bisa menurunkan biaya tenaga surya yang ada ataupun menaikkan hasilnya dengan biaya yang sama.

Sepatu Skate Listrik



Seorang petani bernama Zhao Xueqin dari Wugang, provinsi Henan, Cina menemukan sepasang sepatu listrik, yang sebenarnya semacam sepatu skate bertenaga baterai yang memiliki fitur seperti lampu depan, inidkator, rem dan lampu rem.

Dia mengklaim pemakai bisa melaju lebih dari 100 mil sehari hanya dengan menekan sebuah tombol yang mendorong kedepan hingga pada kecepatan 15mph.

Inspirasinya berkembang dari anak-anak yang tinggal di daerah-daerah miskin di negara itu dimana setiap harinya mereka harus berjalan bermil-mil untuk ke sekolah.

"Desaku bergunung-gunung. Sekolah terdekat saja lebih dari 20km jauhnya dari desa, dan anak-anak harus bangun jam 3 pagi, berjalan tiga sampai empat jam untuk sampai di sekolah... Aku berpikir bahwa pasti bagus seandainya aku bisa menemukan sepasang sepatu yang bisa membantu anak-anak jadi lebih cepat," kata Zhao.

Membutuhkan waktu empat tahun dan menghabiskan biaya sekitar Rp140juta untuk menciptakan dan mematenkan sepatu listriknya itu.

"Sepatu itu bisa melaju secara berkesinambungan selama tiga jam. Untuk jarak jauh, pengendaranya bisa membawa baterai cadangan. Desainnya sebenarnya simpel. Hanya sepasang sepatu olahraga, sepasang baterai 12V dan dua roda seluncur," tambah Zhao.

Sepatu ini mudah digunakan jika sudah bisa mengendalikan keseimbangan dan pengarahannya. Dan pengguna akan cenderung condong kedepan selama bergerak.

Sepatu ini pastilah sangat berguna bagi anak-anak di daerah pedalaman untuk pergi ke sekolah. Tapi, dengan biaya pembuatan yang tidak murah, semoga harga jualnya tidak malah jadi memberatkan anak-anak desa.

Daftar Hal-Hal Yang Ditemukan Ben Franklin Yang Mungkin Belum Pernah Anda Ketahui


Benjamin Franklin mungkin bukan bagian besar dari sejarah negara Indonesia, tapi hampir semua orang mengenalnya sebagai pria yang bermain layangan di tengah badai petir untuk membuktikan bahwa petir adalah listrik statis. Tapi, tak sampai disitu, berikut ini adalah daftar panjang penemuan-penemuannya yang lain. Daftar ini bahkan tak lengkap sehingga menimbulkan pertanyaan, apa lagi yang tidak ditemukannya?

1742
Melihat kayu bakar tidak banyak berguna secara efisien di perapian-perapian kolonial, dia mendesain kompor yang dikenal dengan Franklin Stove, yang menggunakan bodi yang terbuat besi untuk menyimpan lebih banyak panas. Kompor itu membantu keluarga miskin menghemat dan lebih hangat di musim dingin.


1749
Memerhatikan bahwa petir tertarik pada metal dan benda tinggi, Franklin memiliki ide menempelkan batang besi vertikal ke puncak gedung-gedung tinggi untuk menarik petir, untuk menghindari sengatan langsung ke atap.

1752
Untuk membuktikan petir adalah listrik statis, Franklin melakukan eksperimennya yang terkenal dengan menerbangkan layangan dengan bantuan putranya William. Dia mengarahkan energi listrik dari sebuah kunci pada sebuah kabel menuju sebuah batere primitif. Franklin dan putranya sangat beruntung bisa selamat; tahun-tahun berikutnya, sejumlah ilmuwan yang mencoba meniru eksperimennya terbunuh oleh petir.


1752
Agar abangnya bisa buang air kecil selama menderita batu ginjal, Franklin menciptakan pipa kateter untuk kencing fleksibel pertama yang digunakan di Amerika Utara.

1763
Franklin yang ditunjuk menjadi kepala kantor pos Philadelphia pada tahun 1737, menemukan odometer. Piranti yang rumit itu terdiri atas tiga gerigi yang terhubung satu sama lain dan ditempelkan di roda kereta kuda untuk mengantarkan surat demi mengetahui jarak berkendara para pegawai pos.


1770
Dia memberi nama dan mendeskripsikan istilah "Gulf Stream" - Arus Teluk. Arus raksasa Atlantik yang bersirkulasi antara Teluk Meksiko dan pantai barat Irlandia, dan dengan tepat mengidentifikasikannya sebagai alasan mengapa perjalanan dari Inggris ke Amerika memakan waktu lebih lama pada rute-rute tertentu. Laksamana Inggris menolah penemuannya ini dan kemudian muncul dengan jawaban yang sama beberapa dekade kemudian.

1784
Terganggu oleh rabun jauh dan dekat di usia 78, Franklin mengembangkan kacamata yang disebut "bifocal" (bagian kecil di bagian bawah lensa kacamata).



1786
Agar bisa menjangkau merchandise di rak tinggi, dia menemukan galah dengan cakar di ujungnya yang bisa dikendalikan dengan pegangan di ujung satunya, sebuah alat yang masih digunakan di banyak toko.

1787
Walaupun dia tidak pernah benar-benar membangunnya, selama salah satu dari delapan penyeberangannya melewati Atalantik, Franklin mengeluarkan sebuah desain untuk dinding sekat kapal kedap air yang membantu membatasi banjir dibawah dek jika lambung kapal bocor.

Sementara itu, dia juga membantu mengembangkan departemen PMK pertama Amerika, perpustakaan pertama, dan konsep daylight saving time. Tapi mungkin hal yang paling menakjubkan tentang Ben Franklin sang penemu adalah penolakannya untuk mematenkan ide-idenya itu, agar bisa dimanfaatkan oleh orang seluas-luasnya.

Bagaimana menurutmu?

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...