Ilmuwan di Kiel University, Eropa menciptakan sebuah material karbon super kuat yang 75 kali lebih ringan dari Styrofoam.
Material ini juga konduktif terhadap arus listrik, dapat dikompresi dan berwarna hitam pekat.
Material yang disebut Aerographite ini adalah sebuah jaringan yang terdiri atas tabung-tabung karbon berpori yang tampak seperti gulali.
Beratnya 0.2 miligram per kubik sentimeter, menjadikannya materi paling ringan di dunia.
Aerographite dapat dikompres hingga 95 persen dan akan kembali ke bentuk semula tanpa kerusakan. Bahkan, pada titik tertentu ia bisa menjadi lebih solid dan kuat dari sebelumnya.
Arnim Schuchard dan para koleganya memanaskan bubuk seng oksida dalam suhu 900 derajat celsius hingga menjadi struktur kristalin.
Struktur ini memiliki tetrapod micro dan nano, terutama rancah atau tingkatan-tingkatan untuk deposisi karbon.
Sementara itu, hidrogen didekatkan agar bereaksi dengan oksigen dalam seng oksida, menghasilkan emisi uap dan gas seng serta meninggalkan tabung-tabung karbon berpori yang disebut Aerographite.
Schuchard dan timnya yakin bahwa material ini akan berguna sebagai elektroda dalam bateri lithium-ion yang banyak digunakan pada kendaraan listrik.
Aerographite akan menjadi sumber energi listri yang lebih ringan dan hasil lebih energi besar per-charge.
Manfaat lainnya meliputi alat-alat elektronik untuk penerbangan dan satelit, hingga purifikasi air.
Link
Material ini juga konduktif terhadap arus listrik, dapat dikompresi dan berwarna hitam pekat.
Material yang disebut Aerographite ini adalah sebuah jaringan yang terdiri atas tabung-tabung karbon berpori yang tampak seperti gulali.
Beratnya 0.2 miligram per kubik sentimeter, menjadikannya materi paling ringan di dunia.
Aerographite dapat dikompres hingga 95 persen dan akan kembali ke bentuk semula tanpa kerusakan. Bahkan, pada titik tertentu ia bisa menjadi lebih solid dan kuat dari sebelumnya.
Arnim Schuchard dan para koleganya memanaskan bubuk seng oksida dalam suhu 900 derajat celsius hingga menjadi struktur kristalin.
Struktur ini memiliki tetrapod micro dan nano, terutama rancah atau tingkatan-tingkatan untuk deposisi karbon.
Sementara itu, hidrogen didekatkan agar bereaksi dengan oksigen dalam seng oksida, menghasilkan emisi uap dan gas seng serta meninggalkan tabung-tabung karbon berpori yang disebut Aerographite.
Schuchard dan timnya yakin bahwa material ini akan berguna sebagai elektroda dalam bateri lithium-ion yang banyak digunakan pada kendaraan listrik.
Aerographite akan menjadi sumber energi listri yang lebih ringan dan hasil lebih energi besar per-charge.
Manfaat lainnya meliputi alat-alat elektronik untuk penerbangan dan satelit, hingga purifikasi air.
Link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar