Ricky Kimber, bayi berumur 5 bulan ini menjadi relawan dalam sebuah ekspresimen untuk memonitor kegiatan otak yang dapat membantu menghentikan perkembangan autisme.
Topi bersensor di kepalanya itu akan memberikan informasi bagaimana bayi belajar melalui melihat orang lain melakukan berbagai hal.
Durham University tempat dimana studi itu dilangsungkan berharap merekrut setidaknya 40 bayi, berusia hingga 10 minggu untuk menjalani tes.
Para bayi yang diawasi orangtua mereka akan 'berjalan' di sebuah bak air kecil menggunakan refleks berjalan mereka.
Mereka kemudian diperlihatkan gambar bergerak orang yang berjalan sementara aktivitas otak mereka dimonitor yang akan menunjukkan ada para peneliti bagaimana otak bayi bereaksi ketika melihat seseorang berjalan.
Tes yang dilakukan tidak menyakitkan dan ini bukanlah tes untuk autisme.
Dr Vincent Reid, seorang psikolog di Durham University yang memimpin riset ini mengatakan, "Walaupun tidak ada penyembuhan bagi autisme, intervensi bisa dilakukan untuk membimbing kondisi tersebut."
Autisme umumnya diteteksi minimal saat usia tiga tahun.
"Penelitian ini kiranya dapat membantu kita mempelajari bagaimana mendeteksi kondisi autisme pada usia yang lebih awal. ... Penting untuk menekankan bahwa prosedur ini tidak menyakitkan.
Ketika para bayi datang ke lab, mereka dipegangi saat berjalan didalam bak. Setelah itu, mereka akan dipasangi topi kecil dengan sensor dan ditunjukkan gambar-gambar komputer.
Sang bayi tetap bersama orangtuanya dan kami hanya merekam apa yang dilakukan si bayi dan apa yang terjadi didalam otaknya."
new information
BalasHapuseh mas Jari Manis singgah ke sini toh.. hehe. makasih atas kunjungannya mas ke blog saya yang sepi ini.. T.T
BalasHapus