Oala Magz - Natalie Hayhurst, 3 tahun, memiliki kondisi langka yang membuatnya suka memakan benda-benda yang tak layak konsumsi. Bukan Februari lalu dia hampir tewas setelah memakan bohlam yang ia cabut dari lampu-malam kamar tidur.
Makanan favoritnya adalah batu dan batang kayu. Namun ia juga pernah hampir menghabiskan sebuah batu bata utuh.
Ibunya, Colleen, 31 tahun, mengatakan setiap hari adalah pertempuran menghadapi keinginan puterinya untuk memakan sesuatu yang berbahaya.
Colleen berkata, "Dia tidak mencoba untuk makan kaca demikian banyak sejak itu menyakitinya, tapi dia akan mencoba memakan batu dan kayu yang ia temukan di kebun.
Aku harus menelepon saluran telepon bantuan untuk keracunan begitu sering sehingga aku menyimpannya di panggilan pintas. Sebut saja benda apapun, Natty sudah pernah mencoba memakannya.
Pertama ketika Narry menggigit sebuah tanaman pajangan di rumah ibuku dan lagi ketika dia memakan sebuah batu bata. Dia bisa makan batu bata layaknya orang normal makan kue chocolate chip. Dia tahu benda-benda ini buruk baginya, aku dan suamiku Dave telah mendiskusikan betapa berbahayanya hal itu dengannya.
Tapi keinginannya terlalu banyak untuk seorang anak tiga tahun. Dia aktif mencari benda-benda ini meskipun dia tahu itu tidak boleh."
Natalie memiliki kondisi yang disebut Pica, yang berkarakteristik selera makan terhadap substansi-substansi non-nutritif.
Colleen, yang tinggal di Terre Haute, Indiana, mengungkap saat penyakit puterinya nyaris merenggut nyawa putri kecilnya.
"Aku hendak mengantar Natty tidur ketika aku berada di dapur mencuci piring," katanya. "Tiba-tiba dia muncul berjalan dan memegang sepotong kecil kabel. Mulutnya berdarah dan aku langsung tahu apa yang terjadi.
Natty telah memakan sebuah bohlam utuh - semuanya kecuali kabelnya. Aku sangat ketakutan, yang aku bisa pikirkan hanyalah kaca di dalam tubuhnya dan apa yang bisa dilakukannya.
Kami membawanya ke pusat medis dimana mereka sangat khawatir tentang apa yang terjadi. Dokternya mengirim kami ke RS Anak St Vincent untuk merawatnya. Ketika kami sampai disana mereka langsung menggiringnya ke kamar bedah untuk mengeluarkan kacanya.
Aku sangat ketakutan, suamiku di rumah dengan puteraku jadi aku benar-benar sendirian. Natty adalah anak pertamaku yang menjalani operasi dan aku sangat cemas sesuatu akan terjadi padanya.
Tapi dia baik-baik saja. Dia menginap semalam dan kami pulang malam berikutnya. Aku tidak berani berpikir apa yang bisa terjadi jika kamu meninggalkannya. Dia bisa saja tewas."
Sejak kejadian itu Natalie diawasi sepanjang waktu oleh Colleen, David dan abangnya Andrew, 5 tahun.
Colleen yang bekerja sebagai manajer kantor berkata, "Kadang kondisinya lebih baik dari hari lainnya. Pada hari-hari baik dia hanya akan mencoba memakan sesuatu yang berbahaya satu kali. Tapi di hari-hari buruk lainnya dia akan makan semuanya secara konstan. Aku selalu tahu ketika dia memegang sesuatu karena dia akan memunggungiku.
Kami semua sangat waspada terhadapnya dan Andrew sangat membantu, meskipun dia baru lima tahun. Kecemasan besarku adalah bahwa suatu hari dia akan memakan sesuatu yang beracun dan kami tidak ada disana tepat waktu.
Suamiku luarbiasa tapi dia tidak pernah harus selalu waspada sepertiku karena aku selalu ada. Aku takut suatu hari aku tidak ada di saat itu terjadi. Aku tidak yakin bagaimana menghadapi kondisi ini, aku tidak pernah mendengarnya sebelum Natty lahir."