Tampilkan postingan dengan label tradisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tradisi. Tampilkan semua postingan

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya seperti apa? Ada yang mirip seperti tradisi-tradisi di bawah ini, nggak?

1. Mengusir roh jahat dengan roti


Dulu, warga Emerald Isle di Irlandia memiliki tradisi memukul-mukulkan roti ke dinding dan pintu rumah sebelum tengah malam tahun baru. Tujuannya adalah untuk mengusir roh jahat atau makhluk astral yang marah atau gentayangan dan mengganggu penghuni rumah.

Roti yang digunakan biasanya roti gandum atau roti ciabatta (sama aja sih kurang lebih sama roti gandum biasa). Katanya ritual ini bisa mengusir kesialan juga dan memastikan keluarga kamu nggak kelaparan selama setahun kedepan.

Dari daerah ini juga ada tradisi lain di mana orang tidak mengunci pintu, lalu menaruh hidangan makan malam di malam tahun baru untuk menyambut roh-roh orang yang dicintai yang sudah berpulang lebih dulu.

2. Jangan mencuci pakaian pada 1 Januari


Entah ini kepercayaan dari daerah mana, tapi beberapa orang percaya kalau kita mencuci pakaian di tanggal 1 Januari, nanti ada anggota keluarga yang akan meninggal. Haduh serem amat, yak. Katanya tindakan ini juga bisa memanggil keberuntungan di tahun baru.

Ada juga yang mengatakan tradisi ini dilakukan untuk menghindari sesuatu yang agak konyol sebenarnya. Kalau mencuci pakaian di tanggal 1 Januari, artinya kita mendoakan diri sendiri supaya jadi banyak cucian sepanjang tahun. Tapi kayaknya sih kaum mager (males gerak) sejati mau dipelet juga kayaknya tetep mager buat nyuci.

3. Jangan buang barang apapun sebelum tanggal 2 Januari


Mulai dari sampah sisa makanan atau barang bekas tak terpakai, menurut kepercayaan yang beredar di jaman Victoria (tahun 1800-an) ini, katanya nggak boleh kita buang sampai tanggal 2 Januari. Karena katanya ini sama saja mendoakan supaya kita ditinggalkan banyak hal, seperti harta dan orang-orang (teman, keluarga). Duh, bisa gitu ya tsay.

4. Membakar ogoh-ogoh

Foto: Thisisecuador.com

Ya maksudnya seperti ogoh-ogoh di Bali. Jadi, di Ekuador, ada juga tradisi yang mirip ini. Mereka membuat patung-patung berbagai rupa yang disebut monigotes yang menyerupai selebriti, karakter film, kartun, politisi, dan tokoh-tokoh yang mewakili "tahun lalu." Lalu patung-patung ini diarak oleh orang-orang untuk kemudian dibakar.

Tradisi "pembersihan" ini dimulai ketika ada wabah demam kuning pada tahun 1895 silam di Ekuador. Dulu dalam patung-patung ini orang memasukkan pakaian orang-orang meninggal karena wabah dan membakarnya. Jadi memang ada alasan medisnya. Tapi hari ini, orang-orang memasukkan tulisan daftar hal-hal yang buruk yang terjadi pada mereka di tahun lalu, berharap keburukan itu tidak mengikuti mereka di tahun baru.

Tapi kamu nggak harus punya monigote juga sih kalau nggak ada uang jajan untuk bikin atau beli. Kamu bisa tetep ikut paradenya dengan mengenakan topeng atau monigote berdesain sederhana seperti burung gagak. Kalau mau lebih hoki lagi, kamu bisa coba tradisi melompati api sekali sebulan sepanjang tahun.

5. Bikin keributan (tapi jangan lupa buka pintu dan jendela) untuk mengusir kesialan

Tanggal 31 Desember di Filipina, jangan kaget kalau tetanggamu tiba-tiba menyuarakan kebisingan. Karena menurut tradisi, membuat keributan dan membuka jendela dan pintu bisa mengusir kesialan dan roh jahat dari rumah.

6. Berdandan kayak setan

Foto: en.wikipedia.org

Di beberapa desa di Jepang, di akhir tahun, anak-anak muda biasa berdandan sebagai Namahage, karakter setan yang pergi ke rumah-rumah untuk menakuti orang-orang malas. Waduh, kaum mager bergidik. Tradisi ini mirip Halloween, tapi dengan karakter mirip Krampus. Namahage ini suka menakuti anak-anak yang nakal, tapi bisa disuap dengan diberikan kue beras dan sake. Kalau sudah disenangkan seperti ini, ceritanya mereka akan memberkahi manusia dengan perlindungan dari penyakit dan musibah, panen dan sumber makanan pun jadi melimpah sepanjang tahun.

Intinya malak supaya dikasih sesajen kali ya.

Nah, mana tradisi tahun baru paling unik menurutmu?

10 Tradisi Kecantikan Yang Berbahaya

Banyak praktek kecantikan tradisional pada masa lampau yang tidak mengindahkan bahaya yang diakibatkannya oleh karena belum tersedianya informasi dan klaim ilmiah mengenai hal-hal semacam itu. Namun tidak jarang tradisi-tradisi tersebut masih dilakukan hingga sekarang.

Meminum darah kerbau air belum termasuk dari 10 praktek kuno kecantikan yang berbahaya berikut ini.

1. Menggunakan timah dan logam berbahaya untuk riasan wajah


Sejarah panjang kosmetik berbahaya sudah berlangsung sejak jaman Mesir kuno. Kebanyakan bahan yang digunakan adalah logam-logam berat seperti timah, tembaga, galena (sulfida timah), dan yang paling populer, kohl, bahan berbentuk pasta yang terbuat dari logam campuran timah, antimony/bijih besi, mangan ataupun tembaga. Selain menimbulkan ketergantungan, riasan wajah ini juga menyebabkan pengelupasan kulit yang terus menerus sehingga pada akhirnya akan merusak kulit.

2. Lulur kotoran buaya


Bangsa Yunani kuno rela berkubang dalam lumpur berisi kotoran buaya. Mereka percaya kotoran reptil tersebut mampu mengembalikan keremajaan kulit dan mengawetkan kecantikan tubuh mereka. Kocaknya lagi, "perawatan eksklusif" ini hanya mampu didapatkan oleh gadis-gadis dari kalangan atas.

3. Riasan dari campuran kotoran burung


Di Jepang, wanita Geisha pada jaman dulu menggunakan make-up atau riasan wajah dari campuran tepung beras dan kotoran burung untuk memutihkan wajah mereka. Pengaplikasiannya tidak hanya di seluruh wajah, namun hingga ke bagian dalam lubang hidung, bibir dan kelopak mata.

4. Wig yang membuat mimisan


Pada masa kekuasaan Ratu Elizabeth, gadis-gadis sangat terpesona oleh warna merah menyala rambut sanga ratu sehingga wig dengan warna serupa menjadi tren pada masa itu. Masalahnya, wig-wig tersebut dibuat dari bahan-bahan yang berbahaya seperti sulfur dan kelopak bunga safflower. Campuran tersebut menyebabkan gejala seperti kepala pusing, nausea/mual, hingga mimisan.

5. Cat rambut dari darah sapi



Wanita Iran pada masa lalu menggunakan campuran yang cukup tidak biasa untuk membuat cat rambut mereka. Henna yang dicampur dengan kecebong dan darah dari sapi hitam dipercaya dapat menghitamkan dan merawat kesehatan rambut. Mereka percaya bahwa darah sapi yang membuat sapi-sapi itu berbulu hitam, sehingga akan berguna juga untuk menghitamkan rambut manusia.

6. Membebat kaki


 Pada masa Dinasti Qing, kaki yang kecil sangat didambakan oleh gadis-gadis pada masa itu. Anak-anak perempuan usia sejak 9 tahun sudah dibebat kaki sebelum tulang-tulang kaki mereka terbentuk sempurna pada usia 14 tahun. Tujuannya hanya untuk menciptakan ukuran kaki ideal sepanjang 3 inci. Tidak hanya itu, jika diperlukan, tindakan memotong ibu jari juga dilakukan untuk memudahkan pergerakan sang gadis. Sehingga tidak jarang terjadi infeksi yang diakibatkan sisa kuku jari yang terus tumbuh kearah dalam.

7. Menggunakan bedak arsenik


Wanita Eropa di abad pertengahan menggunakan bedak ber-arsenik untuk memutihkan wajah mereka. Bubuk atau bedak ini dibentuk menjadi seperti cake powder dalam bejana-bejana kecil seperti pada masa sekarang. Kulit putih pucat yang menjadi tren pada masa itu diciptakan menggunakan bijih timah, arsenik dan bahan-bahan pemutih berbahaya lainnya.

8. Cincin leher


Beberapa suku di Asia dan Afrika menggunakan cincin leher untuk mendapatkan bentuk leher yang jenjang dan cantik. Cincin-cincin kuningan ini dikenakan sejak masih kanak-kanak dan jumlahnya ditambahkan seiring bertambahnya usia. Sebenarnya tulang leher tidak bertambah panjang, melainkan tulang bahu yang tertekan kebawah sehingga menciptakan kesan leher yang memanjang. Masalahnya adalah, tanpa cincin-cincin ini, mereka tidak akan bisa menopang kepala secara tegak karena otot yang sudah berhenti tumbuh.

8. Berkumur dengan urin(-nya orang Portugis)


Bangsa Romawi kuno mendambakan gigi yang putih seperti kita pada masa kini. Mereka pun mengimpor urin bangsa Portugis untuk digunakan sebagai pembersih mulut. Selain untuk memutihkan gigi, urin juga digunakan sebagai penyegar nafas. Faktanya urin atau air seni memiliki sejumlah kandungan pembunuh bakteri seperti urea dan amonia yang mampu mengatasi masalah gigi seperti radang gusi. Mau mencoba?

10. Cakram bibir


Bisa dikatakan apa yang dilakuakan wanita-wanita yang tinggal di sekitar Sungai Amazon di Amerika Selatan dan Afrika ini adalah tindik versi ekstrim-tradisional. Pada usia muda bibir akan mudah melebar jika dibentuk secara perlahan. Ornamen-ornamen ini terkadang membebani meski terbuat dari bahan yang ringan seperti kayu. Cakram-cakram kayu ini juga bisa diaplikasi pada salah satu atau kedua belah bibir. Wanita-wanita yang sudah mencapai ukuran bibir yang diinginkan hanya menggunakan cakram ini pada momen-momen khusus seperti upacara adat, sementara membiarkan bibirnya berlubang dan bergelambir bebas pada hari-hari biasa.

Selalu ada harga untuk tampil cantik. Di jaman modern, kosmetika berbahaya pun masih merajalela. Jangan korbankan kesehatan dan keselamatan hanya untuk mendapatkan kecantikan yang tidak abadi.

Di Eropa, Santa Klaus Ditemani Iblis Bernama Krampus

Pria-pria berkostum Krampus
Oala Magz - Dalam tradisi natal di Austria, German selatan, Swiss dan Italia utara, terdapat cerita tentang Iblis yang selalu menemani Santa Klaus. Iblis itu bernama Krampus. Dan ia bertugas untuk menghukum anak-anak yang nakal.

Sementara itu Krampus sendiri memiliki tradisinya sendiri. Selama 200 tahun, pria penduduk desa akan berdandan menyerupai Krampus pada "Hari Krampus."

Di hari itu para pria akan minum-minum hingga mabuk dan berlaku mengacau, menakut-nakuti anak-anak dengan sebuah ranting yang bisa digunakan sebagai cambuk.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...