Cacing tersebut merupakan parasit yang berdiam dibawah conjunctiva, sebuah lapisan transparan yang melapisi permuakaan mata. Rupanya cacing itu berasal dari usus Krishnamurthy, lalu berpindah melalui aliran darah hingga sampai di matanya.
"Kami belum pernah melihat cacing sepanjang itu berjalan sejauh itu," ujar dokter bedah mata, Dr V Seetharaman, yang mengoperasi Krishnamurthy di RS Fortis, Mulund.
Para dokter di RS JJ, salah satu fasilitas medis di kota tersebut mengatakan bahwa mereka hanya menemukan kasus serupa sekali dalam 20 tahun, dan cacing yang ditemukan hanya sepanjang 2-3cm saja.
Krishnamurthy mulai merasakan iritasi dua minggu sebelumnya. Ia berkonsultasi pada seorang ophthalmologist (ahli mata) yang memberinya obat tetes mata. Namun rasa kejang dan sakit itu tidak juga hilang.
Dr Seetharaman mengatakan bahwa cacing di mata pria tua itu juga hidup dan bergerak-gerak, dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Operasi berjalan selama 15-29 menit dan direkam untuk mengeluarkan cacing sepanjang 12,5 sentimeter tersebut menggunakan tang dokter (forceps).
Saraswati, istri Krishnamurthy ketakutan melihat apa yang ditemukan di mata suaminya. "Cacing itu terus bergerak dan melompat; sedikit menakutkan." Ia mengira itu akibat suaminya yang gemar sekali berkebun. Dia berpikir cacing dari salah satu tanaman masuk ke tubuhnya saat bekerja. "Dokter menjelaskan bahwa cacing itu berjalan dari ususnya," ujarnya.
Cacing yang masuk ke mata ini dapat menyebabkan kerusakan mata karena menyerap semua nutrisi tubuh. Jika ia terus bergerak hingga ke otak, akibatnya bisa sangat fatal.
Cucilah tangan sebelum makan, dan makanlah makanan yang dimasak dengan baik, minum air yang direbus, minum obat cacing rutin setiap enam bulan sekali atau sesuai resep dokter.
Jangan remehkan gejala-gejala seperti rasa risih pada perut, atau konstipasi. Periksalah ke dokter untuk mencegah penyakit yang disebabkan cacing parasit bertambah parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar