Mir Mine atau Mirny Mine adalah tambang berlian berupa lubang besar terbuka yang berlokasi di Mirny, Siberia Timur, Rusia. Tambang ini memiliki kedalaman 525 meter dan berdiameter 1,200 meter. Tambang ini menjadi tambang terbesar kedua di dunia setelah Bingham Canyon Mine. Ruang udara diatas tambang ini ditutup bagi helikopter karena sejumlah kecelakaan yang terjadi dimana mereka terhisap kedalam akibat udara yang mengalir kebawah lubang.
Tambang ini ditemukan pada 13 Juni, 1955 oleh ahli geologi Soviet, Yuri Khabardin, Ekaterina Elagina dan Viktor Avdeenko dalam Ekspedisi Amakinsky di Yakut ASSR. Mereka menemukan jejak batu volkanik kimberlite yang biasanya dihubungkan dengan berlian. Atas penemuan ini, pada tahun 1957 Khabardin dianugerahi Lenin Prize.
Di samping pengaruh iklimnya yang cukup mempersulit, pada tahun 1960 tambang ini memproduksi 10,000,000 karat berlian per tahun. Lapisan atas tambang ini (340 meter kebawah) memiliki berlian 4 karat per ton ema, dengan rasio relatif tinggi akan bebatuan mulia hingga batu-batu industrial. Berlian terbesar di tambang itu ditemukan pada 23 Desember 1980, dengan berat342.5 karat atau 68 gram dan diberi nama "26th Congress CPSU".
Perkembangan yang amat pesat dari tambang ini membuat khawatir De Beers, perusahaan yang saat itu menjadi distributor berlian terbesar di dunia. De Beers harus membeli berlian Rusia untuk mengontrol harga pasar, dan oleh karena itu harus mengetahui sebanyak mungkin perkembangan tambang itu.
Pada tahun 1970, eksekutif De Beers, Sir Philip Oppenheimer dan kepala geologis Barry Hawthrone tiba mengunjungi tambang di Mirny meski hanya memiliki waktu 20 menit karena batas visa mereka akan segera habis. Namun demikian mereka sudah cukup mendapatkan informasi penting yang ingin mereka butuhkan.
Setelah beroperasi selama 44 tahun, pada 2001 tambang itu ditutup. Setelah kejatuhan USSR (Uni Soviet), pada tahun 1990an, tambang itu dioperasikan oleh perusahaan berlian, Sakha yang mencatatan penjualan berlian tahunan sebesar $600juta.
Saat ini tambang itu dioperasikan oleh Alrosa, perusahaan berlian terbesar di Rusia dengan 3600 pekerja.
Pada tahun 1970an, konstruksi dilakukan dengan membangun jaringan bawah tanah. Produksi berlian dengan metode ini dimulai pada tahun 1999 dan diperkirakan akan berlangsung selama 27 tahun kedepan. Perkiraan ini berdasarkan kedalaman 1220 meter. Dan untuk menstabilkan lubang utama yang terbengkalai, bagian dasarnya dilapisi oleh puing-puing setebal 45 meter.
Tambang ini ditemukan pada 13 Juni, 1955 oleh ahli geologi Soviet, Yuri Khabardin, Ekaterina Elagina dan Viktor Avdeenko dalam Ekspedisi Amakinsky di Yakut ASSR. Mereka menemukan jejak batu volkanik kimberlite yang biasanya dihubungkan dengan berlian. Atas penemuan ini, pada tahun 1957 Khabardin dianugerahi Lenin Prize.
Di samping pengaruh iklimnya yang cukup mempersulit, pada tahun 1960 tambang ini memproduksi 10,000,000 karat berlian per tahun. Lapisan atas tambang ini (340 meter kebawah) memiliki berlian 4 karat per ton ema, dengan rasio relatif tinggi akan bebatuan mulia hingga batu-batu industrial. Berlian terbesar di tambang itu ditemukan pada 23 Desember 1980, dengan berat342.5 karat atau 68 gram dan diberi nama "26th Congress CPSU".
Perkembangan yang amat pesat dari tambang ini membuat khawatir De Beers, perusahaan yang saat itu menjadi distributor berlian terbesar di dunia. De Beers harus membeli berlian Rusia untuk mengontrol harga pasar, dan oleh karena itu harus mengetahui sebanyak mungkin perkembangan tambang itu.
Pada tahun 1970, eksekutif De Beers, Sir Philip Oppenheimer dan kepala geologis Barry Hawthrone tiba mengunjungi tambang di Mirny meski hanya memiliki waktu 20 menit karena batas visa mereka akan segera habis. Namun demikian mereka sudah cukup mendapatkan informasi penting yang ingin mereka butuhkan.
Setelah beroperasi selama 44 tahun, pada 2001 tambang itu ditutup. Setelah kejatuhan USSR (Uni Soviet), pada tahun 1990an, tambang itu dioperasikan oleh perusahaan berlian, Sakha yang mencatatan penjualan berlian tahunan sebesar $600juta.
Saat ini tambang itu dioperasikan oleh Alrosa, perusahaan berlian terbesar di Rusia dengan 3600 pekerja.
Pada tahun 1970an, konstruksi dilakukan dengan membangun jaringan bawah tanah. Produksi berlian dengan metode ini dimulai pada tahun 1999 dan diperkirakan akan berlangsung selama 27 tahun kedepan. Perkiraan ini berdasarkan kedalaman 1220 meter. Dan untuk menstabilkan lubang utama yang terbengkalai, bagian dasarnya dilapisi oleh puing-puing setebal 45 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar