Batu Yang Kembali Lagi


Ivan Sanderson, ahli pengetahuan alam dan penulis terkenal, mengunjungi perkebunan karet di Sumatera tahun 1928, tempat dia berpartisipasi dalam apa yang mungkin hiburan paling aneh sepanjang hidupnya. Makan malam sudah usai, dan semua orang berkumpul di beranda. Tiba-tiba, batu-batu kecil mulai menghujani lantai beranda tadi dari kegelapan. Kemudian, Sanderson berkata,

Tuan rumah memberitahu kami ... bahwa batu-batu kecil ini berulang kali datang, terutama pada malam tertentu dan yang biasanya tenang, tetapi tidak selalu gelap. ... Ketika semua orang mereasa heran dan skeptis, tuan rumah kami kemudian meminta kami untuk memberi tanda pada batu-batu dengan cara yang kami kehendaki dan melemparkannya kembali ke mana pun ke dalam vegetasi yang tumbuh amat rapat atau sekitar halaman atau rumah. Untuk memberi tanda batu-batu tadi dia mengambil kapur dari mejanya, sebatang kikir, dan pensil. Kaum perempuan menggunakan lipstiknya, dan kami menggunakan berbagai macam alat. Kami semua melemparkannya kembali ke dekat atau jauh ke arah yang dapat dipikirkan. Hampir semua, tetapi memang tidak semua batu bertanda itu kembali ke beranda dalam waktu beberapa detik, beberapa batu setelah beberapa menit. Saya akan mengatakan bahwa paling sedikit sekitar lima puluh batu diberi tanda dan dilemparkan di malam itu. ... Saya dapat menjamin kenyataan bahwa secara mutlak tidak mungkin bagi manusia mana pun ... untuk mencari, menemukan, dan melemparkan balik batu bertanda dalam kelebatan vegetasi dengan mengumpulkan dan meneliti seluruh permukaan. [William G. Roll, The Poltergeist, p.38]

Ikan Dilatih Makan Dari Botol Susu

Di kolam Kuil Tanhua, Cina, yang berlokasi di Pegunungan Kuda Emas, selatan Kunming City, ikan campuran gurame Jepang dan Amazon telah belajar, setelah pelatihan selama setahun, untuk menyedot makanan dari botol susu.

Dikenal sebagai "kota bunga perbatasan selatan," kuil itu dan lanskap indahnya telah menarik banyak turis sepanjang tiga abad terakhir. Sekarang, kebanyakan orang datang untuk menyaksikan ikan yang makan dari botol susu itu.

Melihat ikan-ikan ini berebut puting botol mengingatkan pada anak-anak anjing atau kucing. Proses ini begitu menakjubkan dalam menunjukkan kebutuhan universal semua makhluk hidup, besar maupun kecil.

Gurame yang cantik menarik banyak orang ke kolam kuil itu, dan hampir setahun, turis-turis telah dapat berpartisipasi dalam proses memberi makan dan membeli botol-botol khusus berisi cairan makanan ikan seharga 5 yuan (Rp 5,800).

Ide ini juga diikuti orang lain di seluruh Cina.

"Semua kolegaku melakukannya. Aku mulai mengetes memberi makan gurame dengan susu tiga bulan lalu...Aku berkunjung ke sebuah tambak gurame, dan menemukan bahwa mereka diberi makan dengan susu bubuk dari botol, dan gurame-gurame itu menjadi kuat dan aktif. Butuh waktu bagi ikanku untuk terbiasa tapi sekarang mereka menyukai makanan barunya. Begitu mereka melihatku datang dengan botol mereka langsung berebut...untuk menghisap putingnya," kata Feng, yang memiliki Hanzhou Aquarium di Hangzhou, selatan provinsi Zhejiang.

Menyaksikan ikan-ikan ini diberi makan merupakan sebuah keajaiban kecil yang menunjukkan komunikasi pada level paling purba antara manusa dengan kerajaan hewan.

Mukulin Rumah Pake Roti? Inilah 6 Tradisi & Kepercayaan Unik Seputar Tahun Baru

 Ada banyak tradisi dan kepercayaan seputar tahun baru dari berbagai negara dan budaya. Kalau di daerah atau keluarga kamu tradisinya sepert...