Suatu hari, keledai dan rubah diajak untuk membuat sebuah kesepakatan dengan singa. Isi kesepakatan itu adalah bahwa mereka harus menemani satu sama lain selama berburu makanan. Agar hasil yang didapatkan lebih maksimal dan mereka pun tidak perlu khawatir akan kelaparan.
Keledai dan rubah sedikit gugup memikrikan jika harus menemani singa berburu. Tapi memikirkan keuntungan dari kesepakatan ini, mereka pun setuju.
Mereka bertiga pun pergi berburu di hutan mencari makanan. Keledai bertugas mengawasi hewan buruan. Lalu dia akan mendekati hewan itu dan memperkenalkan diri. Itu adalah tanda bagi rubah dan singa yang bersembunyi.
Kemudian rubah akan keluar lebih dulu, mengancan hewan buruan itu. Setelah hewan itu ketakutan, dia akan lari, dan rubah akan mengejarnya, namun mengarahkannya kearah sang singa. Kemudian singa pun langsung menyergapnya dan memangsa hewan tersebut.
Ketiga hewan itu membawa pulang hasil buruan mereka. Mereka sangat senang ketika daging hewan buruan itu disajikan di depan mereka. Singa mengayunkan cakarnya dan mengambil sebagian besar daging buruannya.
Keledai berkata, "Bukankah seharusnya kita membagi daging ini sama banyaknya agar adil?"
Singa menggeram, "Apa kau pikir kau sanggup membunuh seekor hewan dalam satu serangan? Kau tidak tahu bersyukur!" Dengan marah, sang singa menyergap si kedelai dan membunuhnya.
Rubah menjadi sangat ketakutan. Ia pun hanya mengambil sebagian kecil dari daging di hadapannya.
"Kau lebih pintar dalam berbagi, rubah," ujar singa dengan congkak.
"Aku belajar dari nasib yang dialami si keledai," ujarnya, pahit.
"Tunggu! Apa kau mengambil bagian hati? Apakau tidak tahu hati adalah kesukaanku?! Kau sangat tidak bersyukur!" Dan dalam sekejap, singa pun menyergap dan membunuh si rubah.
Akhirnya singa manyantap daging ketiga hewan itu hingga kekenyangan. Karena perutnya penuh, dalam sekejap singa itu menjadi mengantuk. Ia bahkan tidak sadar ketika ada keributan dari dalam hutan.
Suara letusan senapan berburu diiringi teriakan seperti suara terompet dari kawanan gajah. Ketika singa terbangun, ia kaget melihat gajah-gajah berlarian di sekelilingnya. Namun ketika ia hendak berdiri, seekor gajah yang sedang berlari panik tidak sengaja menginjaknya dan sang singa pun tewas seketika.
Keledai dan rubah sedikit gugup memikrikan jika harus menemani singa berburu. Tapi memikirkan keuntungan dari kesepakatan ini, mereka pun setuju.
Mereka bertiga pun pergi berburu di hutan mencari makanan. Keledai bertugas mengawasi hewan buruan. Lalu dia akan mendekati hewan itu dan memperkenalkan diri. Itu adalah tanda bagi rubah dan singa yang bersembunyi.
Kemudian rubah akan keluar lebih dulu, mengancan hewan buruan itu. Setelah hewan itu ketakutan, dia akan lari, dan rubah akan mengejarnya, namun mengarahkannya kearah sang singa. Kemudian singa pun langsung menyergapnya dan memangsa hewan tersebut.
Ketiga hewan itu membawa pulang hasil buruan mereka. Mereka sangat senang ketika daging hewan buruan itu disajikan di depan mereka. Singa mengayunkan cakarnya dan mengambil sebagian besar daging buruannya.
Keledai berkata, "Bukankah seharusnya kita membagi daging ini sama banyaknya agar adil?"
Singa menggeram, "Apa kau pikir kau sanggup membunuh seekor hewan dalam satu serangan? Kau tidak tahu bersyukur!" Dengan marah, sang singa menyergap si kedelai dan membunuhnya.
Rubah menjadi sangat ketakutan. Ia pun hanya mengambil sebagian kecil dari daging di hadapannya.
"Kau lebih pintar dalam berbagi, rubah," ujar singa dengan congkak.
"Aku belajar dari nasib yang dialami si keledai," ujarnya, pahit.
"Tunggu! Apa kau mengambil bagian hati? Apakau tidak tahu hati adalah kesukaanku?! Kau sangat tidak bersyukur!" Dan dalam sekejap, singa pun menyergap dan membunuh si rubah.
Akhirnya singa manyantap daging ketiga hewan itu hingga kekenyangan. Karena perutnya penuh, dalam sekejap singa itu menjadi mengantuk. Ia bahkan tidak sadar ketika ada keributan dari dalam hutan.
Suara letusan senapan berburu diiringi teriakan seperti suara terompet dari kawanan gajah. Ketika singa terbangun, ia kaget melihat gajah-gajah berlarian di sekelilingnya. Namun ketika ia hendak berdiri, seekor gajah yang sedang berlari panik tidak sengaja menginjaknya dan sang singa pun tewas seketika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar